n4z1.v8Avatar border
TS
n4z1.v8
PA 212 Bakal Gelar Ijtima Ulama 4 Tentukan Sikap Pasca-Pertemuan Jokowi-Prabowo


PA 212 Bakal Gelar Ijtima Ulama 4 Tentukan Sikap Pasca-Pertemuan Jokowi-Prabowo

JAKARTA - Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan segera menggelar ijtima ulama 4 pada Agustus 2019. Salah satu yang akan dibahas dalam agenda ‎tersebut adalah soal pertemuan antara Prabowo dan Jokowi hari ini di Stasiun MRT.

Ketua Umum (Ketum) PA 212, Slamet Ma'arif mengamini soal akan dibahasnya pertemuan Prabowo-Jokowi dalam Ijtima ulama 4. Kata Slamet, para ormas pendukung Prabowo Subianto juga akan menentukan langkah ke depannya pasca-Pilpres 2019.

"Kami menunggu arahan dan hasil musyawarah ulama dalam Ijtima Ulama 4 di Agustus nanti, Insya Allah. Kita akan evaluasi dan bahas langkah strategis perjuangan ke depan," kata Slamet kepada Okezone, Sabtu (13/7/2019).

Sebelumnya, presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Prabowo Subianto di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan hingga melanjutkan makan siang bersama di sebuah restoran di Senayan.

Pertemuan te‎rsebut syarat terbukanya rekonsiliasi antara Prabowo dengan Jokowi yang sempat ‘panas’ di Pilpres 2019. Bahkan, Jokowi sudah menyatakan akan merundingkan kembali dengan Koalisi Indonesia Kerja kemungkinan Gerindra bergabung dengan pemerintah.‎

Pertemuan antara Prabowo dan Jokowi tersebut pun dikritisi oleh PA 212. Juru Bicara PA 212, Novel Bamukmin menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah memberikan restu kepada Prabowo untuk bertemu dengan Jokowi. Novel menduga pertemuan itu didorong oleh kepentingan segelintir orang dekat Prabowo.

"Setahu saya kami dari PA 212 tidak memberikan dukungan atau rekomendasi untuk prabowo dan jokowi bertemu karna kami masih menjaga amanat umat," kata Novel kepada Okezone.
(qlh)
sumber

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Cuma iblis yang tak suka manusia hidup damai. Dan cuma setan yang tunduk pada titah iblis yang memang suka melihat manusia bertengkar.

Kumpulan ini, manusia-manusia yang kehilangan akal nurani, sebenarnya adalah badut-badut yang mencari panggung dari setiap masalah. Mencari nafkah dari konflik yang terjadi. Mereka meramu dalam wadah agama, mencampur dengan fitnah dan caci maki, lalu melumuri otak setiap pengikutnya hingga hilang kesadaran. Dan sebodoh-bodohnya manusia adalah manusia yang gak bisa berfikir logis mana yang jelas tuntunan agama, mana yang sebenarnya bujukan setan laknat.

Apapun namanya, GeEnPeEf, EfPeI, GeKaEr, PeA, sebenarnya adalah kumpulan bapak-bapak genit yang gagap berdemokrasi. Kumpulan bapak-bapak yang gak mau berkaca pada diri sendiri. Merasa paling benar, paling punya power, padahal cuma pecundang. Tanpa tameng agama, mereka bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Mereka bukan pembela agama. Mereka bukan pembela ummat. Mereka justru pecundang yang dibela agama dan dibela ummat.

Mereka seharusnya ditempeleng satu persatu oleh Prabowo karena mereka secara tidak langsung menghina Prabowo, seolah Prabowo adalah kacung mereka yang mau diperintah apa saja, berbuat sekehendak hati mereka, menurut apa kata mereka. Siapa mereka yang sesumbar berani bilang tidak merestui Prabowo bertemu Jokowi? Atasan Prabowo? Komandan Prabowo? Lantas apa yang mereka berani perbuat setelah Prabowo akhirnya menemui Jokowi? Cuma ngedumel macam banci yang dikejar Satpol PP.

Mereka ini, para pecundang yang mendukung Prabowo sebenarnya sejak awal memang punya agenda tersendiri, jauh dari tujuan Prabowo demi negeri ini. Mereka hanya ingin menjadi kekuatan penekan yang diperhitungkan negara dengan bersandar pada topeng agama dan ummat. Dan kini mereka bagai anak ayam yang kehilangan induknya karena disaat induk ayamnya tak bisa kembali ke kandang, induk lain yang dianggap bisa membawa mereka pun pergi meninggalkan mereka. Alhasil mereka pun menciap-ciap tak berdaya.

Lantas apa yang mereka perjuangkan? Demokrasi? Bukan. Justru mereka menistakan demokrasi. Kebenaran? Pasti bukan, sebab mereka kerap kali berbohong demi melindungi ketidakberdayaan mereka. Kejujuran? Hehe... Sejak kapan mereka bisa jujur dan mau jujur? Membela kepentingan ummat? Ummat mana yang mereka bela? Siapa yang memberi mereka wewenang sebagai pembela agama? Pembela ummat?

Setelah Jokowi nanti dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia periode kedua, banyak yang berharap, sebisa mungkin berangus semua kelompok yang suka menjual agama dan nama ummat. Tak boleh lagi ada pemaksaan kehendak dalam sebuah demokrasi dengan ancaman dalil agama. Sebab nyata-nyata praktek itu telah gagal total memberi seorang pemimpin yang bermanfaat dan bisa bekerja. Bersyukurlah rakyat bahwa itu hanya terjadi saat memilih pemimpin Jakarta, bukan memilih pemimpin Indonesia.

Cuma orang-orang bodoh yang percaya mereka membela agama dan ummat. bodoh sangat!
Diubah oleh n4z1.v8 13-07-2019 18:29
samsol...Avatar border
bozz7Avatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 61 lainnya memberi reputasi
62
8.5K
138
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.