TS
akubukankipli
Tak Ada Manajer Asli Inggris yang Berkualitas di Premier League
Credit: Daily Mail
Ada sebuah ungkapan di sepak bola yang mengatakan, bahwa seorang pesepak bola asal Italia akan kesulitan jika berkarier di Premier League. Tak semua memang, masih ada beberapa nama yang bisa berprestasi. Sebut saja Gianfranco Zola, Roberto Di Matteo, hingga Mario Balotelli.
Mungkin perbedaan mendasar gaya bermain jadi alasan utama. Catenaccio, yang mengedepankan pertahanan sangat kuat jadi ciri khas sepak bola Italia. Sementara di Inggris mengusung Kick and Rush, permainan yang mengandalkan kecepetan dan fisik yang prima.
Jika ungkapan tersebut berlaku untuk para pemain, lalu bagaimana dengan deretan pelatih? Apakah pelatih-pelatih asal Italia juga akan mengalami kesulitan jika berkarier di Inggris? Tapi kenyataannya justru berkebalikan.
Sejak kasta tertinggi sepak bola Inggris berubah menjadi Premier League di musim 1992-93, pria-pria Italia justru mampu berbicara banyak. Bahkan, tak ada satu pun manajer asal Inggris yang berhasil menjuarai Premier League itu sendiri! Jangan hitung Sir Alex Ferguson atau Kenny Dalglish, meski keduanya adalah orang Britania, tapi kebangsaan mereka adalah Skotlandia.
Credit: Goal
Ada empat orang Italia yang berhasil membawa tim asuhannya berjaya di Premier League. Carlo Ancelotti menjadi yang pertama. Berbekal segudang prestasi bersama AC Milan, Roman Abramovich membawanya ke Stamford Bridge di tahun 2009. Hasilnya langsung terasa, di musim pertamanya, Ancelotii langsung mempersembahkan trofi Premier League musim 2009-10.
Dua tahun setelah Ancelotti, pria Italia lain sukses menaklukkan Premier League. Roberto Mancini berhasil membawa Manchester City untuk pertama kalinya menjuarai Premier League. Terlebih, cara mereka mendapatkan gelar tersebut sangatlah dramatis, yakni di kemenangan berkat gol menit-menit akhir di pekan pamungkas kontra QPR.
Salah satu manajer asal Italia yang akan selalu dikenang dalam sejarah Premier League mungkin adalah sosok Claudio Ranieri. Sempat menangani Chelsea tapi gagal meraih gelar, Ranieri justru berhasil juara Premier League bersama tim semenjana sekelas Leicester City di musim 2015-16. Sebuah dongeng dalam sepak bola.
Credit: Fox Sports
Paling baru adalah sosok Antonio Conte bersama Chelsea di musim 2016-17. Strategi Conte yang bermain dengan tiga pemain belakang sejajar bisa dibilang cukup menggemparkan Premier League. Tim-tim lain seolah kebingungan untuk menghentikan Chelsea di bawah arahan Conte. Di musim tersebut, Chelsea berhasil mencatatkan 30 kemenangan.
Apakah ini sebuah tanda jika tak ada manajer berkualitas asli Inggris yang berlaga di Premier League?
9
12.4K
93
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
22.9KThread•10.8KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru