ilikerainAvatar border
TS
ilikerain
Mantanku Ayah dari Anak-Anakku (Cerpen)


Mantanku Ayah Dari Anak-Anakku

 

Clara namaku, perempuan biasa dari keluarga biasa. Hidup bersama mama dan 1 kakak perempuan bernama katalina sedangkan papaku sudah meninggal dari saat aku masih SD. Sebenernya aku mempunyai 4 kakak dan aku sendiri adalah anak bungsu. Namun 3 kakakku yang lain hidup dikota lain mengadu nasib jauh dari keluarga.

Saat itu umurku 20 tahun kita semua pindah kekota ini karena dikota sebelumnya mama terlilit utang yang cukup banyak. Dengan modal sisa uang tabungan aku dan lina menyewa rumah bedeng (rumah petak) yang sangat sederhana dengan kamar mandi terpisah dari rumah alias kamar mandi umum.

Aku sendiri kerja di toko kaca yang masih punya saudara jauh keluarga papaku karena aku hanya lulusan SD jadi sangat sulit mencari kerja. Sedangkan lina kerja di pabrik genteng. Dan mama, hanya dirumah memasak dan mengurus rumah kontrakkan kita.

Tepat disebelah rumah petakkan ada sebuah rumah mewah yang megah. Yang aku tau milik salah satu pejabat dikota ini. Pak hadi namanya dengan istri bernama Bu Maryam dan anak-anaknya, yang tua bernama Hakim seorang mahasiswa disalah satu universitas dikota itu, yang kedua bernama Awan anak tahun terakhir di SMA Negeri dikota itu, yang ketiga bernama yani anak perempuan yang masih duduk di bangku SMP.

Saat aku mau pergi kerja sering berpapasan sama Awan. Awan anaknya rada genit dan terlihat playboy beda dengan kakaknya yang sangat kalem dan dewasa.


Quote:


Dan itu hampir setiap hari aku alami. sebenernya aku risih dan sedikit bete sama awan karna terus menerus ngegodain aku. Sejujurnya aku malah naksir kakaknya yaitu kak hakim. Kak hakim sangat sopan dan dewasa.dia selalu senyum dan menyapa kalau kita ketemu.

Tapi awan orangnya pantang menyerah. Setiap jam istirahat Sekolah dia selalu kabur dari sekolah dan sengaja mampir ketoko kaca tempat aku kerja Cuma untuk nganterin makan siang. Udah aku tolak berkali-kali tapi dia ga nyerah juga dan akhirnya aku yang menyerah dan mau menerima makan siang yang dia antar.

Suatu hari kuliat jam dinding udah jam 2 siang tumben dia ga dateng-dateng buat juga nganterin makan siang.

Quote:

 
Ga lama tiba-tiba dia nongol di toko. Dengan muka babak belur dengan lebam dan luka dimana-mana tapi dia masih sempat nganterin makanan.

Quote:


Hari itu adalah hari dimulainya cerita aku dan awan. Awalnya aku ga ada perasaan apa-apa sama awan tapi yang bikin aku akhirnya suka sama dia yaitu dia jago banget main gitar. Setiap ada lagu yang booming waktu itu pasti langsung bisa dibawain pake gitarnya, dan dia selalu nyanyiin lagu buat aku ya walaupun dinyanyiinnya dipisahkan oleh pagar beton setinggi 2 meter.


Quote:


Itulah kata-kata yang sangat sering aku denger dari dia. Dia bener-bener tau gimana caranya bikin nyaman wanita. Lambat laun hubungan kita jadi lebih deket, tiap pulang kerja kita ga langsung pulang. Kita selalu mampir ke pantai untuk melihat matahari terbenam.

Matahari terbenamlah yang jadi saksi saat seorang karyawan toko kaca yang hanya lulusan SD akhirnya berpacaran dengan anak pejabat yang masih sekolah. Namun kita sepakat ga ada yang tau kalau kita pacaran

Awan memang masih SMA, tapi dia bener-bener tau caranya memperlakukan seorang wanita melebihi cowok-cowok lain yang umurnya diatas dia. Awan orangnya pencemburu banget. Dulu pernah kejadian saat temen kantor mampir ke kontrakkan dikira dia lagi ngapelin aku, akhirnya pas temen aku pulang dihadangnya trus diajak duel 1 lawan 1.

Semenjak itu ga ada temen cowo aku yang berani bertamu kerumah aku lagi, awalnya aku bete tapi Awan selalu punya kalimat-kalimat pembelaan jitu yang justru malah bikin aku makin klepek-klepek sama dia.  

Sepandai-pandainya menyimpan bangkai akhirnya tercium juga baunya, itulah pribahasa yang cocok untuk kita saat itu. Orang tua kita tau kalau kita pacaran. Mama aku sangat seneng dan mendukung aku pacaran sama awan karna sudah jelas mama berharap perbaikan kehidupan untuk kita. Sedangkan orang tua awan sangat tidak setuju apalagi mamanya.
 
Semenjak awan ketawan menjalin hubungan khusus dengan aku, semua fasilitas yang biasa awan dapet sekarang ditarik. Dari mulai motor sampe uang jajan sekolah pun ditariknya. Awan sekarang bener-bener dijauhin keluarganya.

Tapi justru disinilah hubungan kita diuji. Karna aku udah kerja jadi aku yang bantu uang jajan dan ongkos awan sekolah. Dan ini semua ga bikin rusak hubungan kita, justru aku makin sayang sama awan dan begitu juga awan makin sayang sama aku.

Sampai dihari kelulusan awan, awan bilang kalau dia ga akan kuliah. Orang tua awan ga mau nguliahin awan selama masih jalin hubungan ama aku.


Quote:


Awan selalu bisa bikin aku kagum terhadap dirinya. Seorang anak pejabat yang sangat dipandang dikota ini saat itu mau ninggalin semua kemewahan dan kerja di pabrik roti hanya untuk mempertahankan seorang perempuan seperti aku ini.

Saat awan udah mulai kerja dan bisa nambung akhirnya awan keluar dari rumah orang tuanya dan ngontrakkan sebuah kamar ga begitu jauh dari situ.

Tepat setahun hubungan kita, akhirnya awan ngelamar aku ke mamaku. Dan mamaku nerima lamaran dia walau tanpa ijin dari orang tua awan. Dengan wali kakak laki-laki aku yang dateng dari Bandung akhirnya hari itu kita resmi jadi suami istri.

Keluarga awan sebenernya udah dikasih tau dan dikasih undangan, Cuma ga ada satupun anggota keluarganya yang hadir seperti yang kita duga sebelumnya. Acara pernikahanpun sangat-sangat sederhana, ga ada tenda dan panggung. Hanya mama masak nasi kuning beserta lauk.
Setelah resmi jadi suami istri akhirnya  Aku, mama dan lina pindah dari rumah petak itu dan menyewa sebuah rumah yang lumayan jauh dari rumah orang tua awan.

Setahun sudah aku nikah ama awan dan kita udah dikarunia seorang anak laki-laki yang kita kasih nama Dana. Awan masih bekerja di pabrik roti, akupun masih kerja di toko kaca milik saudara jauh aku. Dana aku titipkan ke mama karna aku harus kerja.

Kehidupan kita emang sederhana dan cenderung pas-pasan. Tapi alhamdulillah aku bersyukur mempunyai seorang suami yang sangat sayang kepada istri dan anaknya. Keluarga kami sungguh bahagia.

Tepat ulang tahun dana yang ke 2 tahun, tiba-tiba yani adik awan datang kerumah dan memberitahukan kalau mamanya awan sakit dan selalu nanyain awan. Yani memohon awan untuk pulang menemui mamanya tapi awan bersikeras untuk ga mau dateng.


Quote:


Malem itu aku berusaha keras bujuk awan untuk nemuin mamanya yang lagi sakit. Dan akhirnya dia mau nemuin mamanya dengan syarat aku dan dana juga ikut.

Besok harinya kami sekeluarga dateng kerumah orang tuanya awan. Papanya awan yang buka pintu saat kita mengetuk pintu. Papa langsung memeluk awan dan menangis terisak-isak.


Quote:


Setelah kita kekamar mama, pecahlah tangis semuanya. Mama menangis sambil meluk awan dan awan menangih dipelukan mama. Bagaimanapun hubungan ibu dan anak tidak akan bisa diputus oleh apapun.

Setelah malam itu mama meminta kami pindah tinggal dirumahnya. Karena mama masih sakit akhirnya awan setuju untuk kita pindah kerumah papa.

Awan akhirnya menjadi PNS sekarang berkat bantuan papa. Sedangkan aku sekarang sudah berenti kerja dan jadi ibu rumah tangga.

Tapi ternya cerita tidak semulus itu. Semenjak mama udah mulai sehat rumah ini jadi neraka buat aku. Mama memperlakukan aku seperti budak, seluruh pembatu dipecat dan seluruh tugas pembatu aku yang harus kerjakan. Nyuci baju satu keluarga besar, masak dan bersih – bersih rumah sebesar ini sendirian.

Saat dana masuk umur 4 tahun ternyata aku hamil lagi. Aku pikir ketika aku hamil mama akan berubah pada aku tapi ternyata tidak. Bahkan terang-terangan mama bilang kalau dia ga suka aku hamil. Aku berusaha untuk ga ngomong ke dana karna aku ga mau dana ribut lagi sama mama nya.

Sedang hamil aku masih rutin melakukan tugas-tugas rumah, menyuci ,memasak, menyapu dan mengepel sendirian. Saat aku sedang ngepel lantai karna kelelahan aku pingsan dan bangun-bangun udah di rumah sakit. Saat itulah awan tau kalau aku diperbudak oleh mama.

Awan marah besar dan mengancam untuk keluar dari rumah mama. Mama memohon-mohon untuk awan jangan pergi dari rumah itu dan berjanji tidak akan semena-mena lagi padaku. Setelah aku bujuk awan akhrinya awan mau tetap tinggal dirumah mama.

Anak kedua kamipun lahir dan kami beri nama Angin. Dana nampaknya senang banget dengan lahir adiknya kedunia.

Quote:


Mama udah berubah sekarang dan aku udah ga mengerjakan tugas-tugas berat lagi hanya memasak untuk makan keluarga aja, sisanya pembatu yang ngerjain.
Suatu hari saat awan ada tugas di daerah pelosok kira-kira 2 jam perjalanan dari rumah. Aku kedatangan saudara sepupu awan yang dateng tergesa-gesa.


Quote:


Akupun langsung nitipin anak-anak ke pembantu dan langsung pergi sama rinto naik mobil menuju dusun tempat awan dinas. Tapi ada yang aneh dengan rinto, kenapa dia seperti ngeliatin aku terus dari tadi.

Saat diperjalan tiba-tiba rinto membawa aku kedaerah hutan-hutan gitu dan mobil berenti ditengah-tengah hutan itu. Rinto langsung melompat ke arah aku dan memeluk dan menciumin aku, aku langsung berontak memukul dan menendang rinto sebisa mungkin.

Quote:


Akhrinya aku bsia buka pintu mobil dan lari sekuat mungkin sambil menangis. Untung aku ketemu sama warga setempat dan akhirnya aku ditolong warga disana. Sedangkan rinto diamankan warga dan dilaporkan ke polisi.

Saat dikantor polisi baru aku tau kalau semua ini adalah kerjaan mertua perempuan aku. Mama lah yang merencanakan semua ini. Rinto mengaku disuruh mama untuk mengajak aku pergi sehingga mama bisa bilang ke awan kalau aku selingkuh selama awan dinas diluar kota.

Awan marah besar ke mama, malam itu juga aku, dana, angin dan awan keluar dari rumah papa. Kita pindah ke bandung, dan awan ninggalin kerjaannya sebagai PNS disini.

Dibandung kita bener-bener mulai dari nol. Mama dan lina memang udah duluan ke bandung ga lama setelah aku pindah kerumah mamanya awan. Kita tinggal sama mama dan lina lagi sekarang, dan awan sekarang jadi tukang kue mangkok.

Bermodal resep dari mama, akhirnya aku dan awan membuat kue mangkok dan menitipkan ke toko-toko jajanan dibandung. Dan alhamdulillah walaupun hidup pas-pasan tapi awan nampak tidak mengeluh dan terus semangat cari rejeki untuk keluarganya.

Lina akhrinya menikah dan pindah ikut suami ke Medan membawa mama. Jadi sekarang dibandung tinggal aku, awan dan kedua anak kita.

Aku tak menyesal mengenal awan, aku pun tak menyesal memilih dia menjadi suami dan ayah dari anak-anakku. Bahkan aku bersyukur dipertemukan dengan awan.

