Harga getok ? Hmmm... siapa yang pernah beli makanan di pinggir jalan khususnya tempat wisata kamu kena harga getok !! Pastinya niat mau makan murah malah seperti di rampok, ehhh tapi bukan makanan aja sih harga getok banyak beredar kalau kita dianggap orang asing, bahkan parkir mobil di tempat wisata pun bisa mewah ketika musim liburan tiba.



Biasanya hal ini sering terjadi di tempat wisata, jadi bukan warung bu Anny di tegal saja yang sempet viral ya gan dengan harga tempe yang mewah seharga 15.000 rupiah, banyak lokasi yang sering disinggahi wisatawan baik lokal maupun mancanegara memberikan harga getok. Resikonya bila tak mau bayar, jangan ditanya bisa-bisa pulang dikeroyok preman setempat. Memang harga getok yang ditawarkan biasanya aji mumpung disaat musim liburan, atau memang ada kesepakatan bersama antar pedagang. Untuk daerah wisata yang tidak jauh dari Jakarta kerap sekali menggunakan harga getok seperti di daerah Banten, jalur Pantura dan kawasan Puncak, Bogor.



Contoh di pantai anyer karang bolong menerapkan tarif rumah makan yang sama, apalagi kalau mereka menerapkan menu dan daftar harga biasanya terjadi kesepakatan antar pedagang agar semuanya rata tidak memakai menu harga, jadi harga makanan seafood setiap rumah makan harganya sama terkadang harganya memang di luar harga wajar.

Maklum saja target mereka para pengunjung wisata yang sekali makan, bukan warga setempat. Bahkan di pantai Jono kabupaten Batu Bara di Sumatera Utara pun mematok harga getok yang di luar nalar. Dengan harga 250.000 untuk sepiring udang.

Bahkan ada juga sebuah kisah di restoran semarang, bila kita makan rombongan maka kena charge 200.000. Lah aneh-aneh saja padahal disana jelas ada menu dan daftar harga, untung saja konsumen pintar ketika minta bicara sama atasannya maka si kasir nampak takut dan mengembalikan uang charge tersebut. Untuk nama restorannya sayangnya narasumber tidak memberikan namanya. Karena pihak yang salah adalah oknum bukan pihak restoran tersebut.



Bahkan bukan rahasia lagi warung lesehan di Malioboro, Yogya juga sering melakukan tindakan yang kurang baik terhadap konsumennya. Entahlah mungkin masih banyak daerah-daerah wisata lain yang melakukan perbuatan serupa.

Terlebih lagi untuk kalian yang berasal dari Jakarta, mereka melihat logat bicara dan mobil plat B yang dipakai maka sudah pasti akan ada harga getok ketika kita mampir ke warung makan, atau bila kita naik becak di daerah namun tidak bisa bahasa daerah tersebut maka harga getok akan menjadi hal yang lumrah.



Bahkan terkadang di kota besar ada juga restoran yang memberikan uang charge bila kita ngecash laptop sambil kongkow-kongkow di sebuah restoran tepatnya Marche restoran Plaza senayan dengan harga cash listrik 400.000 wow amazing. Entahlah ini pantas dimaklumi atau tidak karena tempatnya juga high class, bahkan 400.000 itu adalah biaya listrik untuk satu bulan sih, bagaimana menurut kalian ? Karena penikmat Plaza Senayan biasanya sih santai saja maklumlah kelasnya juga berbeda berada di pusat kota Jakarta.

Nah bagaimana kisah kalian juragan apa ada yang pernah kena harga getok ? Apa reaksi kalian? Foto nota lalu viralkan di medsos atau bungkam sambil ngedumel ?

Biasakan bertanya dahulu sebelum membeli, tidak apa kalau kita terlihat lebih waspada atau jiwa misqien nya keluar toh bila harus berujung pada rasa kesal, jengkel lalu marah-marah karena harga yang tak wajar tentu saja bikin menderita bukan? Walau kita sanggup bayarpun rasanya gimana ya bila harga yang ditawarkan tak wajar.

Nah bagaimana nih pendapat agan dan sista semua, silahkan komentar, beri TS cendol, follow, rate bintang 5, dan tentu juga jangan lupa share and like karena semua itu gratis !! 



c4punk@2019

Gambar google
Referensi Disinidan Disini


GIF