Departemen Perdagangan AS telah memberikan lisensi sementara kepada Huawei untuk mempertahankan produk-produknya saat ini hingga Agustus 2019.
Keputusan Google untuk menangguhkan bisnisnya dengan Huawei telah menjadi isu hangat awal pekan ini. Raksasa teknologi itu dilaporkan menangguhkan bisnisnya dengan Huawei, setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) mencatut nama perusahaan asal China itu ke dalam daftar hitam atau Entity List.

Meski keputusan Google itu cukup berdampak bagi pengguna, Departemen Perdagangan AS telah memberikan lisensi sementara kepada Huawei untuk mempertahankan produk-produknya saat ini. Dilansir Android Authority (21/5), lisensi terbatas Huawei hanya berlaku hingga Agustus 2019. 

Izin itu memungkinkan perusahaan untuk bekerja sama dengan perusahaan AS guna melayani pelanggan eksistingnya. Atas izin tersebut, Huawei bisa mempertahankan hubungan bisnis dengan Google, Intel, Qualcomm dan lainnya untuk merilis pembaruan ke smartphone buatannya.
Lisensi yang berlaku 90 hari ini juga merupakan kabar baik bagi beberapa jaringan regional yang mengandalkan infrastruktur Huawei. Dua wilayah yang telah terdampak larangan perusahaan adalah wilayah Wyoming dan Oregon.
Lisensi terbatas tak berarti semua hal akan baik-baik saja antara Huawei dan pemerintah AS. Lisensi sementara hanya memungkinkan Huawei untuk memelihara smartphone yang sudah tersedia di pasaran. Artinya, Huawei masih bisa merilis patch keamanan untuk perangkatnya, namun tak bisa merilis smartphone yang bergantung pada teknologi yang dijual atau dilisensikan perusahaan AS, semisal Android.
[size=3]Jika kondisi ini tak berubah, pembatasan Entity List akan berlaku penuh. Sebagai alternatif, Huawei bisa menggunakan tiga bulan ini untuk menyelesaikan sistem operasi khusus dan merilis firmware baru ke smartphone eksisting. 

Sumber --->> https://www.tek.id/tek/lisensi-andro...lagi-b1Xgj9ezs