lpdp
TS
lpdp
[BREAKING]Pesawat Ethiopian Airlines Jatuh, 149 Penumpang Diduga Tewas
Jakarta, IDN Times - Bencana di dunia penerbangan kembali terjadi. Kali ini terjadi di Ethiopia, Benua Afrika. Pesawat dari maskapai Ethiopia dengan rute Addis Ababa ke Nairobi, Kenya jatuh pada Minggu (10/3).

Stasiun berita BBC edisi hari ini menulis pesawat jatuh enam menit usai mengudara. Peristiwa tragis itu terjadi pukul 08:44 waktu setempat. Namun, hingga saat ini belum diketahui apa penyebab pesawat bisa jatuh.

Dalam pernyataan awal, maskapai tersebut mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan penumpang sudah mulai dilakukan di titik dekat jatuhnya pesawat di kota Bishoftu, yang berlokasi 60 kilometer dari tenggara ibukota Addis Ababa.

"Staf maskapai Ethiopia akan dikirim ke lokasi kecelakaan dan akan melakukan berbagai hal yang memungkinkan untuk membantu layanan darurat," demikian isi pernyataan maskapai.

Konfirmasi soal jatuhnya pesawat juga sudah disampaikan oleh Perdana Menteri Abiy Ahmed.

Menurut informasi, penumpang di pesawat itu berasal dari 33 negara. Pesawat tersebut merupakan Boeing 737 Max-8. Pesawat itu termasuk baru dan diluncurkan pada 2016 lalu.

Maskapai Ethiopia baru menggunakan pesawat itu sejak Juli 2018 lalu.

Pesawat yang sama juga digunakan oleh maskapai Lion Air yang jatuh di laut pada tahun 2018. Sebanyak hampir 190 penumpangnya tewas. Tidak semua jasad penumpangnya berhasil ditemukan.

Sementara, Kementerian Luar Negeri mengaku masih mengonfirmasi soal ada atau tidaknya penumpang asal Indonesia di pesawat tersebut.

https://www.idntimes.com/news/indone...g-diduga-tewas

dunia penerbangan kembali berduka




Pesawat Ethiopian Airlines menuju Nairobi jatuh, 157 orang tewas

Nairobi (ANTARA) - Sebuah pesawat Boeing 737 milik Ethiopian Airlines jatuh pada Minggu dini hari dalam perjalanan menuju Nairobi dengan membawa 147 penumpang dan delapan awak di dalamnya, kata maskapai tersebut.

Tidak ada orang yang selamat dalam peristiwa itu, menurut stasiun penyiaran kelolaan negara Ethiopia.

Pesawat nahas tersebut tinggal landas dari Bandara Bole di Addis Ababa pada pukul 08.38 waktu setempat dan kemudian hilang kontak dengan menara pengendali bandar udara hanya beberapa menit kemudian, yaitu pukul 08.44, demikian Reuters melaporkan,

"Tidak ada yang selamat dalam penerbangan pesawat itu, yang mengangkut para penumpang dari 33 negara," menurut laporan Ethiopian Broadcasting Corporation, yang mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya di perusahaan penerbangan Ethiopian Airlines.

Pesawat dengan nomor penerbangan ET 302 itu jatuh di Kota Bishoftu, yang berada 62 kilometer di tenggara Ibu Kota Ethiopia Addis Ababa, kata Ethiopian Airlines.

"Operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung dan kami belum mendapatkan informasi soal penyintas atau kemungkinan korban," kata maskapai dalam pernyataan.

Ethiopian Airlines menambahkan bahwa pesawatnya yang jatuh berjenis Boeing 737-800 MAX dengan nomor pencatatan ET-AVJ.

Namun, nomor model itu tidak tercatat keberadaannya dan berbagai laman penerbangan kemudian menyebut pesawat itu sebagai jenis 737 Max 8 baru.

737 Max 8 itu sama dengan pesawat yang jatuh di Indonesia pada Oktober 2018 dan menewaskan 189 orang.

Laman pelacak penerbangan Flightradar24 mengatakan di Twitter bahwa pesawat ET 302 terbang dengan kecepatan vertikal yang tak stabil setelah tinggal landas.

