Sejak mengejutan dengan menumbangkan Paris Saint-Germain di rumah lawan, apa yang terjadi dengan Manchester United? Seolah serbuk ajaib milik Ole Gunnar Solksjaer (46 tahun) sudah habis.


Ole Gunnar Solksjaer (Kredit: Premier League)

Minggu, 21 April 2019, pukul 19.30 WIB, Manchester United bertandang ke markas Everton, tim yang mereka tundukkan 2-1 di Old Trafforf.

Saat ini, Man United sangat butuh tambahan 3 poin di semua laga sisa untuk bersaing dengan Tottentam Hotspur, Arsenal, dan Chelsea dalam memburu 2 tiket sisa ke Liga Champions musim depan.

Selisih poin ke-4 tim ini sangat ketat, hanya beda tipis. Man United di posisi ke-6 hanya tertinggal 3 angka dari Tottenham yang bertengger di peringkat ke-3 klasemen Premier League.


Manchester United (Kredit: Premier League)

Ada beberapa cataran menarik terkait kondisi Man United era Ole Gunnar saat ini.

1. Ole Gunnar Solksjaer punya 14 kemenangan dalam 17 pertandingan awal menukangi Man United menggantikan Jose Mourinho pada Desember 2018. Persentase kemenangan 82%.
2. Setelah mengalahkan PSG 3-1 di Kota Paris, Ole Gunnar hanya sanggup memberikan 2 kemenangan dalam 7 pertandingan terakhir di semua kompetisi. Sisanya berujung kekalahan. Persentase kemenangan 29%.
3. Sejak menang di markas PSG, Man United selalu kalah dalam 4 laga away di semua kompetisi. Catatan terburuk dalam 20 tahun sejak Oktober 1999.
4. Terakhir kali Man United keok dalam 5 partai away semua kompetisi berturut terjadi pada Januari hingga Maret 1981.
5. Khusus untuk Premier League, terakhir kali Man United kalah di 3 laga away berturut adalah pada Desember 1995 hingga Januari 1996. Akankah terulang di markas Everton?
6. Sejak bermain 0-0 menjamu Liverpool, tak pernah lagi gawang Man United clean sheet dalam 10 pertandingan terakhir.
7. Dalam 17 laga awal Ole Gunnar sebagai manajer, gol Man United per laga adalah 2,29. Bandingkan dengan catatan 7 pertandingan terakhir, goal per game hanya 0,86.
8. Perbandingan serupa terjadi untuk kemasukan. Bila sebelumnya kemasukan 0,76 per laga, dalam 7 duel terakhir kebobolan membengkak ke angka 1,71 goal per game.
9. Penguasaan bola pun menurun. Dalam 7 pertandingan terakhir rata-rata possession hanya 45,87%. Sebelumnya mencapai 51,39% dalam 17 laga awal Ole bertugas.
10. Lihat juga selisih gol. Bila dalam 17 laga awal Ole Gunnar punya 9,19 goal difference, kini angka itu menjadi -3,66 sejak pertandingan di Kota Paris.


Ada yang punya data-data lain? Yuuukk dibahas.