Dewi Melon tengah asyik berbelanja ketika seorang lelaki menghampirinya. Ibu anak satu yang tinggal di Depok itu kaget saat si lelaki meminta ASI kepadanya. Iya, air susu ibu. Dalam keadaan masih shock, Dewi Melon, yang bepergian dengan anaknya, langsung menolak permintaan si lelaki. “Dia dengan agak gugup bertanya kepada saya, apakah saya mau menjual ASI saya kepadanya, tentu saja saya tidak mau,” ujar Dewi Melon.

Sebelum berlalu, Dewi Melon sempat menanyakan untuk apa ASI itu. Apakah untuk anaknya? Dan yang membuatnya makin kaget, ternyata ASI tersebut untuk si pria itu sendiri. “Oh, bukan, untuk saya sendiri. Saya sedang dalam program membentuk tubuh,” kata si pria seperti ditirukan Dewi Melon. What? Yang benar saja!



Tren minum ASI bukan cuma berlaku untuk bayi, tapi juga pria dewasa. Konon, ASI bisa meningkatkan kesehatan dan membentuk tubuh. Bahkan, untuk mendapatkan ASI, para pria rela merogok kocek tak sedikit. Tren ini pernah meningkat di AS dan Australia.

Di kalangan komunitas bodybuilder, ASI menjadi konsumsi reguler. Mereka yang sedang “membangun” badannya berburu ASI, termasuk dari toko online. Banyak pria di tempat gym yang mencoba ASI. Dibanding suplemen energi maupun steroid, ASI lebih dipercaya sebagai alternatif alami.

Meskipun semakin banyak pria yang mengincar ASI, para ahli tidak menyetujui pendapat yang menyatakan bahwa ASI dapat menumbuhkan otot pria dewasa. ASI memang mengandung nutrisi dan antibodi. ASI mengandung lemak, gula, air, dan protein yang lebih mudah dicerna dengan pencernaan bayi. Dengan segala manfaat ASI, banyak pemerintah, termasuk pemerintah Indonesia, telah merekomendasikan pemberian ASI eksklusif kepada bayi selama enam bulan.

Namun hingga kini belum ada bukti atau penelitian bahwa ASI bisa melindungi orang dewasa. ASI mengandung immunoglobulin yang membantu melawan infeksi. Sebagian besar orang dewasa sudah memiliki immunoglobulin, sementara bayi membutuhkan perlindungan karena kadar immunoglobulinnya masih rendah. Dengan begitu, secara umum orang dewasa tidak membutuhkan ASI.



Justru dikhawatirkan risiko penyakit ketika minum ASI dari sumber yang tak diketahui, karena susu adalah cairan tubuh dan bisa memberikan infeksi di dalam tubuh, seperti HIV, hepatitis, dan lain-lain. disarankan para pria berhati-hati dalam mengkonsumsi ASI, terutama yang membeli lewat Internet.

Jual beli ASI sendiri menimbulkan pro dan kontra di kalangan umat Islam, karena ASI disamakan dengan daging  manusia. ASI juga dianggap bukan harta benda yaitu tidak dibolehkan bagi  kita mengambil manfaat dalam ASI, hanya  dibolehkan dalam keadaan darurat bagi bayi yang tidak bisa memperoleh gizi dengan cara lain. Jadi apa yang tidak diperbolehkan mengambil  manfaatnya tidaklah dianggap bagian harta seperti babi dan narkotika.  Selain itu, ASI juga tidak dijual di pasar karena tidak dianggap bagian dari harta benda.