- Beranda
- Sejarah & Xenology
Cebong Versus Kampret before It was Cool, The Bone Wars
...
TS
radcliffezky
Cebong Versus Kampret before It was Cool, The Bone Wars
Ini adalah thread bonus dari zaman prasejarah the series part Jurasik!
image source: berberita.com
Sekian, semoga agan bisa memetik apa2 yang baik dari cerita ini.Btw kalau agan tertarik dengan thread ane yang ngebahas zaman2 prasejarah, bisa dibaca di link yang ane taruh di bawah. At last, rate thread ini sesuai penilaian agan dan share kalau menurut agan bermanfaat. toe feiloaʻi..
image source: kaltimkece.id
Quote:
April semakin dekat, debat capres udah sekali main, kepolitikan Indonesia rasanya makin panas aja.Apalagi paslon kali ini cuma dua (kayak tahun sebelumnya sih), kerivalan jadi tambah sengit. P*epsi coc*acola, s*edaap ind*omie, m*essi r*onaldo, m*arvel d*c, dan lain2, dan lain2. Meski sebutan pendukung antara kedua paslon ini udah ngetren sejak BTP belum dinyatakan bersalah dan HRS belum pergi merantau, sebutan ini masih terus ngetren sampe sekarang. Sebut aja kubu C dan kubu K.
Jiah.. di judul kan udah ane cantumin yak.
Oke2, serius. Back to the laptop. Thread ini damai akan kepolitikan kok. Ane gak bakal atau mau ngebahas kedua kubu panas tersebut, atau pun logika2 mereka yang bengkok karena saking cintanya dengan dukungannya. Bosan lah. Paling kalau nggak “hoax!” ya “ingkar janji!” Gitu2 aja terus sampe 18/4.
Nah, gimana kalau ane modif sedikit.
Topik yang mau ane bahas di sini juga peperangan. Kalau tadi itu antara anak kodok dan kelewawar fruitarian, perang di thread ini itu antara dua orang terkenal di dunia ketulang-tulangan. Antara pria berjenggot dan lelaki berkumis. Antara insan selow dan insan temperamen. Antara teori mbah Darwin dan teori om Lammarck. Antara Otnhniel Charles Marsh dan Edward Drinker Cope. Ini lah dia, Bone Wars..
Jiah.. di judul kan udah ane cantumin yak.
Oke2, serius. Back to the laptop. Thread ini damai akan kepolitikan kok. Ane gak bakal atau mau ngebahas kedua kubu panas tersebut, atau pun logika2 mereka yang bengkok karena saking cintanya dengan dukungannya. Bosan lah. Paling kalau nggak “hoax!” ya “ingkar janji!” Gitu2 aja terus sampe 18/4.
Nah, gimana kalau ane modif sedikit.
Topik yang mau ane bahas di sini juga peperangan. Kalau tadi itu antara anak kodok dan kelewawar fruitarian, perang di thread ini itu antara dua orang terkenal di dunia ketulang-tulangan. Antara pria berjenggot dan lelaki berkumis. Antara insan selow dan insan temperamen. Antara teori mbah Darwin dan teori om Lammarck. Antara Otnhniel Charles Marsh dan Edward Drinker Cope. Ini lah dia, Bone Wars..
image source: pbs.org
Quote:
Btw, ini bukan Bone Wars-nya suku Bone vs Belanda yak.
Balik ke abad 19, paleontologi udah mulai berkembang baik setelah dua abad lalu dihebohkan sejenak oleh penemuan potongan tulang paha raksasa yang nantinya disebut sebagai dinosaurus pertama, Megalosaurus. Banyak paleontolog mulai eksis dan menuliskan artikelnya di jurnal2 ilmiah kepaleontologian. Dan klimaksnya ini pecah di sekitar pertangahan abad. Sebut aja Marsh dan Cope, dua manusia yang cukup tersohor dan mencolok untuk bisa dijadikan dua tokoh utama dalam sejarah. The story begin!
