• Beranda
  • ...
  • Travellers
  • Harga Tiket Pesawat Mahal? Agen Bus Harusnya Contoh Rosalia Agar Bisa Saingi Pesawat

kenshiken12Avatar border
TS
kenshiken12
Harga Tiket Pesawat Mahal? Agen Bus Harusnya Contoh Rosalia Agar Bisa Saingi Pesawat

           Jum’at, 11 Januari 2019 saya melakukan perjalanan pulang dari Solo menuju Bandar Lampung. Maklum saya adalah seorang mahasiswa di UNS Solo yang berasal dari Lampung, seperti kebanyakan mahasiswa, saya akan pulang ke kampung halaman ketika libur semester tiba. Awalnya saya berencana menggunakan pesawat untuk pulang. Namun teguran KNKT kepada maskapai yang dirasa memberikan harga tiket yang terlalu murah sehingga mengabaikan perawatan pesawat yang berimbas pada terancamnya keselamatan penumpang membuat tiket pesawat pada Januari 2019 melonjak. Karena harga tiket pesawat yang terlalu mahal akhirnya saya memutuskan beralih pada pilihan ke dua saya yaitu menggunakan kereta dari Solo menuju Jakarta lalu melanjutkan perjalanan  dengan bus Damri menuju Lampung. Namun waktu pemesanan saya yang terlalu mepet yaitu H-1 keberangkatan membuat harga tiket kereta menjadi melonjak juga. Terpaksa saya menggunakan bus, maklum sudah sekitar dua minggu saya menunda kepulangan saya karna ada tes TOEIC yang harus saya lakukan pada tanggal 11 Januari 2019. Saya yang sudah sangat ingin pulang tentu akan mencari tiket dengan hari keberangkatan paling dekat.
            Menggunakan Bus merupakan pilihan terakhir saya dalam melakukan perjalanan pulang, bahkan busa dibilang terpaksa. Maklum sekitar 6 bulan yang lalu saya sangat kecewa dengan pelayanan dari agen bus Putera Remaja yang sangat  lambat, bayangkan dari solo menuju Bandar Lampung yang busa ditempuh dalam waktu 16 jam harus ditempuh dalam waktu hampir 24 jam. Tidak mau mengulangi kesalahan yang sama, saya akhirnya mencari berbagai  informasi tentang bus dari Solo menuju Lampung yang recomended. Setelah mencari informasi kesana-kemari akhirnya pilihan jatuh pada agen bus Rosalia Indah.
           Kamis sekitar pukul 9 pagi saya menuju loket Rosalia agen gilingan untuk membeli tiket tujuan Bandar Lampung. Sebenarnya tiket busa di dapatkan secara online, namun karna kebetulan saya akan pergi dan melewati loketnya, maka saya memutuskan untuk membeli secara langsung.  Setelah tiba di loket saya langsung bertanya pada costomer service untuk tiket besok menuju Bandar Lampung, ternyata tinggal tersisa 5 bangku, tanpa pikir panjang saya memutuskan untuk mengambil bangku nomor 4D karna dekat jendela. Setelah mendapat tiket  saya langsung pulang ke kos untuk mengemasi barang yang saya akan saya bawa pulang.
            Bus dijadwalkan akan berangkat hari Jumat pukul 5 sore. Karna barang sudah saya kemasi saya masih busa melakukan test TOEIC dan solat Jum’at, dan masih tersisa sekitar 3 jam sebelum cek-in akhirnya saya memutuskan untuk membeli beberapa oleh-oleh untuk orang di rumah. Pukul 4 sore saya menuju ke loket rosalia indah menggunakan taxi online untuk melakukan cek-in dan pemberangkatan. Tidak lama setelah cek in ada sekitar 2 bus yang datang, namun sayang bukan bus tujuan Bandar Lampung. Hingga akhirnya masuklah bus berwarna kuning kombinasi khas ala rosalia dengan tulisan di kaca depan “Madiun-Solo-Lampung”, nah pasti ini bus saya. Tak lama setelah bus tiba kondektur langsung memanggil dengan nomor bus yaitu 182.
            Kesan pertama saya saat melihat bus ini adalah biasa saja. Ukurannya bisa dibilang kecil untuk ukuran bus jarak jauh. Walaupun terlihat kecil ternyata dalamnya lumayan besar, ruang kaki antar bangku terbilang lebar, walaupun footrestnya tidak sebagus milik agen bus sebelah, namun cukup nyaman. Begitu saya duduk dan bus akan berangkat kondektur melakukan pengecekan kembali sekaligus membagikan nasi kotak untuk makan malam, dan juga selimut kecil, yang saya juga tidak yakin apakah sudah di cuci atau hanya diberi pewangi saja.
            Perjalanan malam dengan bus Rosalia terasa sangat cepat, pemberhentian hanya dilakukan untuk menjemput penumpang. Alhasil pukul 3 pagi kita sudah sampai di daerah Rangkasbitung untuk sarapan, walaupun lebih tepat kalau disebut sahur. Pemberhentian di rangkasbitung ini cukup lama, para penumpang bisa melakukan sholat Isya dan Maghrib sekalian, maklum bagi penumpang dari Solo seperti saya yang berangkat sebelum magrib belum sempat melaksanakan sholat. Setelah selesai sarapan kami melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan merak. Nah disini terjadi pergantian sopir, memang sepertinya ada perbedaan antara sopir siang dan sopir malam. Sopir malam sepertinya memang spesialis jalan tol, saya sempat mengukur kecepatan menggunakan GPS dan hasil yang saya dapat sepertinya sepanjang tol bus tidak pernah berjalan dibawah kecepatan 100 km/jam. Memang kebut, namun bukan ugal-ugalan loh. Pukul setengah 6 kami sudah sampai di antrian pelabuhan merak, namun baru pukul setengah 7 kami baru bisa masuk kapal. Perjalanan dengan kapal memakan waktu sekitar 2 jam, saya bersyukur ombak sangat tenang walau anak gunung krakatau masih sangat aktif. Pada saat sampai di pelabuhan Bakauheni Lampung Hp saya kehabisan baterai jadi saya tidak bisa melihat jam, untungnya bus rosalia ini sudah dilengkapi dengan colokan untuk charger HP, hasilnya sekitar 50 persen baterai hp saya terisi selama saya tidur di Bus. Pukul 11 siang kami sudah sampai di rajabasa (pemberhentian terakhir Bandar Lampung), setelah sebelumnya kami makan terlebih dahulu di loket yang berada di Way Halim, padahal di tiket jatah makan hanya 2 kali hehe.
            Nah itu tadi sedikit cerita saya menggunakan jasa transportasi bus rosalia indah. Bagi saya menggunakan moda transportasi bus tetap menjadi pilihan terakhir setelah kereta dan pesawat. Meskipun begitu, PO Rosalia Indah harusnya menjadi percontohan bagi para penyedia layanan transportasi bus. Dengan persaingan layanan jasa transportasi yang kian hari semakin memanas Rosalia Indah mampu membuktikan bahwa moda transportasi bus masih layak dijadikan pilihan untuk melakukan perjalanan.
            Saya masih ingat sekitar 6 bulan yang lalu saya menggunakan jasa dari PO Putera Remaja, dan saya merasa sangat kecewa. Dengan jatah makan hanya satu kali kami menempuh perjalanan selama hampir 24 jam, dan berhenti di rumah makan sebanyak 3 kali. Kami pun harus membayar sendiri makanan kami. Ruang tunggu bus yang disediakan juga masih sangat buruk. Kami pun harus berhimpit ketika menunggu bus, tidak adanya landasan paju juga membuat bus hanya parkir di pinggiran jalan, yang berpotensi menyebabkan kemacetan.
            Dari pengalaman saya menggunakan berbagai jasa layanan transportasi di Indonesia, bus merupakan salah satu moda transportasi yang saya hindari. Faktor keselamatan, kecepatan, dan pelayanan menjadi alasan utama saya untuk mengesampingkan moda transportasi ini. Namun ditengah ramainya masyarakat yang beralih menggunakan moda transportasi lain, Rosalia Indah muncul dengan menghadirkan pelayanan yang lebih baik, dengan driver yang lebih terlatih dan kecepatan dalam melakukan perjalanan. Meskipun masih ada kekurangan dari bus ini, seperti kurangnya ramah tamah dari para awak bus, kualitas toilet bus yang terbilang kurang baik dan juga tidak adanya smoking area namun hal tersebut dapat tertutup dengan kelebihan yang dimilikinya. Kesimpulanya Rosalia Indah harusnya menjadi contoh bagi para penyedia layanan jasa transportasi bus untuk memperbaiki pelayanannya. Memang jika membandingkan armada busnya rosalia terbilang biasa saja, tapi apalah arti dari itu , toh sekarang orang akan lebih memilih pesawat kelas ekonomi dari pada kereta api kelas eksekutif.  Artinya dengan armada yang biasa saja, Rosalia Indah mampu menghadirkan layanan yang cepat, dimana masyarakat saat ini akan lebih memilih moda transportasi yang paling cepat mengantarnya sampai tujuan.    
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
2K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Travellers
Travellers
icon
23KThread10.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.