Hai jumpa dengan Delia lagi nih! Pasti pada bosan ya! Topik kali ini temanya lebih berat, yaitu tantangan membuat tulisan di forum wedding and famili, ok Bunda Nay, Delia coba ya!

Walau trid Delia agan bilang trid sampah, ataupun hanya sebuah kliping saja. Tetapi Delia berterima kasih, sebab adanya sebuah kritikan karena pastinya kalian mencoba memberitahu apa itu sebuah tulisan dan pastinya semua kritikan demi kebaikan tulisan Delia, bukan? Ke-pd-an, namun Delia yakin semua itu untuk lebih baik lagi. So buat yang kritik, makasih ya! Delia Always positif thinking loh!

Tetapi oh no! Apa aku bisa menulis topik ini ya? Secara, Delia itu jomblo, pacar aja selalu ketinggalan kereta, apalagi suami. Masih di rencanakan oleh Allah, tentunya, Aaaamiiin! So sedikit ragu juga untuk menulis, tetapi semangat untuk memenuhi tantangan tersebut berlanjut, maju jalan!

Jadi bagaimanakah cara aku untuk membahas tentang keluarga?
menghayal tingkat tinggi ini mah!


Tapi baiklah! Untuk membicarakan sebuah keluarga, tidak selamanya harus berkeluarga juga, bukan? Sebab sebelum berkeluarga, kupikir penting juga untuk mencari tau bagaimana caranya membuat sebuah keluarga yang sakinah, mawadah dan tentunya yang terakhir adalah warahmah.

Dari sekian banyaknya orang-orang yang Delia wawancara sejak tiga hari ini, ada beberapa alasan mengapa sebuah hubungan keluarga harus diharmonisasikan sesuai tingkat kadar zaman. Kenapa? Karena tidak mudah menjadi harmonis, yang mana itu adalah sebuah kunci, letaknya sebuah kebahagiaan itu bersarang, demi sebuah sebutan keluarga sakinah, mawadah, warohmah.

So bagaimana sih caranya agar sebuah keluarga menjadi keluarga sakinah, mawadah dan warahmah? Ada beberapa Faktor-faktornya loh gan-sis, yaitu :

1. Saling mencintai.



Sebuah hubungan tidak akan bahagia jika tidak adanya rasa saling mencintai dari kedua belah pihak, walau pada dasarnya hidup bukan hanyalah tentang cinta, sebab cinta tanpa adanya uang bisa pula menjadi sebuah keretakan keluarga, begitupun jika adanya uang tanpa cinta, semua tidak akan menyempurna, segala masalah tidak akan mampu ditanggulangi. Sebab kekuatan cinta itu luar biasa, bisa mengalahkan segala persoalan kehidupan.

Gak percaya? Ya sudahlah! Intinya delia merasakan bahwa cinta bisa mengalahkan segalanya lewat kehidupan ayah, Pak Dhe dan juga kehidupan Mbah Suroso. Mereka hidup sudah dua puluh tahun dan bahkan lebih, tetapi mampu memamerkan kemesraan di usianya yang tak lagi muda.



2. Saling menghargai.



Dalam sebuah keluarga tidaklah mudah menyatukan dua pemikiran atau lebih dalam satu kesepakatan. Maka dari itu sangat disarankan untuk saling menghargai pasangan, memperkecil jumlah masalah dengan menyembunyikan kekurangan pasangan, kemudian melengkapi dengan membuat kekurangannya adalah anugrah yang paling indah yang pernah di ciptakan Allah, begitupun sebaliknya.

Pada dasarnya harta yang paling berharga di dunia ini adalah keluarga.

AKU ADA KARENA KAU ADALAH TULANG RUSUKKU.

3. Saling melengkapi.




Di dunia ini tidak ada yang sempurna, jika kita mencari sebuah kesempurnaan, sampai kapanpun tidak akan pernah mendapatkannya. Maka dari itu, sebaiknya saling menutupi segala kekurangan. Sederhanakanlah sesederhana mungkin segala masalah yang akan terlewati nantinya.

Kekuatan cinta yang sebenarnya adalah kasih sayang yang tulus, yang mana dari kedua belah pihak tidak pernah mencari sebuah keunggulan dan mencela kekurangan.

Sebab rumah tangga adalah penyatuan beberapa kepala, untuk terbina menuju kebahagiaan yang sesungguhnya. Jika hanya meletakkan sebuah ego maka keretakan mudah sekali terjadi.

4. Jangan putus komunikasi.



Sebuah hubungan itu akan lebih akrab jika komunikasi tidak terputus. Karena kebanyakan kasus perceraian akibat komunikasi yang terputus yang membuat pasangan tidak nyaman dan akhirnya mencari kesenangan lain di luar rumah. Usahakan untuk selalu berdialog entah bercerita tentang film, berita, aktivitas keseharian atau yang lain sebagainya. Intinya adalah interaksi dengan pasangan jangan sampai terputus.

Intinya yang terpenting dalam sebuah hubungan adalah kepercayaan. Dan hal itu bisa dilakukan jika pasangan saling terbuka, membagi segala keinginan, amarah dan sebagainya. Semua ini berkhasiat untuk mengetahui perasaan masing-masing pasangan, agar permasalahan bisa diperkecil dan bisa membuat hidup dengan bahagia.



5. Adakan sebuah agama dalam rumah.



Yang terpenting dalam sebuah kehidupan adalah mengetahui tata cara untuk meriuhkan dunia pasar, yang begitu penuh dengan fatamorgana, yang mana wujudnya begitu menggiurkan sehingga kita bisa khilaf berkali-kali.

Dan semua ini ada aturannya, yang mengatur pergerakan langkah kita untuk menuju ke arah mana, Baratkah, utara, timur atau selatan dan semua itu di atur dalam sebuah pemahaman yang di namakan agama.

Dan jikalau suatu hari langkah kita salah, maka jalan untuk kembali sudah ada, tinggal menelaahnya kembali, kemudian menemukan pintu, lalu arahkan langkah hingga jalan yang di tempuh adalah jalan yang paling benar.

So agan dan sista, masihkan kita dalam satu dilema yang sama? Yaitu masalah kehidupan.