Era milenial, era di mana kemajuan nyata ada di depan mata, namun norma mundur pesat ke zaman purbakala.
Orang merasa dirinya paling benar, tak lagi mendengar peringatan dan tidak lagi memperdulikan agama.
Merasa bangga dengan budaya baru yang lebih banyak membawa keburukan.

Entah, harus bangga atau kecewa dengan era ini?
Dunia nak-anak, remaja, dewasa kini tidak lagi ada sekat pembatas.
Apa yang tidak layak diketahui anak-anak pun dengan mudah dapat mereka ketahui. Ya, dengan perantara internet semua dengan mudah diakses.




Hamil di luar nikah, masalah yang ada pada masyarakat saat ini.
Penyakit para remaja yang kurang landasan agama.
Dengan bebasnya bergaul, tanpa mengetahui sekat hal buruk dan hal baik.
Semua diterjang tanpa memikirkan akibat.
Masa depan akhirnya tergadai, karena harus bertanggung jawab.
Kehormatan keluarga ikut menjadi tumbal kebodohan, secara langsung atau tidak orang tua pasti tercemar nama baiknya.


Bertanggung jawab dan tidak bertanggung jawab.
Masalah lanjutan dari hamil di luar nikah.
Kebanyakan remaja, karena sudah terlanjur basah nyebur sekalian.
Tidak memikirkan dosa, fakta kebanyakan remaja dengan penyakit hamil di luar nikah lebih cenderung menggugurkan kandungan.
Tidak bertanggung jawab, menambah dosa dengan hal bodoh membunuh.

Berbeda dengan yang bertanggung jawab, bukan berarti karena bertanggung jawab tidak ada lagi masalah.
Setelah bertanggung jawab menikah, mereka dengan belum matangnya pemikiran harus memikirkan rumah tangga.
Dari segi ekonomi, perasaan, sifat keegoisan individu yang tinggi juga menjadi masalah.
Susah ekonomi menjadi alasan berantem, KDRT bahkan berujung perceraian. Sangat miris!


Tanggapan lingkungan bagaimana?

Penyakit hamil di luar nikah di masyarakat umum saat ini dianggap BIASA oleh masyarakat.
Tidak lagi menjadi hal yang tabu seperti zaman embahku, yang katanya pegangan tangan saja malu.
Inilah yang sangat mengecewakan, karena dianggap biasa yang melakukan jadi terbiasa. Tohh biasa (alasannya)
Kemunduran moral di era modern.



Bagaimana cara mengendalikan penyakit ini, agar tidak menular ke remaja lain?

Berdasarkan kata sesepuh yang saya mintai solusi.
Penyakit hamil di luar nikah ini dapat dicegah dengan cara kembali menanamkan norma keagamaan ke anak-anak dan remaja.
Tentang larangan, perintah dan kewajiban.
Selain itu, pengawasan orang tua juga berperan penting untuk menjaga dari pergaulan bebas.
Awasi dengan siapa berkawan dan kemana mereka main.
Jangan biarkan mainan di dekat selokan, kecipratan baunya itu pasti.

Mudah-mudahan si kegajean saya ini bisa dibaca sesama remaja atau orang tua yang risau akan penyakit tek dung di luar nikah