Di bandar udara Nairobi, banyak penumpang menunggu di ruang gerbang keberangkatan tanpa mendapat informasi dari pihak maskapai penerbangan.

"Kami menunggu ibu. Kami hanya bisa berharap bahwa beliau mengambil penerbangan lain atau penerbangannya ditunda. Beliau tidak mengangkat telepon," kata Wendy Otieno, sambil menangis dan memegang teleponnya erat-erat.

Robert Mudanta (46 tahun) sedang menunggu kedatangan saudara iparnya dari Kanada.

"Belum, kami belum melihat siapa pun dari pihak maskapai penerbangan atau bandara," katanya kepada Reuters pada pukul 13.00, lebih dari tiga jam setelah penerbangan ET 302 hilang.

"Belum ada yang memberi kami kabar apa pun, kami hanya berdiri di sini sambil mengharapkan yang terbaik."

Kantor Perdana Menteri Ethiopia telah menyampaikan ucapan duka cita melalui Twitter kepada keluarga para korban kecelakaan ET 302.

Pada 29 Oktober 2018, sebuah pesawat jenis Boeing 737 Max 8 milik Lion Air jatuh di Laut Jawa, tak lama setelah lepas landas dari Jakarta. Kecelakaan itu menewaskan seluruh 189 orang di dalam pesawat.

Ethiopian Airlines merupakan salah satu maskapai penerbangan terbesar di kawasan dalam hal jumlah armadanya.

Maskapai milik negara itu mengatakan bahwa pihaknya memperkirakan mengangkut 10,6 juta penumpang sepanjang tahun lalu.

Kecelakaan besar terakhir yang dialami perusahaan itu terjadi pada Januari 2010, yaitu ketika penerbangan dari Beirut jatuh tak lama setelah tinggal landas.

https://m.antaranews.com/berita/8077...57-orang-tewas



Bawa 157 Orang, Pesawat Ethiopian Airlines Jatuh Tak Lama Setelah Lepas Landas

ADDIS ABABA, KOMPAS.com - Pesawat Boeing 737 milik Ethiopian Arilines jatuh pada Minggu (10/3/2019) pagi dalam perjalanan dari Addis ke Nairobi, Kenya.

Melansir dari kantor berita AFP, manajemen maskapai menyatakan pesawat membawa 149 penumpang dan 8 kru pesawat.

"Kami dengan ini mengonfirmasi, pesawat nomor penerbangan ET 302 kami dari Addis Ababa ke Nairobi terlibat kecelakaan hari ini," demikian pernyataan manajamen.

Diwartakan Al Jazeera, pihak berwenang mengonfirmasi pesawat tersebut jatuh sekitar pukul 08.44 waktu setempat, tak setelah lama lepas landas pada pukul 08.38.

Perdana Menteri Etiopia Abiy Ahmed menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

"Kantor Perdana Menteri, atas nama pemerintah dan rakyat Etiopia, menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga yang kehilangan orang yang dicintai dalam penerbangan Ethiopian Airlines," kicaunya di Twitter.

7.245 orang memperbincangkan tentang ini
Laporan dari Bloomberg menyebutkan, pesawat jatuh di sekitar wilayah Bishoftu atau Debre Zeit, sekitar 50 km sebelah selatan ibu kota Etiopia, Addis Ababa.

Hingga kini belum ada rincian lebih lanjut tentang penyebab kecelakaan. Meski demikian, operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung.

"Kami tidak memiliki informasi tentang korban selamat atau korban terluka," demikian pernyataan kantor Perdana Menteri.

Ethiopian Airlines merupakan perusahaan milik negara yang mengklaim sebagai maskapai terbesar di Afrika.

Maskapai tersebut berambisi menjadi pintu gerbang untuk menjelajahi benua Afrika.
Diubah oleh lpdp 10-03-2019 15:09
sebelahbloganasabila
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.4K
18
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar Negeri
icon
78.7KThread10.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.