Presented By:
Quote:
Selamat malam kawan - kawan Bismania yang budiman, Mohon ijinkan saya bercerita sedikit pengalaman berkendara menggunakan jasa Bus Kramat Djati yang menjadi moda transportasi pilihan saya kemarin.
Quote:
Rabu siang (06 Februari 2019) setelah puas liburan di rumah nenek di daerah Lampung, saya kembali pulang menuju ke Bandung. Jarang sekali saya berangkat ke Bandung siang hari dari Lampung, biasanya pagi hari atau sore hari. Kali ini sengaja saya rencanakan demikian untuk bisa merasakan pengalaman yang berbeda.
Pengalaman yang berbeda ini kuat kaitannya dengan rasa penasaran ingin naik Kramat Djati ke Bandung dalam kondis siang harii di mana panorama jalan daerah sana cukup menjadi pelepas penat. Biasanya, saya naik Kramat Djati sore hari (di atas jam 5) dari titik keberangkatan, saat sebagian besar bus sudah berangkat.
Quote:
Jam 3 sore saya tiba di tempat keberangkatan, menurut jadwal KD, ada bus pukul 14:30 dan 15:50. Tampaknya saya harus menunggu hingga pukul 15:50. Sambil menunggu di bagian pemberangkatan bus ke Bandung, saya mengobrol dengan seorang calon penumpang yang juga menunggu KD. Namanya Hardiman, warga asli Sukoharjo yang bekerja di Pasar Johar. Sambil mengobrol dengan Mas Hardiman, kami menikmati pemandangan bus-bus di bagian pemberangkatan ke arah barat dan sesekali mengomentari kejadian-kejadian unik: Bus yang saling bergantian menutup space keluar bus lain, hingga deretan bus-bus KD terbaru dalam kelas AC/Tarip Biasa, dan lain sebagainya.
Quote:
Hingga pukul 16:00, bus yang kami tunggu tidak kunjung tiba. Akhirnya kami putuskan untuk menunggu di dekat bagian parkir bus KD, dekat dengan warung kopi. Pukul 16:30 bus yang kami tunggu pun tiba. Kami segera naik dan 5 menit kemudian bus berangkat ke Bandung, tanpa menunggu dulu penumpang lain di tempat pemberangkatan. And here the adventure begins.
Quote:
Di Metro, bus yang kami tumpangi terlibat dalam ‘blong-blogan kalem’ melawan Bus Pariwisata dan kendaraan sejenis elf. Kadang bus kami ngeblong, kadang juga diblong. Meski blong-blongan dengan bus lain dan kendaraan lain, sopir tidak ugal-ugalan. Bus tetap melaju dengan elegan. Penumpang terhibur, namun tetap merasa aman dan nyaman.
Quote:
Di Pringsewu, bus kami menghadapi D****, 2 bus PK, dan KP. Manuver-manuver khas KD sangat menghibur para penumpang, dimana bus mengambil lajur kanan saat antrian kendaraan sangat panjang. Walhasil, bus dapat mendahului lebih dari 8-10 kendaraan sekali manuver. Jalan sempit namun dilalui banyak kendaraan sopir harus lihai dalam melihat celah kecil sekalipun, jeli memanfaatkan kesempatan menyalip, dan tahu kapan harus masuk ke dalam ‘barisan’ saat menyalip antrian kendaraan dari lajur kanan. Kombinasi semua itu membuat perjalanan Lampung-Bandung menggunakan KD memiliki suatu sensasi tersendiri.
Di perjalanan Tol Merak dan Jakarta-Cikampek sejatinya tidak ada pengalaman menarik karena sepanjang jalan kendaraan hanya bisa bergerak lambat. Pukul 03:00 akhirnya bus tiba dengan selamat di Kota Bandung. Saya turun di Jalan Ambon dan dijemput teman saya, Yudi. Dalam perjalanan pulang dan sambil makan, saya ceritakan pengalaman seru saya bersama KD. Terima kasih, KD yang telah mengantarkan saya dengan selamat. Terima kasih juga atas ‘hiburannya’.
Quote:
Sekian pengalaman berkendara bersama Bus Kramat Djati,semoga bermanfaat,sampai jumpa di perjalanan lainnya.
Hak Cipta Foto dan Video Bus Kramat Djati: Adhityadwikristanto dan Youtube
