• Beranda
  • ...
  • Games
  • Dari Seru sampai Kejadian Horor, Ini Permainan Masa Kecil ala Bocah Bogor!

wahyuharukaAvatar border
TS
wahyuharuka 
Dari Seru sampai Kejadian Horor, Ini Permainan Masa Kecil ala Bocah Bogor!




Halo, Bung!emoticon-army


Jumpa lagi di thread ane. Sekian lama ane gak nge-thread. Ane harap, thread kenangan masa kecil ane ini bisa menghibur Gansis semua, aamiin, whehe.



stock.adobe.com



Permainan Masa Kecil ala Bocah Bogor

Masa Kecil Ane

Gans, ane lahir dan dibesarkan di sebuah kota di Indonesia yang dikenal sebagai kota hujan alias Bogor. Dalam kesempatan ini, ane mau bilang bahwa ane sangat beruntung karena dulu, ane sempat merasakan indahnya masa kecil.

Rumah masa kecil ane dulu berada di sebuah pemukiman biasa yang warganya hidup dengan segala kesederhanaan dan apa adanya.

Namun, justru di sanalah letak kebahagiaannya karena ane rasa dalam keadaan seperti itulah justru ane dapat merasakan indahnya masa kecil.

Hal tersebut tak lepas dari ketersediaan tanah atau lahan dan berbagai tumbuh-tumbuhan sebagai fasilitas gratis untuk anak-anak bermain yang disediakan oleh alam dan Tuhan saat itu.

Sayangnya, saat ini, 'fasilitas' seperti itu sudah minim dijumpai karena hampir setiap jengkal tanah telah menjadi bangunan dan jalanan sudah tertutup aspal.

Baiklah, kita langsung saja simak daftar permainan masa kecil ane di bawah ini, kuy!.


1. Bola Kaki
(Kenangan Diomelin Emak-Emak Tetangga)

Spoiler for bola kaki:

Sebagai anak laki-laki, bola kaki tentunya menjadi permainan nomor 1 yang paling sering dimainkan oleh ane bersama teman-teman ane saat itu.

Kami bermain permainan ini di lapangan belakang rumah ane. Bola yang kami gunakan adalah bola plastik yang dibeli dari hasil patungan. Tak jarang, terjadi konflik tentang siapa yang boleh membawa pulang bola kaki sore itu, wkwk.

Gans, ane juga ingat, dulu, ane dan teman-teman ane kadang diomelin sama emak-emak tetangga yang rumahnya berada di sekitar lapangan itu.

Katanya, suara kami terlalu keras dan suara bola yang ditendang, "gedebak ... gedebuk ..." itu berisik dan mengganggu tidur siang mereka. Alhasil, kami terpaksa pindah tempat, deh, wkwk.


Aturan Main

Aturan main bola kaki sangat sederhana, Gans. Pemain terdiri dari 2 kelompok dengan jumlah anggota yang tidak dibatasi tapi harus seimbang, misalnya 5:5. Lapangan bola kaki dibuat dengan cara memberi garis sebagai penanda wilayah dan gawang pada tanah.

Tujuan permainan adalah untuk menciptakan gol sebanyak-banyaknya. Biasanya 3 hingga 5 gol. Kelompok yang kalah akan mendapat hukuman, seperti menggendong pemenang atau lari 5 kali mengelilingi lapangan.


2. Main Kelereng
(Menang Sombong, Kalah Emosi sampai Mewek)

Spoiler for kelereng:

Hanya yang pernah bermain permainan ini yang akan mengerti betapa seru, heboh dan geregetnya memainkan benda kecil ini, wkwk. Bagaimana tidak, benda ini begitu lihai memainkan perasaan pemainnya.

Aksi saling tuduh kecurangan, sombong ketika menang sambil pamer jumlah kelereng di saku celana yang jumlahnya banyak hingga menangis bahkan mengadu ke orang tuanya gara-gara kalah main, tak jarang terjadi dalam permainan kelereng di tempat ane dulu.

Pada saat kita gagal menang atau hampir saja menang, kita akan kepikiran terus untuk mencoba bermain lagi dan mengalahkan teman main yang sudah kita anggap sebagai musuh karena telah mengalahkan kita dalam permainan.

Meskipun penuh drama tapi bermain kelereng tetap menjadi permainan favorit kami saat itu, haha.


