RetnoQr3nAvatar border
TS
RetnoQr3n
Sudahkah Anda Mengajarkan Empati Pada Anak? Simak Tipsnya
Tips membangun empati anak


Dokpri

Hai agan sista di mana pun berada. Kembali dengan ane di forum Kids n Parentingyang kece badai. Kali ini ane mau bahas tentang empati pada anak.

Seiring perkembangan zaman dan teknologi, anak-anak semakin bersikap individual. Kerasa ga sih? Anak-anak ketika ngumpul, masing-masing sibuk sama handphonenya? Sedikit atau banyak, hal ini mengurangi rasa empati mereka pada sesama.

Nah, untuk itu kita sebagai orang tua punya kewajiban untuk meningkatkan empati anak-anak kita.

Kuy, baca thread ini dengan seksama ya .... Happy Reading

 


Berdasarkan KBBI, arti Empatiadalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain.
 
Keluarga adalah sebuah madrasah atau sekolah pertama yang didapat oleh anak. Maka, salah satu tugas orang tua adalah membantu anak-anak tumbuh dengan keterampilan sosial dan kesehatan emosional . (Cara-Cara Efektif Mengasuh Anak dengan Efektif : 55). Salah satunya adalah menjadikan setiap anggota keluarga memiliki empati. Baik empati terhadap saudara ataupun terhadap yang lainnya.
 
Untuk membangun sifat empati ini, dibutuhkan sebuah keluarga yang peduli. Keluarga yang peduli berakar pada hubungan positif, dan dasar penting hubungan tersebut adalah nilai dan tujuan orang tua.
 
Untuk itu, berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan sebuah keluarga untuk dapat membangun hubungan efektif sehingga menumbuhkan empati pada anak :

1. Menyediakan waktu berbagi

Waktu berbagi di sini adalah waktu di mana semua keluarga berkumpul dan saling mengemukakan pendapat dan perasaan, atau menceritakan apa yang telah dilalui dan dikerjakan masing-masing anggota keluarga.
Dengan begitu setiap anggota keluarga termasuk anak-anak memiliki porsi yang sama untuk mengungkapkan perasaan. Yang menjadi penting di sini adalah pembiasaan bagi anak-anak untuk bisa mendengarkan orang lain berbicara. Mengerti dan memahami bagaimana perasaan masing-masing. Sehingga, timbul empati di antara lingkup paling kecil yang kemudian bisa dibawa ke lingkup yang lebih besar—masyarakat.
 
2. Teladan Orang tua

Untuk menerangkan tentang empati pada anak, lebih efektif dilakukan dengan teladan. Bagaimana orang tua memberikan teladan tentang empati terhadap anak-anak. Begitulah mereka akan menirunya.
 
Sejauh apa orang tua memberikan perhatian kepada anak-anaknya? Anehnya, ternyata bukan memberikan semua yang diinginkan anak atau memaksakan melakukan apa saja untuk mereka.
Terkadang, anak-anak butuh orang dewasa—dalam hal ini orang tua—untuk memberitahukan, mengarahkan, dan memberi mereka pengertian mengenai batasan-batasan untuk mereka.
Dalam hal batasan ini, bukanlah mengekang. Akan tetapi, mengarahkan mereka untuk mengikuti rambu-rambu pada masyarakat dan agama.
 
Orang tua memberikan teladan kepada anak dengan cara mencoba memahami sinyal-sinyal yang diberikan oleh anak. Misalkan ketika anak pulang sekolah dengan muka kusut dan badan bungkuk. Dengan kecerdasan emosi yang baik, orang tua sebaiknya dapat mengartikan sinyal itu dan mencari jalan keluar bersama anak. Dengan begitu, anak akan belajar bagaimana berempati.
 
3. Jalan-jalan

Jalan-jalan dalam hal ini bukan hanya sekadar liburan menghabiskan waktu di tempat wisata yang menyajikan berbagai pemandangan dan tempat rekreasi. Akan tetapi, wisata di sini kita perluas menjadi kegiatan yang menumbuhkan empati. Karena, dengan berjalan ke luar rumah, anak-anak bisa melihat berbagai kondisi orang lain.
 
4. Tertawa bersama

Mungkin sebagian dari kita—orang dewasa—menganggap tertawa merupakan hal yang tidak penting, kegiatan yang membuang waktu dan menunjukkan ketidakseriusan. Akan tetapi, ketika kita tertawa, hal-hal yang baik secara medis dapat terjadi.  (Baca thread Sehat dengan Tertawa, Anda Sudah Coba?)

Dari segi pendidikan keluarga, dengan tertawa bersama, suasana rumah menjadi lebih hidup, ketegangan mulai mencair, sudut pandang pun melebar, dan kemampuan untuk saling peduli pun meningkat.
 
Sekian thread dari ane, semoga bermanfaat. Walaupun terkadang aplikasi tidak semudah teorinya, tapi tidak ada salahnya kita mencoba menerapkan di keluarga masing-masing. Sesuai dengan kebiasaan masing-masing keluarga.
 
Selamat mencoba. Jangan lupa tinggalkan jejak.
 



Salam hangat,
Retno Qren (RetnoQr3n)
 
Sumber : Buku Cara-cara Efektif Mengasuh Anak dengan EQ pengarang Maurice J. Elias, dkk.
Diubah oleh RetnoQr3n 02-08-2019 09:47
ladies.hunter01Avatar border
cheria021Avatar border
sunshii32Avatar border
sunshii32 dan 28 lainnya memberi reputasi
29
6.6K
131
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kids & Parenting
Kids & Parenting
icon
4.1KThread4.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.