Pernah gak sih kamu jumpain seseorang yang baiknya gak ketulungan? Sumpah, baik bener. Tanpa kamu sadari kebaikannya itu menusuk kamu. Baik sama kamu hanya untuk menutupi keburukan yang sebenarnya sedang dia lakukan.

Kenapa ada orang seperti itu ya? Sakit hati pastinya kalau kamu menemukan orang seperti itu. Kadang kesal karena menurut dia baik tapi menurut kamu tidak pantas dia lakukan, bahkan malah nyakitin kamu.

Misalnya, kamu suka sama seorang laki-laki, teman kamu tahu itu. Niatnya teman kamu mau deketin kamu sama laki-laki itu. Tapi dia melakukan itu dengan ngebajak hpnya laki-laki itu, semua mengalir seolah-olah laki-laki itu suka sama kamu.

Di suatu kesempatan lain, namanya bangkai yang sembunyiin pasti suatu saat akan kecium juga baunya. Iya deh, ketahuan. Lagi-lagi kamu mengira bahwa teman kamu itu memang benar-benar bejad gak ketulungan. Padahal niatnya baik, tapi caranya salah.

Lalu setelah semua terbongkar. Kamu mau ngapain? Kamu maafin dia? Susah memang memaafkan kesalahan orang lain. Apa lagi posisinya kamu saat itu memang benaran jatuh cinta sama dia. Kamu nyangkanya itu si dia. Padahal bukan.

Nah, setelah semua itu terungkap. Menurut kamu, itu teman atau selain teman? Apa yang bakalan kamu lakuin?

Salah satu yang menghambat seseorang untuk masuk surga adalah urusan yang belum selesai di dunia, termasuk salah satunya adalah kesalahan yang dilakukan sesama anak adam. Belum sempat minta maaf atau memaafkan, tapi sudah mati duluan.

Intinya jangan sampai menyakiti orang lain deh. Lebih baik kamu hidup sesuai dengan porsi kamu. Tak perlu ingin dilihat baik oleh orang lain.

Untuk kamu yang membaca tulisan ini, kamu boleh tersinggung. Asal sesuai dengan porsinya. Tapi kendalikan diri juga. Jangan sampai banyak berprasangka buruk terhadap orang lain.

Munpung lagi puasa, jangan lupa saling memaafkan ya! Tidak hanya ketika bulan puasa. Di hari biasa pun kamu harus belajar menjadi orang yang pemaaf. Walaupun bagi TS juga tidak mudah. Yuk mari sama-sama belajar!

Brina
12 Mei 2019