3. Petak Umpet
(Diculik Wewe Gombel saat Bermain Petak Umpet!?)


Spoiler for petak umpet:

Dari sekian banyak permainan tradisional di Indonesia, ane rasa, petak umpet adalah salah satu yang masih tetap eksis hingga saat ini. Bener gak, Gans?

Sore itu, kami libur mengaji karena jadwal mengaji hari senin - jumat, sedangkan sabtu dan minggu libur. Hari sudah menjelang maghrib sehingga ane dan teman-teman ane pulang ke rumah masing-masing.

Pukul 7 malam. Saat itu sedang mati lampu. Warga digegerkan dengan berita hilangnya anak tetangga kami yang juga teman ane tapi bukan teman dekat ane karena kami jarang main bersama.

Kata para orang tua, anak tersebut hilang saat bermain petak umpet bersama beberapa temannya. Ketika temannya mencoba menemukannya, ia tak kunjung ditemukan.

Ane tak tahu pasti bagaimana kejadiannya karena ane mendengar cerita tersebut dari para orang tua saja karena kami, para anak-anak tak diizinkan datang ke TKP saat kejadian sedang berlangsung.

Akhirnya, anak tersebut ditemukan di bawah rumah salah satu warga. Entah bagaimana ia bisa berada di sana karena tinggi rumah dengan tanah hanya setinggi dengkul orang dewasa dan ada genangan air di bawahnya.

Menurut warga, anak tersebut disembunyikan oleh hantu yang dikenal dengan nama w*we g*mb*l. Terlepas benar atau tidaknya hal tersebut, yang jelas, kami, anak-anak jadi makin takut ke luar rumah saat maghrib, hiiii.


4. Congklak
(Harusnya untuk Melatih Kejujuran, Eh ... Malah Sering Curang, wkwk!)

Spoiler for Congklak:

Gans, congklak ini adalah opsi terakhir bagi kami dikala suntuk main permainan biasa dan terlalu mager untuk main permainan yang seru tapi menguras tenaga, haha.

Biasanya, permainan ini lebih sering dimainkan oleh anak perempuan. Maklumlah, anak laki-laki lebih suka aktivitas fisik yang menguras tenaga makanya kulit kami dulu rata-rata gosong, haha.

Congklak umumnya menggunakan wadah khusus yang terbuat dari kayu atau plastik, seperti dalam gambar di atas. Namun, saat itu, kami bermain congklak menggunakan media tanah yang diberi garis lingkaran.

Sementara itu, biji congklaknya kami menggunakan batu kerikil kecil, kulit kerang atau biji asam jawa. Gans, jangan pikir kami anak laki-laki yang mengumpulkan biji-biji congklak itu, ya! Karena itu milik anak perempuan. Kami meminjamnya dari mereka.


Pertandingan Congklak, Anak Laki-laki VS Anak Perempuan

Spoiler for Congklak:

Kami biasanya mendatangi anak perempuan yang sedang bermain congklak. Tahulah kalian, anak-anak perempuan itu terkadang pelit. Mereka tak mengizinkan kami untuk meminjam biji congklak karena takut hilang atau kotor.

Oleh karena itu, kami anak laki-laki melawan anak perempuan dalam suatu pertandingan congklak. Suasana begitu memanas karena kedua kelompok saling mengejek dan membela jagoannya masing-masing.

Suasana akan lebih memanas lagi pada saat sisa biji congklak di lingkaran semakin sedikit karena pemenang ditentukan berdasarkan pemain yang memiliki biji congklak yang paling banyak.

Saat pemain laki-laki bermain dengan jujur, sudah dapat dipastikan mereka akan kalah telak karena kurangnya pengalaman akibat jarang memainkan congklak.

Namun, seiring berjalannya waktu, anak laki-laki jadi tahu, kapan harus menyembunyikan beberapa sisa biji congklak di antara jari tangannya, kapan harus menggeser biji congklak dari lingkaran sebelah untuk dimasukkan ke dalam lingkaran yang bijinya akan dia ambil atau kapan menuang semua biji ke dalam lingkaran ... alias ... bermain curang! Wkwk.


Demikian Thread ini. Gimana, permainan jadul gak kalah seru kan dari permainan gadget? Sampai jumpa di thread ane lainnya, ya. Monggo komentarnya di bawah.

emoticon-Keep Posting Gan


JANGAN LUPA GAES!!!



Quote:
Diubah oleh wahyuharuka 24-07-2019 14:12
tata604Avatar border
tata604 memberi reputasi
1
313
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Games
Games
icon
38.9KThread15.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.