az.freak
TS
az.freak
IKLAN HAGO MELECEHKAN GURU



Wacana Menpora yang akan memasukan esport ke dalam kurikulum pendidikan dasar rupanya menimbulkan kekhawatiran tersendiri, baik itu untuk para guru mau pun orang tua. Baca Wacana Menpora. Hal ini jelas banyak mendapat banyak kritikan karena sejatinya esport adalah sebuah permainan yang dapat menjauhkan anak dari dunia nyata jika tidak diimbangi dengan bimbingan yang baik.

Baru-baru ini, masyarakat khususnya guru dihebohkan dengan adanya sebuah tayangan iklan yang ternyata memiliki metafora yang salah dalam proses penyampaian pesan dari sebuah iklan tersebut. Tayangan tersebut adalah iklan dari salah satu Game Online bernama Hago. Berikut cuplikan iklannya:



Awalnya memang tidak ada yang salah dari tayangan iklan ini. Iklan memperlihatkan seorang guru yang digambarkan sebagai sosok Guru Killersedang menyampaikan materi pelajaran dengan menulis materi di papan tulis, sedang salah seorang murid sedang dihukum di sebelahnya entah karena apa, yang jelas mungkin anak tersebut memang usai berbuat kesalahan.

Hal yang mengejutkan baru muncul setelah seorang murid datang terlambat dengan sangat santai ke dalam kelas. Guru menengok ke arah murid itu dan kemudian ekspresi guru sontak berubah drastis. Guru Killer yang sebelumnya terlihat galak berubah jadi sosok yang lunak. Guru menghampiri anak tersebut dan mengambil tasnya dan membawakannya ke meja si murid. Si murid dipersilakan duduk di kursinya. Murid lainnya yang melihat hal tersebut jelas terkejut melihat kejadian tersebut. Si Murid yang terlambat tersebut dengan santainya duduk seakan tidak memiliki rasa hormat kepada Guru.

Usut punya usut mengapa si Guru sampai berbuat seperti itu, karena si siswa tersebut jago main games online dan si Guru adalah lawan mainnya. Akhir dari iklan ini menggambarkan si Guru dan murid sedang bermain game Hago dan si Guru terlihat tidak bisa mengalahkan murid.

----

Dari tayangan tersebut, sudah jelas tergambar bahwa game online jelas bisa mempengaruhi tatanan kehidupan termasuk di lingkup pendidikan. Pendidikan karakter yang diidam-idamkan justru terlihat hancur. Murid menganggap remeh seorang guru merupakan kebobrokan dari karakter seorang murid. Itu artinya kita mendapati pendidikan karakter yang gagal.

Terlepas dari sikap yang digambarkan oleh murid di atas, jelas pula bahwa Hago kurang cermat dalam menggunakan metafora yang digabungkan dengan hiperbola pada iklan tersebut. Pengandaian dibuat secara berlebih-lebihan. Tapi  kita tidak bisa mengelak bahwa hal tersebutlah yang menjadi cara jitu untuk membuat iklan agar para penontonnya tertarik untuk menggunakan barang atau produk yang diiklankan tersebut. Di sisi lain, KPPI harusnya bisa menyaring tayangan yang bisa ditayangkan atau tidak, jangan sampai apa yang ditayangkan kepada khalayak umum justru akan membuat citra suatu kelompok menjadi buruk, dalam kasus ini adalah Guru. Sementara bagi para guru, harusnya bisa mengimbangi murid yang sekarang memasuki era dimana segala sesuatunya serba digital. Tak jarang pula kita temukan masih banyak guru yang masih gagap teknologi. Ini yang sebetulnya cukup membahayakan. Dari tayangan iklan di atas kita seharusnya bisa belajar bagaimana kita menyikapi sebuah pembaruan zaman serta bisa menganalogikan segala sesuatunya dengan lebih tapat dan penuh perhitungan.


Sekian.
Sumber: Youtube

Update: Saat ini pihak Hago kabarnya telah menurunkan tayangan iklan tersebut dari media televisi Indonesia.


Baca thread ane lainnya di mari Gan!

Diubah oleh az.freak 14-05-2019 03:20
anita.sutantyentis.romantistien212700
tien212700 dan 13 lainnya memberi reputasi
10
14.6K
160
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.