Mirip dongeng2 d*isney, awal mulanya sih mereka biasa2 aja. Kerja sebagai paleontolog normal pada umumnya. Makan kalau lapar, minum kalau haus, tidur kalau ngantuk, dan juga mandi kalau diharuskan. Intinya, mereka itu kayak manusia biasa, hanya saja statusnya paleontolog. (sfx: ba dum tss)
Skip ke tahun 1860-an, pas Amerika lagi panas2nya perang saudara, Cope dilempar sama bapaknya ke Berlin buat terus melakukan penelitiannya. Di sinilah Cope dan Marsh, yang udah kuliah duluan di Jerman dipertemukan dan punya hubungan (hubungan antar paleontolog). Mereka mulai bekerja bersama, dari nemu2in sampe nama2in fosil yang mereka temukan. Emm.. Sampe di sini belum tercium aroma pertikaian. Hubungan mereka bahkan bisa dibilang semakin erat2 aja tampaknya(hubungan antar paleontolog).
Dan kayak dongeng2 d*isney lagi, happy ever after di tengah cerita itu gak pernah ada. Hubungan Marsh dan Cope (hubungan antar paleontolog) makin lama makin buruk secara perlahan. Ini karena pada dasarnya kedua insan ini beda dari segi apa pun, yang sebagian perbedaannya udah ane sebut di atas. Dimulai dari yang paling dasar, kepribadian (kumis sama jenggot gak usah dipermasalahkan lah ya..). Si Marsh itu orangnya selow, sabar, dan metodis. Sedangkan di lain sisi, Cope itu terkenal temperamen dan kurang lebih.. senggol bacok. Keduanya pun juga punya pandangan yang beda dalam hal keevolusian, Cope pendukung om Lammarck dan Marsh pendukung mbah Darwin. Hmmm.. dari dasar ini aja udah keliatan banget kalau mereka berdua itu rasanya gak bisa akur.
Lalu dari status keluarga. Duh, ini udah kayak dongeng2 beneran loh. Marsh lahir di keluarga yang bisa dibilang kurang berkecukupan, sedangkan Cope hidup dan berkembang di keluarga Quaker (emm.. Quaker itu kaum kulit putih pendukung perbudakan, jadi pastinya kaya2). Secara otomatis, Cope mulus2 aja dalam hal pendidikan, bahkan bisa jadi profesor di Haverford College.
Di lain dunia, Marsh sendiri bekerja keras untuk menggapai keinginannya menjadi seorang naturalis. Secara finansial, dia didukung oleh omnya yang kaya raya. Btw, believe it or not, entah ini kebetulan atau gimana, omnya si Marsh adalah George Peabody (coba cek google, beliau orang terkenal lo). Pada tahun 1866, berkat pintaan si Marsh, Peabody Museum pun terbangun dan kepala museumnya adalah Marsh sendiri. Mwahaha, pemerasan om berduit sukses. (swag glasses)
Balik ke abad 19, paleontologi udah mulai berkembang baik setelah dua abad lalu dihebohkan sejenak oleh penemuan potongan tulang paha raksasa yang nantinya disebut sebagai dinosaurus pertama, Megalosaurus. Banyak paleontolog mulai eksis dan menuliskan artikelnya di jurnal2 ilmiah kepaleontologian. Dan klimaksnya ini pecah di sekitar pertangahan abad. Sebut aja Marsh dan Cope, dua manusia yang cukup tersohor dan mencolok untuk bisa dijadikan dua tokoh utama dalam sejarah. The story begin!
Mirip dongeng2 d*isney, awal mulanya sih mereka biasa2 aja. Kerja sebagai paleontolog normal pada umumnya. Makan kalau lapar, minum kalau haus, tidur kalau ngantuk, dan juga mandi kalau diharuskan. Intinya, mereka itu kayak manusia biasa, hanya saja statusnya paleontolog. (sfx: ba dum tss)
Skip ke tahun 1860-an, pas Amerika lagi panas2nya perang saudara, Cope dilempar sama bapaknya ke Berlin buat terus melakukan penelitiannya. Di sinilah Cope dan Marsh, yang udah kuliah duluan di Jerman dipertemukan dan punya hubungan (hubungan antar paleontolog). Mereka mulai bekerja bersama, dari nemu2in sampe nama2in fosil yang mereka temukan. Emm.. Sampe di sini belum tercium aroma pertikaian. Hubungan mereka bahkan bisa dibilang semakin erat2 aja tampaknya(hubungan antar paleontolog).
