PSSI oh PSSI belum selesai masalah pengaturan skor hingga muncul masalah baru tidak memiliki cukup dana. Sudah kaya saldo ATM aja nih PSSI.



Berawal dari kisah tim nasional putri usia 15 tahun yang batal diberangkatkan menuju gelaran bergengsi di asia tenggara yakni piala AFF. PSSI memiliki banyak alasan misalnya fokus ke penyelenggaraan liga 1, dan fokus ke persiapan sea games. Hello anggota PSSI kan banyak masak urusan tersebut harus diselesaikan bersama? Tidak bisa bagi job? Atau memang tidak berkompeten dalam mengurus sepakbola indonesia? Hingga ketika dihujat netizen dan pihak kemenpora akhirnya terkuak bahwa PSSI tidak. Memiliki dana. Weleh - weleh memalukan.



Usut punya usut ternyata keterbatasan dana sudah ada semenjak dahulu, bahkan parahnya PSSI memiliki hutang milyaran rupiah kepada "hamba allah" yang tidak disebutkan siapa pihak yang meminjamkan dana. Belum selesai masalah hutang, team juara di kasta ketiga indonesia persik kediri ternyata belum dibayarkan hak nya sebagai juara, bahkan untuk hadiah topskor dan pemain terbaik pun masih nunggak.Kejadian yang sama juga menimpa runner up liga 3 yang hadiah juaranya sebesar 150 juta masih tersimpan dan belum dibayarkan oleh PSSI.



PSSI oh PSSI ditinggal ketua umum, berganti ketua umum, dipimpin dari penjara, dan berlindung di statuta FIFA. Begitulah siklus PSSI semenjak dahulu. Ibaratkan sebuah negara jika kondisi keuangan tidak beres, ketua umum keluar masuk penjara, anggota exco terlibat pengaturan skor pasti negara akan runtuh. Mirisnya alasan tidak ada uang, tapi masih tetap saja banyak yang masih bertahan di PSSI. Tanya kenapa?



Sepertinya PSSI perlu menerapkan e-budgeting biar transparasi jelas, dan supporter, pemerintah dan penikmat sepakbola juga tahu bagaimana pengelolaan PSSI? Atau sepertinya pemilihan ketua umum dan anggota exco PSSI harus melibatkan rakyat dengan cara dan sistematika yang sama dengan Pemilu, yah cuma usulan sih tapi sudah pasti nantinya mereka akan berlindung di balik kata "statuta FIFA". Padahal salah satu anggota exco dibidang hukum tidak tahu isi statuta fifa.



Tulisan : pemikiran TS
Gambar : google
Referensi : iniini ini