ganhaAvatar border
TS
ganha
Pernyataan Andi Arief Jadi 'Boomerang', Teddy Gusnaidi: SBY Harus Berikan Nyawanya
Pernyataan Andi Arief Jadi 'Boomerang', Teddy Gusnaidi: SBY Harus Berikan Nyawanya
Akurat 1 Jan. 2019 19:59



Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi.| Twitter/@TeddyGusnaidi


AKURAT.CO, Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi angkat bicara soal pernyataan Wasekjen Demokrat Andi Arief yang menantang Jokowi mendonorkan matanya untuk Novel Baswedan.

Menurut Teddy, elite Partai Demokrat ingin kasus pribadi Novel Baswedan dijadikan kasus politik. Menyusul, kasus Novel Baswedan dijadikan 'senjata' untuk menjatuhkan figur Presiden Jokowi.

"Sayangnya serangan ini malah membuka kengawuran SBY," tulis Teddy dalam situs pribadinya www.teddygusnaidi.com dikutip AKURAT.CO pada Selasa (1/1/2019).

Teddy menyamakan kasus penyiraman air keras Novel Baswedan dengan kasus pembunuhan Munir Said Thalib.

Selama 13 tahun, kasus Munir tidak terungkap. Padahal, pada tahun 2004 dibentuk tim pencari fakta (TPF) yang dipimpin Brigadir Jenderal Polisi (Purn) Marsudi Hanafi yang beranggotakan sejumlah aktivis. Beberapa di antaranya adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan politikus Partai Demokrat Racland Nashidik.

Setelah tim dibubarkan, hasil penyelidikan TPF diserhkan ke pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 24 Juni 2005. Namun hingga kini, temuan TPF tidak diungkap ke publik.

"Dokumen TPF Kasus munir hilang. Selama 13 tahun kasus Munir tidak bisa diungkap karena hasilnya hilang dan tidak diberikan pada pemerintahan Jokowi. Tentu ini aneh, TPF sudah ada hasil tapi oleh SBY tidak dibuka, malah dokumen itu hilang entah kemana.

Apakah dokumen itu hilang atau dihilangkan, biarlah itu urusan pihak berwajib. Yang pasti ketika Presiden Jokowi ingin mengusut kasus Munir, Dokumennya tidak diberikan SBY. Ternyata dokumennya hilang. artinya yang membuat kasus munir mandeg adalah SBY, bukan Jokowi, apalagi Megawati. Karena bukan Megawati atau Jokowi yang membuat TPF Munir dan menghilangkan dokumen TPF Munir," tulis Teddy.

"Jadi kalau ikuti logika Pengurus Partai Demokrat yang gunakan kasus pribadi Novel Baswedan untuk menyerang Jokowi, maka sama saja Partai demokrat katakan, SBY harus berikan nyawanya," imbuhnya.

Pernyataan Teddy pun dipromosikan lewat akun Twitternya. Hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan dari elite Partai Demokrat.



Empat bulan lalu, Kepala Bidang Advokasi Komisi Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Putri Kanesia mendesak pemerintah mempublikasikan dokumen TPF kasus munir ke publik. Mengingat Joko Widodo pernah berjanji akan menelusuri kasus tersebut pada 2016 lalu.

"Jadi sampai hari ini kita tidak tahu, saya juga berharap teman-teman media dapat mempertanyakan kepada Istana menanyakan di mana sekarang dokumennya," kata Putri dalam jumpa pers di kantor KontraS bersama sejumlah organisasi pejuang HAM lain, Rabu (29/8) dari cnnindonesia.com dikutip AKURAT.CO

[URL=https://m.akuraS E N S O Rid-460897-read-pernyataan-andi-arief-jadi-boomerang-teddy-gusnaidi-sby-harus-berikan-nyawanya]sumber[/URL]
7
7.5K
72
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.