Generasi Milenial pasti tau doi nih, temennya Rich Brian di 88rising yaitu JOJI



Tapi pada tau PAPA FRANKUalias PINK GUY alias SALAMANDER MAN alias CHIN-CHIN?



Si sakau di atas dan si rusuh di bawah adalah orang yang sama! Yoa, siapa yang ngira kalau empunya channel Youtube "TVFilthyFrank", "DizastaMusic", "TooDamnFilthy" dan pencipta "Harlem Shake" ini sekarang jadi musisi trip hop atau lofi-lofian gitu di bawah manajeman 88rising. Tapi, buat yang tau Joji sejak doi adalah Papa Franku, tetep aja kebayang asal muasalnya kalo liat MV-nya sekarang



Tapi bakat musiknya emang udah keliatan sejak doi nyanyi sebagai Pink Guy. Dari bikin lagu, ngerap, sampai produksi album dan MV yang legit.

Kita bisa dengerin dari lagu-lagu yang dibikin pemilik nama asli George Miller ini, misalnya "STFU", "Fried Noodles", "Weaboo Songs", dan "Teriyaki God". Liriknya memang kasar dan ofensif, tapi seenggaknya jujur. Di lagu-lagu itu juga skill ngerapnya sekaligus produksi musik dengan berbagai genre udah keliatan.

Gak cuma itu, karakter ciptaannya ini juga udah rilis album!



Joji ngaku di wawancaranya dengan Pigeons and Planes kalo doi emang punya passion di bidang musik, bahkan sebelum karirnya di Youtube. Malahan Joji lebih milih berkarir di bidang musik, tapi doi gak ngira kalo Filthy Frank dan Pink Guy bisa sebesar itu, akhirnya semua mengalir aja.

Sebenernya pria keturunan Australia-Jepang ini udah berencana ngeluarin persona Joji sejak 2014. Tapi entah kenapa doi ngebatalin rencananya. Akhirnya bibit passion Joji pada musik yang mau doi buat mulai kedengeran pada 2016 lewat lagu "Thom" dan "You Suck Charlie".



Semua pecah saat 88rising memposting video "i don't wanna waste my time" dengan penyanyi Joji pada 2017. Musik komedi dan musik serius jalan bersamaan, sepertinya harus ada yang ditinggalkan. Bener aja, pada akhir 2017, Miller mengumumkan akhir dari Filthy Frank dan semua antek-anteknya karena masalah kesehatan.

Gak heran sih, karena emang Miller harus bikin suaranya serak setiap jadi Papa Franku. Apalagi itu udah doi lakuin di ratusan video sambil jadi karakter-karakter gila lain. Tapi kita semua tau, akhirnya Miller punya kesempatan untuk berkarir di bidang yang dicintai dan doi mengambilnya. But we still love you Frank, eee... Miller.



Lagu-lagunya dianggap punya beatyang selow, bertema melankolis dan suara yang menggetarkan jiwa (suer ngetik "soulful" di Google Translate keluarnya "yg menggetarkan jiwa") dengan produksi minimalis. Inspirasi Joji datang dari James Blake, Radiohead, Shlohmo, Donald Glover, masa lalunya di Osaka dan instrumen boom bap.

Tapi Joji bukan sekadar persona buat menjalani passion. He actually makes great music. Hal itu ia tunjukin dari album "Ballads 1" yang rilis di bawah manajeman 88rising pada 2018. Dengan cepat, albumnya itu memuncaki "Billboard Top R&B/Hip Hop Albums Chart". Dan sekarang, pastinya Joji all the way.



Gak ada yang ngira Papa Franku bisa jadi Joji, dan gak ada yang bisa tau kalau lo akan jadi the next Joji. Or, just be yourself. Intinya passion atau impian bisa diraih kalau kita serius mau ngejalaninnya, like Joji. And 88rising knows it.

Lo berkesempatan buat jadi musisi kelas internasional lewat Indonesia Creative Incorporated (ICINC) yang merupakan kerja sama antara 88rising dan BEKRAF untuk mencari, membimbing, dan memberi kesempatan musisi berbakat dari Indonesia bersinar di dunia.

And i'm not boasting. Musisi yang terpilih nantinya akan dimentor langsung oleh 88rising di Los Angeles! Ini kesempatan sekali seumur hidup, jangan biarkan momen ini lewat gitu aja!





Kalo ada yang bilang lo gak bisa berkarir kaya Joji, kasih aja lagu ini