Ola juragans!




Frank de Boer kembali resmi nggak nganggur usai dipecat Crystal Palace. Perlu hati-hati karena karier de Boer kerap sial setelah lumayan sukses di Ajax Amsterdam. Keluar dari Liga Belanda menangani tim besar seperti Inter Milan malah bikin doi sial melulu.

de Boer adalah manajer asal Belanda yang cukup oke di Eredivisie, tapi ketika keluar dari zona amannya, kiprahnya sedikit caur sih bray. Di La Beneamata, dia cuma tiga bulanan aja. Menangani Inter Milan dengan sederet bintangnya, de Boer kayak agak kelagapan.

Nganggur lumayan dan hijrah ke liga paling kompetitif di dunia, Premier League bikin doi makin pusing tiap malam. Crystal Palace nggak dibawa ke mana-mana oleh juru taktik yang jadi pemain legenda De Oranje tersebut.

Nasibnya serupa dengan di Inter, malahan lebih singkat. de Boer total cuma 77 hari aja, alias dua bulan lebih doang melatih tim Inggris itu. Banyak media mempertanyakan apa yang terjadi pada de Boer?



Gaya melatihnya dipengaruhi banyak manajer top Belanda seperti Louis Van Gaal sampai Johan Cruyff. Bermain menyerang dan banyak ball possession. Dia cukup bisa menaklukkan Eredivisie, tapi tidak dengan dua kompetisi Eropa yang sama-sama elit tadi.

Petualangan baru di MLS usai Setahun Nganggur

Kini kembaran Ronald de Boer itu punya job baru setelah resmi ditunjuk jadi manajer klub MLS, Atlanta United. Di sana ia harus bisa memulihkan kariernya sebagai manajer. MLS adalah ranah baru lagi buat de Boer dan berharap Serie A dan Premier League tidak meninggalkan trauma yang mendalam baginya.

Sebelumnya Atlanta United ditangani pelatih Gerardo Martino yang pernah mebesut Barcelona. Menjadi penerus Tata Martino, de Boer diharapkan bisa memberikan efek bagus.



Mendapatkan pekerjaan lagi, de Boer sepertinya sangat antusias. "Klub memiliki ambisi besar, seperti menyiapkan strategi jangka panjang untuk menjadi yang terbaik. Hal itu sesuai dengan ambisi saya,” terang De Boer di laman resmi Atlanta United.

“Saya mau membangun berdasarkan kesuksesan saat ini dalam membangun fondasi yang aman dan solid, agar klub bisa terus berada di puncak MLS dan melampauinya,” sambungnya.

Selama jadi pemain, de Boer sukses besar dan membela tim elit seperti Barcelona. Ini adalah puncak kariernya. Di sana ia berduet dengan saudara kandungnya, Ronald de Boer. Dia bersinar di Ajax sebelumnya hingga dibeli Barca dan bikin 144 caps di Tim Catalunia.

Setelah keluar dari El Barca, de Boer tidak memperkuat tim-tim elit Eropa lagi karena banyak bertualang di Turki dan tim Skotlandia sampai Asia.

Semoga sukses kali ini, meener!