Alat transportasi yang berjalan di atas rel memang menjadi media paling favorit di antara para pembuat film. Keistimewaan kereta api adalah faktor kejutan dan olah nyali karakter yang ada. Dalam ruangan yang terbatas dan bergerak sangat cepat, yang tak memungkinkan seseorang bisa bersembunyi dari kejaran orang lain, atau seharusnya tak ada misteri yang mungkin terjadi.

Dari logika berpikir seperti itu, kemudian lahirlah ide ide cerita yang gila dan memancing decak kagum penontonnya. Seperti adegan Steven Siegel bergelantungan dari satu gerbong ke gerbong lainnya dalam film 'Under Siege 2: Dark Territory'. Ada juga adegan perkelahian dalam film 'Mission Impossible', lalu dalam film James Bond 'The World Is Not Enough', kemudian Jean Claude Van Damme yang meloncat ke kereta dengan sepeda motor da|am 'Derailed'. Begitu juga perkelahian dengan zombie dalam 'Train to Busan' yang menuju pada kematian.



Kereta memang menjadi primadona bahkan sejak awal sejarah pembuatan film. Seperti di tahun 1903 dirilis film 'Great Train Robbery' yang mengunakan kereta api sebagai bagian dari inti ceritanya. Beberapa dobrakan teknik dipakai dalam film ini, seperti salah satunya adalah posisi kamera yang bergerak. Film yang disutradarai oleh Edwin S. Porter ini menggunakan kereta api sebenarnya pada trek yang sesungguhnya. Bahkan kala itu diambil adegan berkelahi dari gerbong surat dan paket menuju lokomotif, saat itu kereta tengah berlari lebih dari 40 mil/jam.

Film dengan bintangnya kereta api biasanya akan terlihat menarik bila tergarap dalam genre thriller, aksi, dan misterius yang penuh kejutan. Film 'Cassandra Crossing' (1976) menyajikan ketegangan yang mencekam. Dibintangi oleh Ava Gardner, Sophia Loren dan Richard Harris, bercerita tentang penumpang pada sebuah kereta malam yang terinfeksi virus yang ditularkan oleh seorang teroris. Kereta ini kemudian diisolasi dan dibawa menuju jalur rel lama peninggalan Nazi Jerman di Polandia.

Ketegangan bercampur dengan kekonyolan ada dalam film 'Emperor of the North Pole' dibintangi oleh Lee Marvin, Ernest Borgnine, Keith Carradine. Film yang berkisah tentang taruhan para tuna wisma atas kenekatan A—No.—1 menaiki kereta No. 19 menuju Portland. Kereta No. 19 ini dikawal oleh Shack yang sangat kejam pada gelandangan yang menaiki keretanya.

Film misteri yang cukup memusingkan kepala adalah 'The Lady Vanished' (1938, remake—1979) garapan sutradara legendaris Alfred Hitchcock. Kisahnya tentang sekelompok penumpang yang berada dalam satu kompartemen, kamar di dalam gerbong, yang menyangkal akan kehadiran seorang wanita tua sebagai bagian dari penumpang kereta itu.



Dan bila berbicara mengenai film kereta maka tak afdol bila tak membicarakan film 'Murder on the Orient Express' (1974). Film yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama ditulis oleh Agatha Christie dan dipublikasikan pada tahun 1934. Film ini memuat banyak bintang terkenal, seperti Ingrid Bergman, Sean Connery, Lauren Bacall, Albert Finney, Michael York, Jacqueline Bisset dan Vanessa Redgrave.

Genre horror juga tak kalah untuk menampilkan kereta api sebagai wahana menyampaikan kengerian. 'Horror Express' yang disutradarai oleh Eugenio Martin menampilkan sosok pencabut nyawa dalam kereta Trans Siberia. Seorang antropologi membawa hasil temuan yang diyakini sebagai missing link dari evolusi manusia modern. Namun seorang paranormal mengatakan bahwa temuan antropologis itu merupakan penjelmaan iblis.

Sementara film—film yang bernuansakan kriminal dan penegakan hukum sangat banyak menjadi pendamping dalam film berkonsep kereta. Seperti 'Runaway Train' (1986) yang dibintangi oleh Jon Voight, Eric Roberts dan Rebecca De Mornay. Kemudian 'Shanghai Express' (1932) disutradarai oleh Josef von Sternberg dan dibintangi oleh Marlene Dietrich, Clive Brook dan Anna May Wong.




Phil Collins bahkan sempat pula bermain film kereta sebagai Buster Edward dalam film 'Buster' (1988) yang berkisah tentang perampokan kereta di Inggris. 'Strangers on a Train' (1951 ) yang dibuat oleh Alfred Hitchcock tentang rencana pertukaran pembunuhan. Yang kemudian diparodikan oleh Danny DeVito dalam film 'Throw Momma from the Train' (1987). Begitu juga dengan film 'The Taking of Pelham One Two Three' (1974) yang berkisah tentang pembajakan kereta bawah tanah di kota New York.

Yang tak kalah juga adalah kehadiran film perang dunia II yang menjadikan kereta sebagai media konflik. Frank Sinatra bermain dalam 'Von Ryan's Express' (1965) berperan sebagai tahanan perang yang berusaha melarikan diri bersama tahanan lainnya. Dalam pengejaran kereta itu, tentara Jerman mengerahkan kereta bersama sepasukan tentaranya dan tiga pesawat pemburu. Sedangkan 'Brief Encounter' memiliki kisah percintaan yang mengambil latar belakang perang dunia II. Begitu juga 'Night Train to Munich' (1940) yang bercerita sepak terjang mata—mata pada perang dunia II.