Namikula314Avatar border
TS
Namikula314
Wartawan, Pekerjaan Yang Menguras Pikiran Tapi Sering Dilupakan
Sang pemburu berita atau biasa disebut insan pers ini memiliki pekerjaan yang unik bahkan tidak ada duanya. Sebelum ane menjelaskan seperti apa pekerjaannya dan kenapa menguras pikiran, ane mau jelasin dulu perbedaan wartawan, jurnalis dan reporter.

1. Wartawan biasanya sebutkan untuk mereka yang bekerja di media cetak harian atau media on line.
2. Jurnalis itu sebenarnya sama kaya wartawan cuman ini lebih elegan aja, tugas dan kewajibannya sama, mencari berita.
3. Reporter itu biasanya buat mereka yang di media elektronik, seperti tv dan radio.

Hehehehehe. Itu sih pendapat ane, tapi kalau agan beda engga papa sih. Perbedaan menjadikan kita bersama.

sumber : lampungpro.com

Nama wartawan juga suka dipermalukan dengan sesama rekannya. Biasanya wartawan mingguan yang sengaja memeras untuk kepentingan pribadi. Modusnya berbagai macam, intinya mereka meminta imbalan agar berita tidak di tulis. Kalau nemu kaya gini laporin aja gan ke polisi, sudah masuk ranah kriminal.

Wartawan sendiri memiliki masing - masing pos.

Ada yang ditempatkan di birokrasi. Biasanya ngepos di kantor, bupati, wali kota, dinas atau kementrian.

Ada yang ditempatkan di kriminal. Biasanya ngepos di Polres, Polresta, Kodim, Korem, Polda atau mabes Polri. Biasanya wartawan kriminal ditempatkan dimana pun yang ada kaitannya dengan kriminal, termasuk kecelakaan dan demo

Ada yang ditempatkan di bidang ekonomi dan bisnis. Nah wartawan ini ngeliputnya di Mall, restoran, dan hal apapun yang berkaitan dengan ekonomi bisnis.

Kerja jadi wartawan itu sangat luar biasa menguras pikiran, kenapa menguras pikiran????. Bayangkan gan, tidak semua wartawan lulusan ilmu komunikasi, ada yang dipertanian, teknik, guru dan sebagainya. Mereka dipaksa untuk mengusai ilmu yang bukan bidangnya, bahkan harus menggali isu lebih dalam, jika isu itu menarik. Ane tidak pernah bayangkan sarjana bahasa inggris harus ngeliput soal kriminal, terpaksa mendadak jadi sarjana hukum, karena berkaitan dengan pasal - pasal. Apalagi wartawan di daerah atau biasa disebut kontributor, mereka harus meliput tindak kriminal, ngeliput perbankan, ngeliput soal politik, kebayang engga gan. Multi talent bangeeettt kan.

Tapi seorang wartawan memiliki kelebihan tersendiri, pertama mendapatkan informasi yang sangat jelas, memiliki teman yang banyak, supel bergaul, pandai berkomunikasi, dan yang pasti ilmunya banyak banget. Ilmu itu belum tentu bisa di dapatkan ditempat lain, selain menjadi wartawan.

Tapi wartawan sering dilupakan. Iya atau tidak wartawan itu saksi hidup sebuah sejarah. Bayangkan ada wartawan seperti Rosihan Anwar yang menjadi saksi di era kemerdekaan sampai pembangunan Indonesia. Ketika informasi tersampaikan ke masyarakat, itu merupakan sebuah kenikmatan tersendiri. Masyarakat dan pemerintah tinggal menikmati. Tapi ketika informasi buruk tersebar, maka wartawan mendapatkan intimidasi.

Ditunggu komentarnya gan. Atau boleh berbagi pengalaman dan cerita. Trima kasih

mhmmd08Avatar border
harajuku911Avatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan 2 lainnya memberi reputasi
3
4.2K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.