yesung3424
TS
yesung3424
Malam Pertama di Gempur Ombak
Rasanya tak asik jika kutak berbagi cerita menarik ini.
Ini adalah perjalan keduaku meninggalkan kampus untuk turun lapang ke masyarakat. Bukan KKN atau sejenisnya tapi memang sukarela. 

Perjalananku kali ini bersandar di dermaga Sukabumi yang dikenal dengan laut Pantai Selatan, Palabuhan Ratu. Banyak hal kutemui. Tak sekadar pantai yang menyisakan siluet merah merekah kala senja menyapa, namun juga kehangatan masyarakat pesisirnya.

Satu hal yang sangat kusuka dan kubanggakan. Dimanapun kita berada, masih banyak orang-orang baik dan itulah yang kutemukan pada masyarakat pesisir Sukabumi. Kutahu, mereka sederhana dan apa adanya, tapi kehangatan dan keramahan masyarakat menyatukan dan mengakrabkan kita seolah tak ada dinding antara kaum akademika dengan warga lokal. Kamipun sama, tak mencoba membangun tembok yang berbeton pendidikan tapi saling bertukar kisah untuk makna yang indah.

Dengan tulus mereka menerima kami, menyambut hangat kami-kami yang masih terlihat bocah ini. Padahal tingkat tiga sudah datang di depan mata. Teman kami sakit, dengan raut khawatir dan cemas, ibu (tuan rumah) segera memanggil pak mantri. Pak mantri pun sama, sederhana tapi tulus mengobati kawan kami yang sedang ditimpa sakit. Tak ada bayaran untuknya, cukup lisan berucap terima kasih ia pun menerima. Hingga akhirnya aku semakin sadar dan cinta pada negeri ini. Kuakui, masyarakat lokal memang sangat sederhana dan apa adanya, tapi ingatlah ketulusan mereka tak dapat disandingi dengan kemewahan kota. 

Tepat di depan rumah kami (tempat menetap sementara) terhampar luas lautan pantai selatan. Ombaknya tak lelah menari sambil menyemburkan buih ke bibir pantai. Angin malam pun tak henti mengoyak dedaunan kelapa yang menguning. Di atas air biru yang menghitam oleh malam berdiri tegak bambu-bambu tempat bersemayam sang pemburu ikan. Semalam suntuk biasa tak pulang sembari duduk di atas bambu-bambu yang turut bergoyang bersama ombak. Tak hanya mendesir, tapi menggemuruh. Terang, dengan kerlap-kerlip lampu petromas seperti barisan lampu jalan yang berjajarar rapi meski dingin malam menyelaputinya.

Kisah ini akan terus hidup
Semoga masyarakat pesisir Sangrawayang selalu dalam kesejahteraan walau berbalut nan sederhana
Dari kami, hanya bisa berucap "Hatur nuhun"

-igtf 2019-
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
400
1
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.3KThread40.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.