Cinta adalah sebuah rasa indah yang diberikan oleh Sang Maha Pencipta untuk kita. Entah itu manis, pahit, hambar, tangis, dan tawa.

Jatuh cinta seperti merasakan banyak ribuan kupu-kupu beterbangan didalam perut, membuat jantung berdebar-debar hebat, seolah jantung kita rasanya mau copot, senyum-senyum sendiri seperti orang gila, dan masih banyak lagi.


Setelah saling jatuh cinta, maka tujuan paling akhir adalah menikah dengan menyatukan dua insan yang berbeda. Pernikahan adalah janji suci untuk bisa sehidup semati. Mengarungi mahligai bahtera rumah tangga dengan segala gejolak yang ada. Pasang surut dalam komunikasi dan hubungan adalah hal yang lumrah, jika tak ada kerikil-kerikil tajam akan terasa hambar. Konflik drama rumah tangga adalah bumbu-bumbu penyedap dalam kehidupan.


Namun, bagaimana jika kita salah memilih pasangan yang berakibatkan perceraian? Apakah karena cinta kita yang salah atau karena kita tidak berjodoh. Jodoh dan cinta suatu hal yang rumit namun indah.


Bagi kaum hawa alias perempuan, menikah adalah sesuatu impian yang selalu menjadi mimpi indah. Menikah dengan seseorang yang mencintainya, hidup bersama membangun rumah tangga yang harmonis, dan mendidik anak-anak mereka. Namun, terkadang mimpi itu akan terasa menyakitkan disaat apa yang kita impikan tak sesuai realita. Bahkan terasa hancur dan menyakitkan.


Teruntuk kalian kaum hawa alias perempuan, sebaiknya pertimbangkan beberapa hal berikut, agar kalian tak salah pilih suami. Jika kalian diumur 40 masih terlihat syantik dan menawan meski keriput tipis mulai terbentuk, artinya kalian bahagia dan menjadi ratu. Namun, jika kalian terlihat kusuh, kumal, dan dekil. Mungkin hidup kalian butuh piknik agar bahagia.






Yup, hal pertama yang harus kalian pertimbangkan secara matang adalah tanggung jawab. Apakah dia bisa menjadi sosok suami dan ayah yang bertanggung jawab? Apapun keadaan keluarga kalian nanti, laki-laki yang tanggung jawab akan tetap memegang komitmen dari awal hingga akhir.





Laki-laki yang berkomitmen selalu berpegang teguh dengan apa yang dia kerjakan, memiliki prinsip dan selalu menepati janji. Yaahh... walaupun sesekali ingkar, tapi percayalah mereka akan memperbaiki sikap dan kesalahan.





Meski kebanyakan menikah karena saling mencintai dahulu, baru persyaratan yang lain menyusul. Percayalah, cinta bisa tumbuh setelah pernikahan. Bahkan cinta itu bisa tumbuh lebih besar dari yang tak kita duga. Hidup bersama orang yang mencintaimu sangat indah, karena mereka mengistimewakan dirimu dan menerima apapun yang ada pada dirimu.




Laki-laki yang bekerja keras selalu berusaha mencukupi kebutuhan keluarga, tak akan malas-malasan bahkan menganggur. Karena dia merasa bertanggung jawab atas kehidupan kalian. Apapun pekerjaan dia, akan dilakukan. Meski harus menjadi buruh pikul di pasar, bertani di sawah, atau berkeliling menjajakan dagangan mereka.



Oleh karena itu, kita harus berterima kasih memiliki pasangan yang saling mengasihi, mengisi, dan mensuport satu sama lain. Meski hiasan di luar sana terlihat jauh lebih indah. Percayalah, yang menghiasi istana rumah kita jauh lebih dari indah.