KEPALA Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendarwan membantah ucapan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut masih adanya pembayaran tunai dalam proses pembebasan lahan. Menurut Teguh, pembayaran lahan dilakukan secara nontunai.

"Enggak ada (pakai tunai). Jadi saya klarifikasi, mohon maaf ya, mekanisme pembayaran itu (tunai) kan bisa jadi permainan mark up dan ada permainan makelar," kata Teguh di Balai Kota Jakarta, Kamis (15/11).

Apalagi, ada ribuan lahan yang dibebaskan oleh Pemprov DKI. Proses pembayaran pun tidak mungkin dilakukan secara tunai.

"Saat ini yang penting proses pembayaran itu enggak pakai tunai. Kita semuanya melalui transfer, berdasarkan nama orangnya itu," terang dia.

Teguh mengklaim memiliki seluruh bukti transfer setiap bidang tanah. Ia juga menjelaskan lambatnya pembayaran disebabkan ada banyak syarat kelengkapan administrasi.

"Segala sesuatu kan butuh proses, namanya kelengkapan administrasi jadi acuan kami. Saya mau bayar tanah, pasti saya cek dong, saya koordinasi sama camat, lurah, walikota, dan BPN," ungkapnya.

Baca Juga:
Pembebasan Lahan Lambat, PDIP Sebut Anies Terjebak Janji Kampanye

Apalagi tidak seluruh warga langsung mengurus syarat administrasi yang diperlukan meski sudah disosialisasikan berulang kali.



"Kita minimal sosialisasi tiga kali. Cek bener enggak itu tanah dia, lalu ahli waris, ada berapa ahli waris di situ, nanti ada data ahli waris dari kantor urusan agama atau pengadilan. Pokoknya semua kita tempuh," ujarnya.

Sebelumnya, Anies menyinggung sejak dulu masih adanya proses pembayaran tanah yang dibayar menggunakan uang tunai.

"Satu yang menjadi catatan adalah belanja tanah, kita lihat kenapa, karena kita ingin tata kelola pembelian tanah itu dilakukan dengan baik. Jadi sekarang saya tidak mau lagi ada pembelian tanah dengan cash," kata Anies, Minggu (11/11) lalu.(OL-5)

http://mediaindonesia.com/read/detai...n-secara-tunai

Berkali kali muka anus diludahi ditampol anak buah. anusjing muka tembok