Dan kayak dongeng2 d*isney lagi, happy ever after di tengah cerita itu gak pernah ada. Hubungan Marsh dan Cope (hubungan antar paleontolog) makin lama makin buruk secara perlahan. Ini karena pada dasarnya kedua insan ini beda dari segi apa pun, yang sebagian perbedaannya udah ane sebut di atas. Dimulai dari yang paling dasar, kepribadian (kumis sama jenggot gak usah dipermasalahkan lah ya..). Si Marsh itu orangnya selow, sabar, dan metodis. Sedangkan di lain sisi, Cope itu terkenal temperamen dan kurang lebih.. senggol bacok. Keduanya pun juga punya pandangan yang beda dalam hal keevolusian, Cope pendukung om Lammarck dan Marsh pendukung mbah Darwin. Hmmm.. dari dasar ini aja udah keliatan banget kalau mereka berdua itu rasanya gak bisa akur.
Lalu dari status keluarga. Duh, ini udah kayak dongeng2 beneran loh. Marsh lahir di keluarga yang bisa dibilang kurang berkecukupan, sedangkan Cope hidup dan berkembang di keluarga Quaker (emm.. Quaker itu kaum kulit putih pendukung perbudakan, jadi pastinya kaya2). Secara otomatis, Cope mulus2 aja dalam hal pendidikan, bahkan bisa jadi profesor di Haverford College.
Di lain dunia, Marsh sendiri bekerja keras untuk menggapai keinginannya menjadi seorang naturalis. Secara finansial, dia didukung oleh omnya yang kaya raya. Btw, believe it or not, entah ini kebetulan atau gimana, omnya si Marsh adalah George Peabody (coba cek google, beliau orang terkenal lo). Pada tahun 1866, berkat pintaan si Marsh, Peabody Museum pun terbangun dan kepala museumnya adalah Marsh sendiri. Mwahaha, pemerasan om berduit sukses. (swag glasses)
Spoiler for siapa omnya Marsh?:
image source: berberita.com
image source: wikimedia.org
Quote:
Yak, kurang lebih itulah perbedaan HP, MP, dan skill dari Cope dan Marsh. Balik ke hubungan antara keduanya (hubungan antara paleontolog) yang makin runyam setelah balik dari Berlin.Cope dan Marsh mulai membuat tim mereka sendiri dan meneliti di beberapa tempat galian yang berbeda. Dari fosil2 yang ditemukan masing2, gak muncul masalah yang mencolok sampe si Marsh ngatain Cope dengan penemuannya Elasmosaurus (plesiosaur yang hidup di Kretaseus). Menurut Marsh, penempatan kepala dari Elasmosaurus versi Cope salah, yang seharusnya ekor malah jadi kepala. Cope, yang udah ane bilang 'gampang panas', gak terima bacotan Marsh dengan memberi bukti2nya yang sayangnya gak ada yang diterima. Akhirnya, dia emang beneran salah setelah paleontolog lain membenarkan permasalahan kepala kebalik ini.
image source: amazon.com
Quote:
Pertikaian dan dendam antara mereka makin menjadi2 sampe pada 1877, bisa dibilang ini puncak konfliknya. Mereka berdua dipertemukan lagi karena meneliti di tempat galian yang sama di Como Bluffs. Tapi berbeda dengan pertemuan pertama kali, pertemuan ini berjalan bagaikan perang.
Kenapa disebut perang?
Karena keduanya main rusuh. Rusuh dah, sekaligus toxic, kayak C dan K.Nyewa mata2, sabotase, nyogok pemilik galian, lempar2an batu, bahkan nyuri dan ngacurin fosil yang udah ditemuin lawan.
