Indonesia berdaulat !! Nampaknya hal ini jadi pertanyaan ketika kapal maritim dari Malaysia dan juga helicopternya mengejar kapal KP Hiu yang telah menangkap pencuri ikan di laut Indonesia. Lucunya terjadi intimidasi oleh kapal Maritim Malaysia terhadap kapal Indonesia.

Kejar-kejaran itu terjadi di Selat Malaka pada tanggal 3 dan 9 April 2019. Kapal Malaysia yang mengejar kapal KP Hiu 08 di perairan Indonesia mendapatkan protest dari Kementrian Kelautan dan Perikanan. Bila benar pengejaran tersebut memasuki wilayah Indonesia tentu saja itu masuk dalam pelanggaran kedaulatan negara ini, bukan harus emosi tapi nampaknya lemahnya pengawasan teritorial laut di Indonesia membuat kapal maritim Malaysia pun berani berbuat ulah. Mungkin hal ini tidak terjadi sekali atau dua kali, maklum saja Malaysia memang menjadi negara serumpun yang sering berbuat ulah karena merasa Indonesia itu hanya banyak cakap namun aksinya nihil.



Hilangnya sipadan dan ligitan pun membuat masyarakat membuka mata, Indonesia yang berdaulat masih tunduk di tangan konspirasi PBB yang memenangkan Malaysia dalam sengketa wilayah. Miris namun itu fakta yang terjadi, kedaulatan Indonesia sering kali di injak oleh negara tetangga tapi lagi dan lagi Indonesia tetap baik hati, setidaknya kita harus berfikir positif bila saja gesekan tidak dimediasi dengan kata maaf maka yang terjadi pintu perang terbuka lebar.



Dengan jumlah pulau yang banyak dan lokasi strategis di beberapa titik yang berhadapan langsung dengan Malaysia cukup sulit untuk berperang secara frontal, belum lagi negara yang hanya garang di sosial media tak pernah ada wajib militer bisa-bisa kalau diserang habis sudah negeri ini di genosida. Kekuatan laut dan udara Indonesia tak terlalu kuat dibandingkan kekuatan darat yang diakui dunia. Nah dengan konsekuensi seperti itu bila terjadi gesekan dengan Malaysia ditakutkan Sumatra dan Kalimantan bisa mudah dikalahkan lalu menjadi bagian dari Malaysia sebab infrastruktur militer Indonesia pembangunannya lebih terpusat di pulau Jawa.

Untuk itu pemerintah pun berfikir adu kekuatan bukan jalan terbaik karena lemahnya pertahanan Indonesia saat ini, lebih baik mediasi dan legowo dengan kedaulatan yang sudah di injak-injak. Perang pun akan makan banyak biaya, belum lagi para TKI yang cari rezeki di tanah melayu tersebut bisa marah-marah karena ladang mereka cari uang hilang gara-gara perang. Banyaknya kisah penghianatan dari dalam negeri pun membuat pemerintah terkesan lunak tentang kedaulatan, bila di paksakan untuk unjuk gigi kekuatan pada pihak tetangga bisa terpecah Indonesia seperti Soviet.



Itu hanya analisis angin kosong pribadi saja, tapi yang jelas sudah berulang kali kedaulatan negeri ini di langgar seakan pemerintah diam, hmmm ada apa ini apakah ada konspirasi bahwa Malaysia ingin membuktikan bahwa militer kita lemah ?



Entahlah yang jelas di tangan bu Susi para pencuri Ikan dari asing sudah kelabakan dan bingung untuk mencuri ikan di perairan Indonesia. Dan kejadian seperti intervensi dari pihak Malaysia menegaskan Indonesia negara yang lemah kedaulatannya, sebenarnya yang dilakukan pihak Malaysia adalah obstruction of justice (merintangi proses hukum) dengan menghalangi KP. Hiu 08 dan KP Hiu Macan Tutul 02 yang sedang melaksanakan tugas dan kewenangannya berdasarkan Pasal 73 UNCLOS dan Pasal 66C Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 jo. Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan.



Apakah hal ini akan terus terjadi ? Kita tunggu saja kisah dua serumpun yang saling tidak akur ini.

Nah bagaimana nih pendapat agan dan sista semua, silahkan komentar, beri TS cendol, follow, rate bintang 5, dan tentu juga jangan lupa share and like karena semua itu gratis !! 





c4punk@2019

referensi tulisan

Gambar google


GIF