Ikut club motor untuk apa ??


Banyaknya club motor berseliweran di pinggiran Jalan raya baik moge hingga mocil menandakan masih banyak para user motor yang ingin bersosialisasi diantara penunggang kuda besi dengan merk dan model yang sama.



Hadirnya mereka sebenarnya untuk apa ?? Apa hanya untuk bergaya, untuk eksist semata, atau untuk sesuatu yang lainnya. Sebenarnya hadirnya club-club motor yang menjamur di Indonesia sangat menguntungkan pihak pabrikan, dengan adanya mereka maka sudah pasti pabrikan motor di Indonesia akan semakin terangkat pamornya, apalagi bila mereka mempunyai blog dan aktif baik di dunia nyata maupun dunia maya.

Review dari tunggangan yang mereka perkenalkan ke publik akan menambah sisi positif dari jaringan bisnis kendaraan roda dua itu sendiri, terkadang tak segan para pabrikan memberikan hadiah dan juga donasi pada club-club motor di Indonesia. Selain memperkenalkan produk yang di gandrungi, para pabrikan secara tak langsung beriklan lewat club motor tersebut.



Untuk user club motor pun yang tadinya hanya ingin bersosialisasi mengatasi kejenuhan rutinitas hidup, ternyata bisa menjadi ajang yang lebih besar dari itu bisa adanya cinta lokasi dari para bikers, atau juga dari obrolan ringan menjurus ke obrolan bisnis yang menguntungkan.

Club motor memang bukan sekedar mencari sensasi, tapi lebih dari itu terlebih lagi mereka yang bernaung di "Ikatan Motor Indonesia" dimana organisasi ini sudah ada sebelum Indonesia merdeka, yang lokasinya di semarang dengan nama Javasche Motor Club di tahun 1906.



Kemudian berganti nama menjadi Het Koningklije Nederlands Indische Motor Club (KNIMC). Setelah merdeka nama itu berganti lagi menjadi Indonesische Motor Club (IMC). Hingga di tahun 1950 nama organisasi tersebut menjadi Ikatan Motor Indonesia (IMI).

Organisasi inilah yang membawahi olahraga bermotor baik mobil maupun motor, cikal bakal dari rider berbakat pun bisa diawali dari sebuah club motor. Memang dengan adanya gank motor yang bersifat vandalisme membuat club motor pun kena getahnya dianggap meresahkan masyarakat.



Tapi itulah dunia kehidupan jalanan, dimana motor bukan saja sebagai sarana transportasi namun juga sebagai alat untuk menaikkan derajat seseorang lewat adu gengsi, terlebih lagi di Indonesia dengan adanya kredit menambah mudah kaum millenial untuk bergaya walau sebenarnya uang pun pas-pasan.

Setidaknya memang sebuah club motor ada sisi positif dan negatifnya, tergantung si bikers nya niatnya ingin apa ? Tapi rame-rame touring memang mengasyikkan walau dinilai terkadang arogan, main potong sana sini bahkan lampu merah pun di hajar mentang-mentang sudah bayar pak polisi untuk mengawal.

Itulah kehidupan anak jalanan yang penuh gengsi, siapa yang ikut club motor ngacung ??



Serupuutt dolo..