KASKUS.HQAvatar border
TS
KASKUS.HQ
Ini Alasannya Kenapa Anemia Pada Perempuan Nggak Boleh Dianggap Sepele Sis!
Dikit-dikit capek. Dikit-dikit sakit kepala.
Udah gitu buat konsentrasi kok berasa susahnya pake kebangetan ya.

Sering ngalamin kejadian yang kayak begini?
Jangan-jangan kamu anemia Gan Sis!

emoticon-sudahkuduga

hmm.. Sudah kuduga.

Sebagian dari kalian mungkin masih sering nyepelein anemia karena dianggap cuma penyakit ringan yang nggak perlu terlalu dikhawatirkan. Tapi jangan salah sangka dulu. Tau nggak sih kalau faktanya, bila nggak ditangani dengan serius, anemia khususnya bila dialami oleh remaja perempuan ternyata punya dampak jangka panjang yang membahayakan!

Foto: timesindoensia.co.id

Emangnya ada apa  sih dengan remaja perempuan dan anemia?

Buat yang masih penasaran, nih ane bantu jelasin ya.

Tahu nggak sih, kalau kebutuhan zat besi khususnya pada remaja perempuan di usia 13- 29 tahun memang lebih tinggi dibanding laki-laki seusianya. Ini  karena  pada perempuan, asupan zat besi itu nggak cuma buat mendukung pertumbuhan tapi juga untuk mengganti zat besi yang hilang karena menstruasi yang terjadi setiap bulan. Karena tingginya kebutuhan zat besi ini nih yang akhirnya bikin perempuan jadi lebih beresiko mengalami kekurangan zat besi dan ujung-ujungnya bisa bikin anemia itu terjadi.

Kalau remaja putri udah kena anemia dan dibiarkan begitu aja trus kenapa?

Sabar. Penjelasan ane belum kelar.

Secara umum akibat  anemia pada remaja memang bisa bikin kamu jadi gampang ngerasain kelelahan berat, imunitas menurun dan sulit berkonsentrasi. Ujung-ujungnya remaja  yang mengalami anemia pun produktivitasnya bisa menurun karena gimana mau produktif kalau tiap bentar capek, tiap bentar nggak bisa konsentrasi kan.

Tapi buat  remaja putri,  nggak cuma dampak ini yang bakal mereka rasakan karena anemia. Ada resiko lain yang lebih serius dan menghantui masa depan mereka terutama kalau nggak segera dicegah dan ditangani.


Foto: Odyssey

Bukan bermaksud lebay dan menakut-nakuti ya Sis.

Sebagai calon ibu yang suatu hari akan hamil dan melahirkan seorang bayi, perempuan yang sejak remaja aja udah sering mengalami anemia itu beresiko jadi ibu hamil yang juga mengalami anemia. Dan faktanya dari hasil Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan Tahun 2018, kasus anemia pada ibu hamil di usia 15-24 tahun itu sudah mencapai 48%, lho! Itu makanya kita kudu harus lebih was-was karena memang anemia pada ibu hamil itu bisa bikin kamu jadi punya beberapa risiko, di antaranya:


Risiko kematian ibu melahirkan. Ini karena ibu hamil yang anemia berisiko mengalami pendarahan sebelum dan saat melahirkan sehingga bisa mengancam keselamatan ibu dan bayi.


Dan kedua, risiko lahirkan anak dengan stunting.Saat hamil, perempuan yang mengalami anemia tadi bisa berisiko melahirkan anak yang mengalami stunting, di mana pertumbuhan anak nggak sesuai dengan usia yang seharusnya. (Intip info lebih banyak soal stunting di sini deh.)  Kenapa bisa stunting? Ya karena anemia juga bisa bikin seorang ibu hamil mengalami gangguan asupan gizi sehingga si calon bayi yang dikandungnya pun kekurangan gizi. Nah, balik lagi deh ke pengertian stunting tadi, pertumbuhan anak jadi lebih pendek dari usia seharusnya.


Sumber: Line Official Account @Kemkominfo

FYI, stunting termasuk isu yang harus mendapat perhatian lebih oleh orang Indonesia Gan Sis. Ini karena Indonesia sendiri sebetulnya tengah berjuang untuk menurunkan angka balita stunting. Pada tahun 2018, angkanya masih di 30,8% setelah mengalami penurunan dari 37,2% pada 2013 lalu. Tapi jumlah ini masih melebihi batas toleransi yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia yaitu 20%. Makanya, segala cara dilakuin pemerintah demi membantu menurunkan prevalensi stunting di Indonesia. Nah, salah satu caranya adalah dengan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) ke remaja putri dan ibu hamil ini.


Buat kamu yang belum tahu sis, Tablet Tambah Darah ini adalah suplemen yang berisi kandungan 60 mg Besi Elemental dan 400 mg Asam Folat. Di beberapa daerah, udah rutin tuh dilakuin pemberian TTD di sekolah-sekolah. Dari 76,2% remaja putri yang dapat TTD, 80,9% di antaranya itu dapat TTD dari sekolah. Konsumsi TTD untuk remaja putri sendiri disaranin itu 1 minggu 1 kali. Tujuannya ya apalagi untuk mencegah anemia terjadinya resiko melahirkan bayi stunting itu tadi.


Sumber: Line Official Account @Kemkominfo 

Nah, sebagai penutup, ayo Sis lebih peduli sama kesehatan diri sendiri. Soalnya kesehatanmu saat ini berpengaruh besar dalam menentukan kondisi bangsa ini di masa depan nanti.


Yuk, cegah anemia mulai dari sekarang! Biar nggak ada lagi tuh ke depannya anak atau balita stunting yang permasalahannya bukan cuma perkara lebih pendek aja, tapi soal gangguan kognitifnya juga. Apa jadinya masa depan bangsa ini kalau masih banyak anak stunting di negara ini? Buat agan sekalian, jangan lupa diingetin pasangannya—kalau udah punya—untuk rutin minum TTD mulai dari sekarang ya!

emoticon-Toast


Artikel ini didukung oleh Ditjen IKP Kementerian Komunikasi dan Informatika supaya Agan Sista sekalian bisa ikut peduli untuk mencegah kasus stunting di Indonesia. Together we can lah ya……

Diubah oleh KASKUS.HQ 16-04-2019 09:19
1
18.3K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Indonesia Update
Indonesia Update
icon
24.3KThread2.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.