• Beranda
  • ...
  • Buku
  • Review Buku " Komet Miror " Karya Penulis Terkenal Tere Liyye

rojabmaulanaAvatar border
TS
rojabmaulana
Review Buku " Komet Miror " Karya Penulis Terkenal Tere Liyye
Oke gansist pertama-tama aku ucapkan Selamat Hari Buku se-dunia yang jatuh pada hari ini 23 April 2019, Semoga minat baca gansist semakin meningkat... emoticon-2 Jempol

Oke pada momen kali ini mau post review buku berjudul " Komet minor " Karya Tere Liyye . Yang di review oleh Kak Dian Nurhayati Anggota Grup Chat Jejak Aksara

Oke tanpa menunggu waktu lama kita langsung Saja....





Judul : Komet Minor
Penulis : Tere Liye
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 376 hlm.
Tahun Terbit : 2019
Rate : 4,9/5

Buku Komet Minor adalah buku serial ke-6 dari Bumi karya Tere Liye dan penutup kisah petualangan Raib, Seli, dan Ali melawan Si Tanpa Mahkota di dunia paralel.
Nah, biasanya di episode 1 selalu diawali dengan adegan di bumi, kalau di sini langsung melanjutkan dari kelanjutan cerita di Komet. Petualangan mereka ke klan Komet bersama si pelaut Max a.k.a Si Tanpa Mahkota yang menyamar dan menipu Raib, Seli, dan Ali membuat mereka terkejut, pun saya sendiri sebagai pembaca. Alasannya, tentu karena Si Tanpa Mahkota ingin tiba di Pulau Hari Minggu, dan menemukan portal menuju Klan Komet Minor. Kisah pun berlanjut di buku Komet Minor.

Ya, di sini pertempuran melawan Si Tanpa Mahkota akan berakhir. Lantas akan berakhir seperti apa? Menyedihkan atau menyenangkan, atau bisa jadi menggantung seperti di Komet. Penasaran? Kalau iya. Dianjurkan untuk membaca buku ini. Apalagi pembaca setia serial Bumi, wajib.

Di Komet Minor ini, bukan hanya Raib, Seli, dan Ali yang bertualang, tapi ada yang menemani dan membantu melawan Si Tanpa Mahkota. Siapa itu? Kalian akan tahu, kalau baca buku ini. Di sini mereka bertemu juga dengan para petualang lain yang tujuannya sama seperti mereka. Saya kira mereka akan bertualang bersama, tapi ternyata tidak.

Klan Komet Minor adalah tempat aliansi dibentuk atau biasa disebut para pemburu dan juga tempat tombak pusaka hebat diciptakan. Dan, tombak pusaka itu yang dikejar Si Tanpa Mahkota untuk menyempurnakan kekuatannya, sekali tembak saja satu dunia paralel bisa hancur lebur.

Tentu saja Raib, Seli, dan Ali mencegah hal itu terjadi, maka mereka juga mengejar untuk mendapatkan tombak pusaka itu, sebelum Si Tanpa Mahkota mendapatkan duluan. Klan Komet Minor dunia paralel paling netral, tidak memihak mana pun. Klan ini juga teknologinya paling maju dibandingkan klan Bintang (serial ke-4 dari Bumi).

Perjalanan mendapatkan tombak pusaka itu yang bikin gereget, karena tombak pusaka itu sudah dibagi tiga dan dipegang oleh masing-masing pemburu yang tinggalnya berbeda-beda. Dan, setelah Si Tanpa Mahkota mendapatkan tombak itu, ternyata eh ternyata, sesuatu terjadi. Apa kira-kira?

"Hanya karena sesuatu itu terlihat buruk, tidak otomatis jadi buruk betulan. Pun sebaliknya, hanya karena sesuatu terlihat baik, tidak otomatis memang baik sesungguhnya."

Itu lah kutipan yang akan diucapkan salah satu tokoh di penghujung kisah Komet Minor dari Tere Liye ini. Kira-kira siapa yang mengucapkan kutipan tersebut dan apa maksudnya? Semakin penasaran dengan ceritanya?

Di sini juga Si Tanpa Mahkota memberi tahu siapa keturunan aslinya, dan saya tidak menduganya. Kalau di Ceros dan Batozar Ali yang menonjolkan nilai persahabatan, di Komet Seli, dan di sini Raib yang lebih menonjolkan. Bikin terharu. Tapi ada adegan Ali yang menampar telak perasaan, sampai saya berpikir, “iya ya... Kita semua begitu.”

Di luar kisah yang bikin penasaran, di buku Komet Minor, Tere Liye masih menyajikan petualangan yang kaya akan pengetahuan-pengetahuan baru. Seperti di salah satu bagian, Ali menyebutkan tentang tungau mikroskopis yang hidup di wajah manusia, bernama Demodex Folliculorum.

Selain menyelipkan pengetahuan umum, Tere Liye juga menambahkan unsur humor yang terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari pembacanya. Meski bercerita tentang dunia paralel, namun bahasa gaul seperti galau, baper dan juga kudet akan muncul di dalam buku ini.

Bisa dibilang, Komet Minor merupakan ramuan antara fantasi, petualangan, pengetahuan, ujian persahabatan dan juga pengalaman yang menyenangkan, digabung secara lengkap menjadi satu.

Setelah baca serial Bumi sampai yang ke-6 ini, banyak sekali mengajarkan persahabatan, pengorbanan, ambisi, saling menolong, ketulusan, memaafkan, dan jangan lupa juga, buku ini bagus sekali untuk anak sekolah karena banyak pelajaran tentang Biologi, Fisika, dan Geografi. Dan yang sudah baca serial Bumi sampai Komet harus baca buku ini, karena semua pertarungan antara tiga sahabat melawan Si Tanpa Mahkota berakhir di sini.


Oh ya aku kasih info nih gansist tentang buku Komet Minor ini cerita seri ya ini seri ke-6 dari seri pertama yaitu Bumi. Ini menceritakan tentang 3 sahabat yang berpetualang di dunia paralel. Pertama Raib, dia keturunan dari klan Bulan. Dia punya kekuatan bisa menghilang sewaktu umurnya 2,5 tahun, dengan menutup matanya dengan tangan tubuh Raib bisa menghilang. Kedua, Seli, dia keturunan klan matahari, dia bisa mengeluarkan petir dari tangannya. Dan ketiga, Ali, dia dari klan Bumi, dia super genius sekali, bahkan penggambaran tokoh dalam novel mengenai Ali sangat bertolak belakang dengan kemampuannya, karena di situ dijelaskan bahwa Ali pemalas, bodoh, rambutnya berantakan. Ya, pokoknya tidak mencerminkan kalau dia itu super genius.

Urutan bukunya itu, Bumi, Bulan, Matahari, Bintang, Komet, Ceros dan Batozar (spin off), dan Komet Minor. Mereka bertiga bertualang di dunia paralel.


Oke, Itulah tadi hasil Reviewnya... Mohon maaf atas kesalahan... Semoga bermanfaat dan terimakasih....emoticon-Shakehand2
fachrin01Avatar border
makiinunAvatar border
rykenpbAvatar border
rykenpb dan 6 lainnya memberi reputasi
7
4.5K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Buku
Buku
icon
7.7KThread4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.