stealth.modeAvatar border
TS
stealth.mode
Militer Filipina Yakin WNI Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja


Jakarta, CNN Indonesia -- Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) pada Rabu (24/7) mengkonfirmasi temuan Polri yang menyatakan bahwa dua pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Our Lady of Mount Carmel di Jolo, Sulu, pada 27 Januari 2019 lalu adalah WNI. Polri menyatakan pelaku merupakan pasangan suami-istri Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh.

Penyelidikan kepolisian Filipina menginformasikan ada dua ledakan sejenis yang terjadi pada 27 Januari lalu. Insiden tersebut menewaskan 23 orang yang mayoritas adalah jemaat gereja, serta melukai 102 orang lainnya. 

"Laporan media yang mengutip keterangan dari pihak berwenang Indonesia bahwa para pelaku dalam ledakan di Katedral Mount Carmel di Jolo, Sulu adalah sepasang suami istri asal Indonesia seperti sejalan seluruh penyelidikan yang kami lakukan," ujar juru bicara AFP, Brigadir Jenderal Edgard Arevalo, seperti dilansir Manila Bulletin, Kamis (25/7).


Menurut penuturan Arevalo, usai insiden itu terjadi, pasukan Filipina langsung berkoordinasi dengan sejumlah mitra di luar negeri. 

"AFP telah membagikan sejumlah rekaman dan informasi penting dengan mitra di Indonesia. Data-data tersebut diperoleh dari penyelidikan kami sendiri dan intelijen," kata Arevalo.

Arevalo juga mengatakan bahwa perkembangan penyelidikan membuktikan adanya keterkaitan antar kelompok militan di negara-negara Asia Tenggara.

"Perkembangan ini selanjutnya menekankan pentingnya kerja sama dan saling berbagi informasi antar negara di kawasan, khususnya Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina," tambahnya. 

Menurut Arevalo, kerjasama antar negara di kawasan Asia Tenggara seharusnya tidak hanya dilakukan dalam urusan militer saja, melainkan perlu adanya kerjasama di bidang kepolisian guna memperketat keamanan seluruh negara di kawasan tersebut. 

Sementara itu, militer Filipina juga menginformasikan bahwa pihaknya baru-baru ini mengawasi terhadap tujuh warga asing di Mindanao Barat yang diduga bagian dari kelompok teroris. Para teroris asing itu sempat dilaporkan menjalin kerjasama dengan kelompok bersenjata setempat guna melatih para pelaku bom bunuh diri di masa yang akan datang.

"Mereka mempersiapkan anggotanya untuk menjadi pelaku bom bunuh diri dan melatih mereka untuk melakukan aksi terorisme lainnya," ujar Komandan Komando Mindanao Barat (WestMinCom), Letnan Jenderal Cirilito Sobejana. 

Sobejana juga menginformasikan bahwa ketujuh teroris asing, yang kewarganegaraannya belum dipastikan, kemungkinan bekerjasama dengan Kelompok Abu Sayyaf (ASG) dan Pejuang Kemerdekaan Islam Bangsamoro (BIFF) di Sulu, Maguindanao, dan Basilan.

Selain ketujuh anggota teroris asing tersebut, ada 42 orang asing lainnya yang masuk dalam daftar pengawasan AFP.

"Mereka berada dalam daftar pantauan, jadi ini berarti kami belum bisa mengkonfirmasi (apakah mereka teroris atau bukan). (Kami memiliki) kriteria dalam menentukan apakah mereka dikategorikan sebagai teroris asing," ujar Sobejana. (ajw/ayp)

https://m.cnnindonesia.com/internasi...uh-diri-gereja

Wow, macam Bonnie & Clyde saja emoticon-Belo
greedaonAvatar border
greedaon memberi reputasi
1
2K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.