Abdulkhalim123Avatar border
TS
Abdulkhalim123
NEW WORLD
Bukan perkara mudah menemukan ingatan yang telah hilang. Aku dan Laura, dua insan dengan kehidupan yang fantastis mencari jawaban atas teka-teki demi era baru yang akan merubah kerusakan dunia. Tanpa berpikir panjang mari kita mulai cerita ini agar tahu apa sebenarnya jawaban tersebut dan bagaimana cara menemukannya.


Krrriiiiinnngggg!!!!! Tanganku berusaha meraihnya, terasa sulit karena saat itu mataku masih terpejam atau dalam kata lain setengah tidur dan setengah bangun. Akhirnya kuraih jam itu lalu kubanting sebisanya, maklum masih kesal dengan kejadian semalam. Malam itu merupakan salah satu malam yang masuk ke dalam daftar malam-malam yang buruk dalam hidupku.

"Galuh, aku mau pamit" kata ia malam itu.

"Eh, mau kemana ra?"

"Jadi gini luh, aku tidak merasa cocok dengan lingkungan di sini."

"Aku ga' salah denger nih?"

"Iih aku ga bercanda tau! Udah ah aku mau pulang." Ia raih tas kecil yang merupakan salah satu kafo dari orangtuanya.

"Eh jangan dulu lah." Ucapanku seperti tak di dengar olehnya, suaraku seakan menghilang seiring tubuh Laura yang juga ikut di telan kegelapan malam.

Ah!!!!! Lagi-lagi aku tak mampu memberi tahunya, kugenggam kalung yang terbuat dari batu safir berwarna biru sembari berkata," Tunggu aku Laura! Karena aku masih menyimpan satu rahasia besar untukmu."

Kupandangi buku diary yang di atas meja yang ketika kubaca dapat memunculkan deja vu dan seakan akulah penulis buku ini. Kulihat lembardemi lembar dengan seksama. Lalu mataku kembali tertuju pada kata Dia yang bersinar, dia yang berada di sampingmu yang menurutku sangat mirip dengan waktu sekarang, hanya Laura yang kumiliki dan dapat kupercaya. Sejak malam itu, aku berniat mengejarnya pagi ini, kututup buku diary.

Pikiranku masih berputar tentang kata dalam buku tersebut seiring langkah yang mengarah ke arah rumah Laura. Kulihat di jalan banyak sekali bangunan yang telah runtuh tak terawat karena penghuninya telah bermigrasi ke tempat yang masih menyediakan sumber daya alam. Walaupun demikian, masih saja ada orang yang menetap dengan berbagai alasan, salah satunya mereka berharap tanah tempat mereka berpijak dapat hidup seperti sedia kala.

Kini aku berdiri di depan rumah kecil berukuran 5m × 7m dengan tembok berwarna putih yang telah kusam dimakan usia, di depan rumah terdapat pagar kayu setinggi setengah meter yang dijadikan pembatas rumah lengkap dengan taman kecil yang kini mulai rimbun ditumbuhi rumput liar, di dalamnya hanya hidup seseorang yang hidup sendiri tanpa teman, karena kedua orangtuanya telah meninggalkannya setahun yang lalu akibat insiden pembunuhan oleh perampok, ya benar perampok. Sekarang tindak kejahatan meningkat drastis karena tak ada lagi sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan karena rusaknya ekosistem.

"Laura!!!" Teriakku dengan lantang.

"Lauraaa!!!!" Aku kembali berteriak karena tak ada jawaban dari dalam rumah.

Ada yang aneh dalam hal ini, tak biasanya Laura tak menjawab panggilanku. Dengan rasa khawatir aku memaksa masuk ke dalam berharap aku menemukan Laura. Aku masuki setiap kamar, namun aku tak menemukannya. Apakah ia telah pergi? "Tidak mungkin! Tidak mungkin ia tega meninggalkanku!" Kucoba sekali lagi menelusuri seisi rumah, namun hasilnya nihil. Laura tak ada di rumahnya!

"Lauuuuurrraaaaaaaaaaa!!!!" Air mataku tak berhenti mengalir.

Bersambung ...
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 1 suara
Siapakah Galuh sebenarnya?
Pembuat buku diary
100%
Pembaca buku diary
0%
Diubah oleh Abdulkhalim123 19-08-2019 21:48
bukhoriganAvatar border
bachtiar.78Avatar border
evywahyuniAvatar border
evywahyuni dan 12 lainnya memberi reputasi
13
5.1K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.