Kenapa disebut perang?
Karena keduanya main rusuh. Rusuh dah, sekaligus toxic, kayak C dan K.Nyewa mata2, sabotase, nyogok pemilik galian, lempar2an batu, bahkan nyuri dan ngacurin fosil yang udah ditemuin lawan.
Kerusuhan ini ngebuat Cope dan Marsh sendiri punya banyak permasalahan dalam merekonstruksi dan mengumumkan hasil temuannya.Misalnya masalah Brontosaurus dan Apatosaurus yang ditemukan Marsh (ane singgung di thread bonus pertama). Si Marsh mengumumkan Apatosaurus yang belum ditemukan tengkoraknya dengan tengkorak yang beda (ane gak tau dia ngawur atau nggak). Lalu setelah ditemukan tengkorak aslinya, dia mengumumkan spesimen2 yang sama (hanya saja tengkoraknya beda) dan menamainya dengan Brontosaurus. Nah lo?
image source: svpow.com
Quote:
Cope pun juga punya masalah yang sama. Udah ane bahas sedikit di thread bonus pertama, kontroversi makhluk darat terbesar yang pernah hidup, Amphicoelias. Pada 1878, salah satu anak buah Cope menemukan sebuah fosil yang cukup remuk. Setelah penelitian, Cope menemukan bahwa fosil ini adalah tulang paha dari keluarga Diplodocoid (btw, bronto juga masuk keluarga ini). Dan setelah pengukuran perbandingan, Cope mendapat sebuah angka yang gak umum, bahkan untuk ukuran seekor sauropod, 60 meter! Dengan berat 120 ton!
Whoa, bisa jadi hewan terpanjang sekaligus hewan darat terbesar lo!
Ya, Amphicoelias ini emang sangat patut dicurigai. Apalagi hitung2an ukuran makhluk purba saat itu masih belum modern. Setelah metode pengukuran yang udah lebih baik dan akurat muncul (btw, pada saat itu Bone Wars udah tamat), fosil paha Cope diminta dan dicoba diukur lagi. Nah, di sinilah kontroversinya.
Fosilnya hilang.
Bisa menduga atau mengimajinasikan sendiri kan, kenapa kok bisa hilang?
image source: tertera
Amfisilas: terkutuk kau, Marsh!
btw berat paus biru bisa sampe 200 ton.
Whoa, bisa jadi hewan terpanjang sekaligus hewan darat terbesar lo!
Ya, Amphicoelias ini emang sangat patut dicurigai. Apalagi hitung2an ukuran makhluk purba saat itu masih belum modern. Setelah metode pengukuran yang udah lebih baik dan akurat muncul (btw, pada saat itu Bone Wars udah tamat), fosil paha Cope diminta dan dicoba diukur lagi. Nah, di sinilah kontroversinya.
Fosilnya hilang.
Bisa menduga atau mengimajinasikan sendiri kan, kenapa kok bisa hilang?
image source: tertera
Amfisilas: terkutuk kau, Marsh!
btw berat paus biru bisa sampe 200 ton.
image souce: pinterest.com
Quote:
Yak. Itulah kontroversi terbesar dari masing2 temuan Cope dan Marsh. Bone Wars sendiri berakhir dengan tidak diterimanya lagi penelitian2 dari keduanya di jurnal karena nama serta reputasi mereka turun.Baik karena perang toxic, pencuri2an, sampe sabotase, yang menghasilkan penelitian mereka udah gak bisa dibilang ilmiah lagi. Duh.
Berakhirlah sudah cerita ini. Buat agan yang suka nanyain hasil akhir, suka nanyain IPK dan ranking, suka nanyain bola skornya doang, dan suka nanyain kapan nikah, Bone Wars bisa dibilang dimenangkan oleh Marsh dengan perolehan nama spesies baru sebanyak 80 spesies (yang terkenal: Stegosaurus, Brontosaurus, Triceratops). Cope sendiri hanya 56 spesies (yang terkenal: Allosaurus, Amphicoelias, Elasmosaurus).
