roesdeeantoAvatar border
TS
roesdeeanto
Longsor Sangasanga dan Teori Bumi Datar
Kamis 29 November 2018, keyakinan saya akan kebenaran teori Bumi Datar atau Flat Earth makin menebal. Bagaimana tidak, hari itu tepat pukul 14.00 WITA terjadi musibah longsor yang merusak rumah dari 6 Kepala Keluarga (KK) di Kelurahan Dondang, Kecamatan Sangasanga Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim).
Longsor mungkin bukan cerita baru di Indonesia. Tapi untuk Kaltim apalagi Kukar, ini adalah genre baru dari efek samping kegiatan eksplorasi pertambangan batu bara dengan metode penggalian. Sayang, fakta ini tak diakui Gubernur kami (baca ; Kaltim) yang baru.
Beliau amat percaya, bahwa musibah longsor yang membuat ruas jalan poros Sangasanga- Muara Jawa itu terputus karena faktor alam. Saya sendiri sebagai warga Kaltim, cukup tenang dan senang, Pak Gub mau berucap ‘sangat prihatin’ kepada para korban lewat Koran dan tivi lokal.
Padahal, Pak Topo yang cuitannya pernah di-rituit oleh Raisa saja, menyebut longsor Sangasanga terjadi karena aktivitas tambang. Raisa lho ini.
Sebenarnya, kolam bekas tambang sudah menghantui rakyat Kaltim sejak lama. Mengutip catatan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), setidaknya 31 jiwa melayang, di lubang bekas galian tambang batubara. Saya juga bangga, karena Pak Gub kami yang baru, cepat-cepat memberi ucapan bela sungkawa, dan menyebut ‘sudah nasib’ sebagai sikap Pemerintah Provinsi, yang berdasarkan UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, diberi kewenangan pengelolaan dan pengawasan atas ijin pertambangan.
Lalu apa kaitannya dengan kebenaran teori Flat Earth. Malam pasca kejadian, jaringan internet down. Tak cuma internet berbasis kabel seperti Telkom. Layanan internet dari operator seluler juga tak sanggup mengantarkan 1 pun dari aplikasi WhatsApp saya.
Bayangkan betapa sengsaranya Mas Alfy Saga (jangan tanya saya, dia siapa) yang gagal update Instastory sampai berkali-kali. Padahal kan, itu pesanan endorsement.
Usut punya usut, longsor tak hanya memupus harapan warga Sangasanga untuk tidur nyenyak malam itu. Tapi juga memutuskan kabel Fiber Optik milik operator seluler dan Telkom. Akibatnya jaringan internet nyaris tak berfungsi. Saya bisa saja terima, jika yang rusak adalah layanan internet berbasis kabel.
Saya terima. Tapi kenapa operator seluler juga ikut rusak. Saya harus percaya ?, tidak semudah itu Ferguso!!.
Bukankah mereka selalu menggembar-gemborkan teknologi satelit ya ?. Kenapa harus bergantung kepada kabel fiber optic ?. Satelitnya tidak berfungsi ?. Saya tidak bisa membayangkan, andai Mas Atta Halilintar tinggal di Kaltim, dan harus menghadapi kenyataan jaringan internet terputus.
Bagaimana dia bisa mengunggah videonya. Banyak anak-anak bangsa yang kehilangan kesempatan mendapat inspirasi dari Mas Atta, hanya karena kabel fiber yang putus. Celaka!.
Dari sederet fakta itu, saya menarik kesimpulan (terburu-buru) bahwa Satelit itu hanyalah bualan. Hoax. Tidak pernah ada, dan hanya rekayasa NASA. Seperti kata Bos Darling di Saluran Youtube Flatearth101.
Jika satelit hoax, artinya teori bumi bulat (Heliocentris) juga adalah hoax. Masih menurut Boss Darling, sejak decade 60-an, manusia tidak pernah benar-benar berhasil menerbangkan roket ruang angkasa. Bumi datar, dilindungi kubah selestial yang amat kokoh.
Selain itu, konstruksi dan bentuk satelit telekomunikasi yang nampak seperti Antena PF Goceng itu, tidaklah mungkin bisa bertahan lama di ruang angkasa. Jangan membantah, itu ‘sudah nasib’. !!.
Intinya, saya mewakili segenap masyarakat Kaltim kecewa dengan operator seluler. Baik yang berwarna biru, kuning sampai yang merah tak satupun yang sanggup bertahan dari putusnya kabel fiber optic.
Tapi percayalah, kami sudah maafkan. Asal, jangan lagi ada korban selanjutnya dari lubang tambang. Jangan lagi ada instastory yang gagal di-upload. Jangan lagi, ada WhatsApp gagal terkirim.
Terpenting, Pak Presiden tolong bantu sampaikan ke Gubernur kami, walaupun bencana itu sudah nasib, yang layak diberi ucapan sangat prihatin, tapi kami juga perlu rasa tenang. Tolong ditindak tegas, itu para pengusaha yang sudah menggali ribuan lubang di Kaltim tapi tidak bertanggung jawab.
Saya amat berharap, nanti Pak Jokowi akan datang ke Sangasanga. Sekedar menjejakkan kaki diujung tanah yang belum longsor. Melihat sekeliling, saya akan memastikan Photographer dari Biro Setpres bisa memotret Pak Presiden dengan latar longsoran. Pasti bagus pak. Salam Flat Earth Society!!.
Sekarang perusahaan sudah bertanggung jawab. Lubang ditutup. Warga disantuni. Jalan diperbaiki. Katanya bukan karena tambang ? 🤔
0
724
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kalimantan Timur
Kalimantan Timur
icon
983Thread472Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.