Assalamualaikum. Wr. Wb
Selamat pagi para kaskuser semuanya

Kali ini saya membuat thread tentang sebuah sandal kayu, sandal ini jika dipakai untuk berjalan tentu sudah tak asing lagi bunyinya menimbulkan suara yang gemlotak "klotak-klotak" siapa lagi kalau bukan namanya sandal bakiak.
Biasanya paling sering dipakai ketika ada perlombaan perayaan HUT RI tiap tanggal tujuh belas agustus di kampung dengan dipasang berjejer kedepan hingga 3 deret.



Menurut salah satu sumber yang saya ambil, istilah bakiak bukan berasal dari bahasa Jawa namun merupakan bahasa serapan dari bahasa Tionghoa. Mengapa dari Tionghoa? karena asal sandal bakiak adalah berasal dari daratan Tiongkok yang telah dipakai oleh bangsawan wanita sejak zaman Dinasti Han sebelum abad 2 Masehi, disebut Mu-ju, dalam dialek Hokkian lalu dirubah menjadi  Bak-kia.

Kemudian mu-ju ini tentunya bersama kebudayaan Tionghoa lainnya tersebar ke Korea, Jepang dan Nusantara melalui jalur perdagangan sutera. Bakiak juga ada di negara lain juga tentunya, kalau di negara Filippina dinamakan Bakya.

Semula bakiak dihiasi dengan gambar lukisan bunga-bunga yang cantik sebagaimana asalnya yang digunakan oleh bangsawan wanita zaman Dinasti Han di Tiongkok, lalu menjadi alas kaki para kuli dan para buruh yang buatannya menjadi sangat sederhana dan murah.



Seiring dengan perkembangan zaman sandal bakiak dapat dipadukan dengan sandal kesehatan. Menurut salah satu teori kesehatan Refleksi, di telapak kaki manusia terdapat berbagai macam titik yang mewakili organ tubuh manusia.
Dengan diberi stimulasi pada titik di telapak kaki maka akan memberikan rangsangan pada organ. Lalu muncullah sandal bakiak untuk refleksi, tapi emang bener-bener menyakitkan dan menyiksa jika memakai ini pada awalnya



Ditempat saya masih ada juga yang jualan sandal bakiak di daerah Kota Kediri Jawa Timur, tepatnya di sekitar Jln. Dhoho. Merupakan salah satu tempat pertokoan yang paling strategis telah berdiri semenjak zaman pendudukan Jepang berusia sekitar delapan puluh tahun cocok untuk tempat bernostalgia.

Semenjak saya kecil hingga sekarang toko tersebut masih eksis dan tetap konsisten berjualan sandal tersebut meskipun toko sebelah kanan maupun kirinya sudah berganti jualan berganti pemilik sampai sekarang mulai bermunculan jenis sandal baru.
Harganya cukup murah sekitar Rp. 10.000 - 15.000 untuk satu pasangnya , harganya yang terbilang murah biasanya dipakai para santri disini untuk sekedar alas kaki.




Bagaimana di tempat kalian para kaskuser semuanya? Apakah masih eksis, ataukah ada yang masih setia memakainya hingga saat ini? Tolong sampaikan jawaban dan komentarnya dibawah ya



Sekian atas perhatiannya dan Terima Kasih atas kunjungannya




Sumber : ini, ini