Dan ya, secara keseluruhan, kedua orang ini menemukan 136 spesies makhluk purba. Inilah salah satu hikmah yang bisa ditarik. Terlepas dari ketoksikan cara mereka, Cope dan Marsh keduanya sudah memberikan banyak warisan termasuk metode penelitian untuk para paleontolog ke depannya. Coba dah dikaji ulang. Ini kejadiannya di abad 19 loh. Di tahun segitu aja mereka udah berlomba2 agar ilmu bisa berkembang dengan baik di masa yang akan datang.
Sedangkan... Kita di sini, di abad 21, masih aja memperdebatkan hal yang jelas2 gak ada untungnya. Beda paslon, hujat2an. Beda agama, musuh2an. Beda pandangan, demo2an. Oh, come on. All of them worth nothing! Coba lah dibuka pemikirannya. Kita hidup di zaman modern, banyak teknologi yang mengelilingi kita. Masa sih teknologi2 smart yang kita pake lebih cerdas dari kitanya? Coba liat warga2 Singapore di kasus di bawah ini. Mereka gak punya dan bahkan gak mau buang2 waktu cuma buat mikirin hal2 sepele dan gak berguna.
image source: tl twitter ane
Berakhirlah sudah cerita ini. Buat agan yang suka nanyain hasil akhir, suka nanyain IPK dan ranking, suka nanyain bola skornya doang, dan suka nanyain kapan nikah, Bone Wars bisa dibilang dimenangkan oleh Marsh dengan perolehan nama spesies baru sebanyak 80 spesies (yang terkenal: Stegosaurus, Brontosaurus, Triceratops). Cope sendiri hanya 56 spesies (yang terkenal: Allosaurus, Amphicoelias, Elasmosaurus).
Dan ya, secara keseluruhan, kedua orang ini menemukan 136 spesies makhluk purba. Inilah salah satu hikmah yang bisa ditarik. Terlepas dari ketoksikan cara mereka, Cope dan Marsh keduanya sudah memberikan banyak warisan termasuk metode penelitian untuk para paleontolog ke depannya. Coba dah dikaji ulang. Ini kejadiannya di abad 19 loh. Di tahun segitu aja mereka udah berlomba2 agar ilmu bisa berkembang dengan baik di masa yang akan datang.
Sedangkan... Kita di sini, di abad 21, masih aja memperdebatkan hal yang jelas2 gak ada untungnya. Beda paslon, hujat2an. Beda agama, musuh2an. Beda pandangan, demo2an. Oh, come on. All of them worth nothing! Coba lah dibuka pemikirannya. Kita hidup di zaman modern, banyak teknologi yang mengelilingi kita. Masa sih teknologi2 smart yang kita pake lebih cerdas dari kitanya? Coba liat warga2 Singapore di kasus di bawah ini. Mereka gak punya dan bahkan gak mau buang2 waktu cuma buat mikirin hal2 sepele dan gak berguna.
image source: tl twitter ane
Sekian, semoga agan bisa memetik apa2 yang baik dari cerita ini.Btw kalau agan tertarik dengan thread ane yang ngebahas zaman2 prasejarah, bisa dibaca di link yang ane taruh di bawah. At last, rate thread ini sesuai penilaian agan dan share kalau menurut agan bermanfaat. toe feiloaʻi..
Spoiler for thread zaman prasejarah the series:
Spoiler for Sauce (legit):
- https://en.wikipedia.org/wiki/Bone_Wars
- http://www.ucmp.berkeley.edu/history/marsh.html
- http://www.ucmp.berkeley.edu/history/cope.html
- [url=[youtube]v8s9_64mDsI[/youtube][/url]
- http://www.ucmp.berkeley.edu/history/marsh.html
- http://www.ucmp.berkeley.edu/history/cope.html
- [url=[youtube]v8s9_64mDsI[/youtube][/url]
Polling
0 suara
iseng2an aja, jff. Agan bakal masuk kubu mana?
28
16K
Kutip
94
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
6.5KThread•11KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya