metaliqueAvatar border
TS
metalique
Pro Vercelli,Novese: Bagian Kegagalan Proyek Pozzo



Italia pada tahun 1921 adalah masa yang berbeda jauh dari Italia hari ini. Sistem politik yang kacau. Pada waktu itu dunia olahraga dan khususnya bidang Calcio seperti halnya di bidang politik, berbagai ketegangan pun mulai muncul.

Pada musim panas 1921, sepak bola Italia berada di persimpangan, klub utara yang kuat mendorong untuk adanya perubahan. Namun, tim yang lebih kecil lebih menyukai status quo.

Untuk mengurangi ketegangan antara faksi-faksi, FIGC (Federazione Italiana Giuco Calcio) membawa Vittorio Pozzo yang terkenal, seorang manajer pemenang Piala Dunia, untuk menengahi perselisihan kedua belah pihak. Solusi Pozzo adalah mengusulkan liga baru dengan ukuran kecil yang terdiri dari 24 tim.


Vittorio Pozzo

Proyek Pozzo segera dikenal dan dengan cepat mendapat dukungan dari klub-klub kuat. 24 tim menyarankan untuk membuat divisi baru lalu bertemu di kota Milan dan menandatangani Pakta Milan untuk memverifikasi liga baru. Namun, sebenarnya mediasi Pozzo gagal dan hanya mendorong pertikaian lebih lanjut antara kedua klan yang bertikai.

Kampanye untuk membatalkan pengaturan baru ini diorganisir dan dipelopori oleh Novese Calcio. Klub yang baru promosi ke Serie A musim itu dan pada saat itu merasa dirugikan dengan regulasi baru tersebut dan mendesak klub yang berpikiran sama untuk bergabung dengan mereka dan menandatangani pakta balasan yaitu Pakta Novi.

Novese Calcio padahal baru didirikan dua tahun sebelumnya yaitu pada bulan Maret 1919, oleh tiga pemuda antara lain Natale Beretta, Agostino Montessoro dan Armando Parodi. Pada musim 1920-21 mereka berhasil menyabet gelar di kejuaraan regional Piemont, berhasil memenangkan semua dari 16 pertandingan yang dijalani, mencetak 55 gol dan hanya kebobolan empat. Meskipun menjadi arsitek atau pionir utama kubu oposisi, Novese sebenarnya tidak sepenuhnya menentang gagasan 24 tim. Mereka hanya ingin regulasi baru itu ditunda selama satu musim sehingga mereka dapat membuktikan diri sebagai bagian dari 24 tim terbaik.

Namun demikian, klub dan para pendukung kubu oposisi terus memprotes dan pada tanggal 21 Juli 1921 diadakan sebuah pertemuan dewan federal. Padahal di hari yang sama sedang berlangsung pertandingan terakhir untuk menentukan ke mana gelar akan berlabuh di musim 1921, ketika itu Pro Vercelli sedang bertanding melawan Pisa.


Skuad Tim Pro Vercelli 1921/1922

Pertemuan tetap berjalan. Ketika itu semua klub yang bertikai sudah setuju untuk berkumpul lalu dimulailah pemungutan suara untuk menentukan nasib Proyek Pozzo. Hebatnya, proyek itu diveto dari 113 suara hanya menjadi tinggal 65 suara. Tidak terima dengan keputusan itu, 24 klub teratas berkumpul kembali. Mereka tidak mau menerima vonis dan memutuskan untuk melepaskan diri dan membentuk liga mereka sendiri, alasannya adalah "untuk meningkatkan level permainan".

Bersama dengan liga baru, federasi yang sama sekali baru juga dibentuk. CCI (Confederazione Calcistica Italiana) sekarang bersaing langsung dengan FIGC. Sementara itu, Novese sudah memastikan diri promosi dan siap untuk menjalani musim pertama mereka di liga dengan tampilan baru.

The Biancoceleste ditempatkan ke dalam kelompok Piemont bersama dengan berbagai klub seperti AS Torinese, Giovani Calciatori di Vercelli dan Pastore di Torino. Pada klasemen akhir Novese menduduki puncak grup dengan relatif mudah, finis lima poin di depan rival terdekat mereka.

Selanjutnya klub yang lolos ke semi final terdiri dari Petrarca Padova,Pro Livorno dan Novese. Lagi-lagi Novese memimpin dan memuncaki grup untuk menjalani pertarungan final melawan Sampierdarnese di mana pemenangnya akan dinobatkan sebagai juara Italia versi FIGC.

Kembali ke CCI, Pro Vercelli menduduki puncak Grup A, grup yang di dalamnya berisi klub-klub besar seperti Juventus, Milan, Verona, Bologna. Pro Vercelli pada saat itu sedang mencari scudetto ketujuh mereka. Pro Vercelli adalah salah satu klub tertua di Italia yang didirikan pada tahun 1892 oleh seorang guru bernama Domenico Luppi. Namun tidak sampai 11 tahun, klub ini sudah berubah menjadi klub papan atas yang diperhitungkan.

Sedangkan di Grup B klub yang sedang diunggulkan pada waktu itu adalah Genoa, klub yang berhasil lolos dari semifinal dan akan menghadapi Pro Vercelli di babak final CCI utara. Leg pertama antara kedua belah pihak berlangsung pada tanggal 7 Mei 1922, dan berakhir 0-0. Pada hari yang sama sedang berlangsung juga pertandingan final antara Sampierdarena melawan Novese. Pada leg pertama final FIGC hasil akhir juga berakhir imbang tanpa gol. Leg kedua, seminggu kemudian di kandang Novese, hasil akhir juga berakhir dengan skor yang sama,maka sebagai penentuan juara akan dilangsungkan satu pertandingan lagi sebagai pertandingan final dan dilangsungkan di tempat netral.


Skuad Tim Novese 1921/1922

Di sisi lain Pro Vercelli, sementara itu mengalahkan Genoa 2-1 di leg kedua untuk mengklaim kejuaraan CCI utara dan akan menjalani pertandingan penentuan gelar melawan CCI perwakilan selatan yaitu Fortitudo Roma. Pertandingan dilangsungkan pada tanggal 28 Mei di Cremona.

Di pertandingan final lainnya, Novese berhasil mengalahkan Sampierdarnese 2-1 padahal tim ini baru saja promosi dan berhasil menciptakan sejarah, dan berhasil menyamai pencapaian Pro Vercelli dalam memenangkan liga di tahun pertama setelah promosi. Akhirnya juara Italia FIGC telah dimahkotai.

Di pertandingan final CCI, Pro Vercelli dengan meyakinkan memenangkan leg pertama 3-0 sebelum menang dengan mudah di leg kedua seminggu kemudian dengan skor 5-2. Kurang dari sebulan setelah Novese dinyatakan sebagai juara, Pro Vercelli dianugerahi kehormatan yang sama.

Yang lebih menakjubkan dari pada cepatnya perpecahan liga adalah periode rekonsiliasi yang cepat. Perpecahan itu berlangsung hampir setahun dan pada musim panas 1922, FIGC dan CCI berkumpul untuk membahas penyatuan kembali. Ada alasan di balik keinginan masing-masing pihak untuk bergabung, bagi CCI adalah karena federasi ini tidak mendapatkan pengakuan resmi dari FIFA. Sedangkan alasan dari FIGC mau berunding adalah untuk mendapatkan klub-klub besar yang tadinya keluar dari FIGC akhirnya mau kembali di bawah payung federasi FIGC.

Emilio Colombo adalah orang yang ditunjuk sebagai inisiator perundingan. Usulannya dikenal sebagai kompromi Kolombo, lalu hasil dari perundingan itu dapat disahkan dengan mudah, klub yang berasal dari dua federasi disatukan kembali dan hanya menjadi 18 klub saja yang berhak mengisi liga teratas. Syarat-syarat perjanjian lainnya adalah CCI dibubarkan dan kembali ke FIGC, sementara liga akan direstrukturisasi agar 36 tim dibagi menjadi tiga kelompok.

Kejuaraan liga Italia musim 1921/22 masih tetap unik hingga hari ini. Musim itu adalah satu-satunya momen dalam sejarah calcio bahwa ada dua tim telah secara sah dianugerahi kehormatan menjadi juara Italia. Untuk Novese dan Pro Vercelli, mungkin sudah banyak yang tahu bahwa musim itu akan menjadi musim terakhir kalinya kedua tim tadi berkompetisi di kasta liga tertinggi sepakbola Italia. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Gansis tentang Calcio.

Sumber:
Hasil Pemikiran TS & Enciclopedia Panini del Calcio Italiano
Courtesy Google Image



-- Terima Kasih --


Diubah oleh metalique 19-03-2019 12:00
12
6.9K
41
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Liga Italia
Liga Italia
icon
1.5KThread7.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.