alexaminiAvatar border
TS
alexamini
Equity
Masih di thread "Revenge by Order" 

Cerita ini berdasar dari sudut pandang brandon.

Tetap untuk inti cerita di thread ☝️
ini linknya"Revenge by order"

EQUITY (Keadilan)




Intro


Erfurt, jerman

Hari di bulan Desember


Tidak lama lagi adik laki-lakiku akan segera menikah dengan gadis manis berambut pirang, kimberly namanya. 


Sebenarnya ada rasa bahagia dan kecewa saat adikku meminta persetujuan untuk melangkahiku. Bahagia karena dia tidak akan uring uringan lagi di rumah, bahagia karena kini adiku sudah bisa mengambil sebuah keputusan besar dalam hidupnya. Dan kecewa karena aku masih saja dalam kesendirianku, iri rasanya melihat romantisme yang kim dan adikku buat.


Tapi sudahlah, aku masih akan tetap fokus dalam karirku menjadi seorang penegak keadilan, sesuatu yang dapat aku banggakan di depan kedua orang tuaku. 


Hari ini, ada sebuah panggilan tugas dari kantor pusat untuk mengawal rombongan bis marinir angkatan laut untuk sebuah pertemuan di Hamburg. Aku di tunjuk sebagai pemimpin pengawalan ini, dan tugasku mengantar rombongan ini berangkat dan kembali ke erfurt dengan selamat. Aku berada di mobil polisi paling depan dengan persenjataan lengkap dan di belakangku berjejer puluhan kendaraan bis dan mobil polisi lainnya yang berjalan beriringan sedang melalui jalan tol menuju hamburg.


Di dalam mobil, suara dari radio polisi yang sangat khas ramai dengan pembicaraan dari yang melaporkan tugas sampai memanggil bantuan. Ada 1 laporan masuk mengenai kejadian penembakan di kompleks perumahan A. 

Quote:



Rasa cemasku bertambah tatkala rumah mewah yang disebutkannya dan terdapat korban tewas satu keluarga. Aku mencoba untuk menenangkan diri, karena kini aku sedang dalam tugasku mengantarkan rombongan ini dengan selamat. 


Sesampainya di hamburg aku mencoba mengubungi bunda, sayangnya bunda tidak bisa dihubungi. Setelah beberapa kali ku coba akhirnya bunda mengangkat panggilanku. 

Quote:


Ingin sekali rasanya aku kembali ke erfurt untuk membantu keluarga kim. Tapi itu tidak bisa aku lakukan, aku sedang dalam tugas apalagi aku sekarang adalah penanggungjawanbnya. Lemas rasanya mengetahui hal ini. 


2 hari berikutnya barulah aku dapat kembali ke erfurt setelah mengantar pulang rombongan marinir, semuanya sudah selesai. Kim beserta keluarganya telah di kebumikan, rumah kim kini di pasangi pita police line melingari rumahnya. Akhirnya aku memutuskan kembali kerumah. 


Sesampainya dirumah aku hanya melihat bunda di ruang tamu, sedang menelpon sandra. 

Quote:


Aku segera ke atas menuju kamarnya, yang kudapati dikamarnya seperti ruangan kosong tanpa ada tanda kehidupan, dia hanya berbaring dikasur dan menghidup matikan tivi. Rasanya bukan waktu yang pas untuk menghiburnya, dia sangat depresi saat ini. 


Aku hanya berganti pakaian ke kamar dan lekas pamit kepada bunda untuk ke markas pusat. Aku benar benar akan mencari siapa pembunuh biadab ini, jika ketemu akan kupukuli dia sampai tengkoraknya hancur.


Di markas pusat, aku ditugaskan untuk mencari di daerah Dresden dengan 4 buah gambar wajah tersangka, Bersama dengan seorang rekanku dan sebuah mobil patroli polisi. 

Quote:


Kekuatan keempat polisi ini tidak tanggung tanggung, sesentipun aku tidak dapat mendekati pintu ruangan.
Akhinya aku menyerah, walaupun masih dengan emosiku yang membara, aku keluar dari gedung reserse untuk kembali ke markas dan mandi disana, untuk meredakan kepalaku yang panas dan berganti pakaian biasa.

Kuputuskan berjalan kaki untuk menyusuri lorong lorong kota erfurt, mencari angin sejuk pikirku, Anehnya masih saja tanganku gemetaran.
Di sebuah lorong aku dihadang oleh 3 orang pemuda tanggung bergaya punk yang menyodorkanku sebuah pisau. 

Quote:


Pemuda ini mengayunkan pukulan, yang tentu saja dapat dengan mudah kuhindari, aku memutar pergelangan tangan pemuda yang memegang pisau sampai pisaunya terjatuh kuberi bogem mentah di rahang pemuda ini, pukulan telak membuatnya roboh seketika. 


Dari belakang pemuda punk 3 memukul kepalaku dengan stik baseball, pusing rasanya

Quote:



Langsung kuhantam hidungnya dengan kekuatan penuh, pemuda tadi langsung tersungkur ke belakang. Sisa 1 tanpa basa basi langsung kudaratkan juga bogem mentah ke hidungnya. Emosiku masih membara, ku pojokan pemuda tadi ke di dinding dan memukuli wajahnya sampai keluar banyak darah dari hidung dan pelipis matanya sampai sampai terciprat ke lengan jaketku. Dan menggilir ketiga pemuda tadi untuk kupukuli.


Lumayan ketiga pemuda ini dapat sedikit mengurangi emosiku. Kuambil dompet dan mengeluarkan beberapa lembar uang, segera kulemparkan uang tadi ketanah. 

Quote:


Aku memang sengaja menyusuri lorong lorong disini untuk mencari brandalan untuk kupukuli. Tenang mereka tidak tau siapa aku, akhirnya aku kembali ke markas untuk mengambil mobil dan segera pulang. 

Quote:


Spoiler for peta panduan:


Spoiler for index cerita:


Quote:
Diubah oleh alexamini 09-11-2018 17:57
anasabilaAvatar border
noilsanAvatar border
noilsan dan anasabila memberi reputasi
3
2.5K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.