AboeyyAvatar border
TS
Aboeyy
Sisi Kehidupan Dono Warkop yang Jarang Terekspos
Source


Bagi generasi 80-an, nama Warkop DKI tentu tak asing lagi. Dan bagi generasi milineal, sekurangnya pernah mendengar namanya, karena seringnya film-film komedi yang diaktori oleh Dono, Kasino dan Indro ini ditayangkan ulang di TV swasta.

Atau setidaknya mengenal mereka lewat film Warkop DKI Reborn. Kata DKI sendiri merupakan singkatan dari Dono, Kasino, Indro.

Tak perlu Ane jelaskan lagi tentang sejarah dan popularitas Warkop DKI ini. Cukuplah Ane katakan bahwa mereka adalah grup komedi Legendaris Indonesia.

Meski demikian, ada beberapa sisi kehidupan personel Warkop DKI tersebut yang jarang terekspos oleh media dan diketahui umum, khususnya DONO.

Karena itu, di sini akan Ane paparkan tentang pribadi Dono.


1. Kelahiran Dono

Dono lahir di Klaten, 30 September 1951, dan wafat di Jakarta pada 30 Desember 2001 dalam usia 50 tahun, akibat penyakit kanker paru-paru.

Sebuah umur yang relatif masih muda, di saat popularitas dan produktivitasnya semakin meningkat.


2. Pendidikan Dono

Meski ketiga personel Warkop DKI pernah duduk di bangku kuliah, namun Dono yang duluan menyandang gelar Sarjana S1, sehingga nama lengkapnya tertulis Drs. H. Wahyu Sardono. Kemudian disusul oleh Kasino dan Indro, bahkan Indro sekarang sudah selesai S2 Manajemen.

Karena itu, tak heran jika Dono selain sebagai aktor dan pelawak, juga sempat menjadi Asisten Dosen, dan sebagai Dosen Sosiologi di Universitas Indonesia.


3. Anak-Anak Dono

Istri Dono, Titi Kusumawardani lebih dulu wafat darinya, yaitu pada tahun 1999.

Dari perkimpoian tersebut, Dono mempunyai 3 orang anak laki-laki, yaitu Andika Aria Sena, Damar Canggih Wicaksono, dan Satrio Sarwo Trengginas.

Tampaknya ketiga anak itu tidak ada yang mewarisi bakat lawak ayahnya, namun lebih cenderung ke dunia pendidikan dan IT.


a. Andika Aria Sena



Anak pertama Dono ini tercatat sebagai alumni S1 Broadcasting, Universitas Indonesia.

Sebagai anak sulung, ia menjadi tulang punggung keluarga untuk membiayai adik-adiknya, semenjak kedua orang tuanya wafat.

Ia pernah melamar kerja ke sebuah stasiun televisi swasta, sambil berusaha agar kedua adiknya bisa kuliah.


b. Damar Canggih Wicaksono



Damar, anak kedua Dono ini berhasil menyelesaikan kuliah S1 di Teknik Nuklir Universitas Gadjah Mada, atas perjuangan kakaknya.

Kemudian ia meneruskan S2 dan S3 Teknik Nuklir di Institut Politeknik Federal Lausanne Swiss.

Tahun 2015 lalu, Damar dipercaya sebagai pembicara dalam konferensi International Topical Meeting on Nuclear Reactor Thermalhydraulics, di Chicago, Illinois, Amerika Serikat.

Sebuah prestasi yang cukup membanggakan Indonesia.


c. Satrio Sarwo Trengginas



Anak bungsu Dono ini juga berpendidikan tinggi. Ia berhasil lulus S1 Sastra Belanda di Universitas Indonesia.

Ia pernah bekerja sebagai Event Staff di Yayasan Berani Bhakti Bangsa, dan pernah juga menjadi jurnalis. Ref


4. Perang Dingin Dengan Kasino

Meski ketiga personel Warkop DKI selalu terlihat kompak dan bersahabat, namun menurut Indro, antara Dono dan Kasino pernah terjadi ‘perang dingin’ selama hampir setahun.

Hal itu disebabkan Dono tersinggung dengan ucapan spontan dari Kasino yang menegurnya karena berisik saat mengetik dengan mesik tik di malam hari.

“Ngetik itu pakai jari, bukan dengan gigi!” celotok Kasino.

Namun akhirnya mereka bermaafan, dan hingga kini anggota keluarga DKI bagai satu keluarga besar.

Keakraban anak2 keluarga Warkop DKI


5. Aktivis Kampus

Ini yang paling jarang diketahui orang dari seorang Dono.

Di balik kejenakaannya sebagai pelawak, Dono adalah aktivis kampus yang vokal dan berani.

Saat menjadi mahasiswa UI, Dono beserta personil Warkop lainnya sering turun ke jalan, mengkoordinir demo, untuk menyuarakan aspirasi masyarakat kepada pemerintah.

Dalam peristiwa Malari 17 Januari 1974, Dono dan kawan-kawan menolak dominasi ekonomi Jepang di Indonesia.

Akibatnya, sejumlah teman Dono ditangkap, yang di antaranya adalah Ketua Dewan Mahasiswa UI, Hariman Siregar.



Saat menjadi dosen UI, Dono ikut demo bersama mahasiswa dalam peristiwa di Trisaksi.

Bahkan Dono berani menghadang tentara yang saat itu menyerbu kampus Universitas Atmajaya, Semanggi Jakarta.

Dono mengarahkan selang Hydrant ke arah aparat, sehingga ratusan mahasiswa bisa selamat masuk ke dalam kampus. (*) Ref.
Diubah oleh Aboeyy 07-05-2019 19:06
adnan2396Avatar border
rony25Avatar border
omniivoraAvatar border
omniivora dan 68 lainnya memberi reputasi
69
58.2K
210
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.