Saat Angin berusia 6 bulan. Papa tiba-tiba datang ke kontrakkan kami dibandung. Papa langsung berlutut dan bersujud dikaki aku dan awan sambil menangis meminta maaf.

Quote:



Awan tetep tidak mau pulang dan udah terlanjur sakit hati sama mama dan papa. Berkali-kali aku bujuk tetep awan tidak mau pulang. Sampai akhirnya saat awan mengantarkan kue mangkok ke toko-toko. Papa datang menemui aku


Quote:


Papa mengeluarkan sebuah kertas dari saku celananya, dan itu ternyata photo.

Quote:


Mama tergeletak dikasur dengan selang oksigen dan infus ditangan. Aku sebenernya masih marah dan dendam ama mama tapi setelah melihat photo itu akupun ikut sedih.

Quote:


Setelah awan pulang aku langsung ajak awan kekamar dan ngomong empat mata.

Quote:


Awan terdiam melihat poto itu. Tidak lama poto diletakkan diatas kasur dan awan langsung megang tangan aku.

Quote:


Besoknya aku, dan dan angin nganterin awan pergi sampe didepan pintu rumah. Aku ga pernah berpikir itu terakhir aku melihat awan.

Tiga hari sudah berlalu tapi ga ada kabar sedikitpun dari awan. Padahal awan udah nyimpen no telpon tetangga sebelah untuk ngasih kabar. Aku coba telpon kerumahnya tapi ga pernah diangkat. Udah seminggu awan ga ada kabar berita, bikin aku kawatir takut ada apa-apa terjadi sama awan.

Akhirnya aku mutusin untuk nyusul awan. Aku memesan tiket bus 2 kursi untuk aku dana dan angin. Perjalan darat memakan waktu 30 jam, membawa anak umur 5 tahun dan 1 anak belum genap 1 tahun perjalan jauh gini sungguh sangat menguras tenaga. Angin nangis melulu mungkin udah ga betah atau mungkin badannya pegel karna didalam bis berjam jam, sedangkan Dana merengek-rengek nanyain papa nya.

Sesampainya di kota itu, aku langsung menuju rumah papa. Setelah aku ketok pintu dibukalah pintu oleh mama. Aku ga disuruh masuk ke rumah dan malah diusir.

Mama bilang ga usah cari-cari awan lagi, awan lagi ngurus surat perceraian buat aku. Aku nangis sambila nanya ke mama kenapa mama ngelakuin ini semua. Tapi mama Cuma bilang aku ga pantes buat awan, aku udah ngerebut awan dari dia.

Quote:


Aku Cuma bisa nangis dibarengin dengan tangisan dana dan angin. Tiba-tiba awan keluar dari rumah dan nemuin kita.

Sungguh kaget aku melihat awan yang sekarang, awan jadi berubah. Dia bahkan ga mau liat muka aku dan anak-anaknya. Dia bilang secepetnya surat cerai keluar dan dia langsung mengeluarkan talak saat itu juga.

Aku diceraikan tanpa tau apa salah dan dosa aku dan anak-anak aku. Aku pergi dari rumah itu karena udah malem aku akhirnya numpang tidur dirumah temen kerja aku dulu. Disana aku ceritain ama temen aku dan menangis sejadi-jadinya. Temen aku hanya bisa menyemangati aku karna dia juga ga tau harus berbuat apa ke aku.

Besok paginya aku pesen tiket lagi buat balik ke bandung. Dan akhirnya aku pulang ke bandung, melanjutkan bisnis kue mangkok awan dulu. Menghidupkan anak-anak awan sendirian, aku belum bilang ke mama dan kakak-kakakku kalau aku udah cerai sama awan.

Seminggu setelah itu datang tukang pos ngater surat cerai dari awan. Dan akhirnya aku dan awan resmi bercerai baik secara hukum maupun agama


Quote:


Aku hanya bisa memeluk dana dan Angin sambil meneteskan air mata.

Quote:


SELESAI

Sumber : kisah nyata ibu dan ayah saya sendiri yang sampe saat ini masih hidup dan sehat walafiat.
Diubah oleh ilikerain 21-03-2019 05:41
tukirmanAvatar border
milanistilegendAvatar border
thebolongsAvatar border
thebolongs dan 44 lainnya memberi reputasi
39
16.4K
72
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.