Honda, Suzuki, Toyota, Mitsubishi, dan Isuzu adalah brand-brand mobil ternama di Indonesia. Kelima brand ini mempunyai tempat tersendiri di hati publik otomotif tanah air. Setiap brand-brand ini mengeluarkan jenis atau model baru, selalu diburu konsumen. 

Namun demikian, di benak publik otomotif di negeri ini, kelima brand ini memiliki perbedaan dengan brand imagenya masing-masing. Brand image ini memang bukan sesuatu yang “resmi”, namun sudah tertanam dalam di benak publik otomotif di Indonesia.

Memahami brand image ini setidaknya berguna untuk mereka yang ingin memiliki mobil. Apalagi bagi yang baru pertama kali.

Inilah brand image kelima merek mobil di atas:

1. Honda


Brand image Honda adalah mobil kelas atas dengan desain modis dan tekonologi terbaru. Harga mobil Honda umumnya paling mahal dibanding merek lain untuk mobil yang sekelas. Memiliki mobil Honda menjadi prestise tersendiri.

2. Suzuki

Suzuki mempunyai brand image sebagai jagonya kendaraan compact dengan CC kecil dan ahli kendaraan niaga. Itulah sebabnya kenapa dominasi Suzuki Carry tak bisa tergoyahkan. Colt T 120 dan Zebra keluaran Mitsubishi dan Daihatsu tak pernah mampu melawan Suzuki di kelas ini.

Mobil Suzuki terkenal bermesin bandel, irit BBM, dan perawatannya mudah dengan suku cadang yang murah dan mudah didapat.

Suzuki Jimny, mobil ber-CC paling kecil di kelas jip, sudah menjadi kendaraan legendaris. Karena brand image Suzuki sebagai ahlinya kendaraan compact ber-CC kecil dan ahli kendaraan niaga, maka ketika Suzuki ingin “naik kelas” dengan menghadirkan kendaraan mewah ber-CC besar, seperti Grand Vitara, Suzuki gagal. Suzuki Grand Vitara tak berdaya melawan Honda CR-V, rival di kelasnya.

3. Toyota

Brand image Toyota adalah kendaraan penguasa pasar otomotif di Indonesia. Di benak publik otomotif Indonesia, mobil Toyota selalu memiliki daya tahan (durability) pemakaian yang panjang. Spare part mudah didapat dan jaringan pelayanan purna jual yang tersebar merata di seluruh Indonesia. Harga jual kembali mobil Toyota tidak pernah jatuh.

4. Mitsubishi

Mitsubishi identik dengan mobil rally dengan mesin yang bandel, bertenaga besar, dan berkecepatan tinggi. Namun, spare part mobil ini sudah tertanam dalam benak publik otomotif Indonesia berharga mahal.

Karena identik dengan mobil rally yang bandel dan berkecepatan tinggi, ketika Mitsubishi mengeluarkan Pajero yang namanya sudah melambung karena sering menjuarai Rally Paris-Dakkar, Pajero sukses besar di Indonesia.

Brand image ini membuat para perally Indonesia umumnya menggunakan mobil Mitsubishi. Kepolisian RI banyak menggunakan Mitsubishi untuk kendaraan patroli. Sementara ketika Mitsubishi Colt T 120 bertarung dengan Suzuki Carry untuk angkutan kota, misalnya, Colt T 120 keok. Banyak juragan angkot yang mengeluhkan mahalnya harga suku cadang Colt T 120. Bahkan harga kaca spion Colt T 120 tiga kali lipat spion Carry.

5. Isuzu 

Isuzu terkenal sebagai “si raja diesel”. Wajar saja karena hampir tidak pernah Isuzu mengeluarkan kendaraan non-diesel. Karena brand image sebagai jagonya kendaraan diesel sudah begitu kuat, maka Isuzu Panther tak terkalahkan ketika berhadapan dengan kompetitornya yang juga bermesin diesel, misalnya Toyota Kijang diesel dan Mitsubishi Kuda diesel.

Namun sayang, Panther telanjur di-positioning-kan sebagai kendaraan diesel dengan biaya operasional yang murah karena di Indonesia dulu selisih harga solar dan bensin cukup jauh. Panther tidak pernah di-positioning-kan sebagai kendaraan diesel yang tangguh dan kuat. Akibatnya, ketika selisih harga solar dan bensin semakin kecil, konsumen Panther pun beralih ke mobil lain. Pamor Panther pun meredup.

Ditulis berdasarkan opini pribadi dan opini publik otomotif di Indonesia


Sumber foto Honda
Sumber foto Suzuki
Sumber foto Toyota
Sumber foto Mitsubishi
Sumber foto Isuzu