• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Sempat Dianggap Gila, Inspirasi dari Ketua RW Ini Diganjar Rekor MURI

fiqrAvatar border
TS
fiqr
Sempat Dianggap Gila, Inspirasi dari Ketua RW Ini Diganjar Rekor MURI

Sebuah kampung di Semarang Timur ini dulunya rawan kecelakaan. Di kampung ini terdapat 105 RT dengan sekitar 10.000 kepala keluarga. Jika ditotal warganya ada lebih dari 15 ribu orang gan. Bayangin aja gimana ruwetnya kampung ini setiap pagi.
 
Ada yang mau berangkat sekolah, ada yang mau ke pasar, dan pastinya bapak-bapaknya ada yang mau berangkat kerja. Rata-rata di Jawa Tengah sejak dulu memang dikenal ramai dengan sepeda motor. Tidak terkecuali di kampung ini juga gan.
 
Jadi wajar aja kalau kampung ini dulunya sering terjadi kecelakaan, khususnya sepeda motor. Dari catatan kepolisian, sepeda motor itu adalah kendaraan yang paling sering terlibat kecelakaan.
 
Asal tahu aja gan. Kalau kita kecelakaan di dalam mobil itu masih dilindungi oleh rangka bodi mobil. Beda dengan sepeda motor. Kalau kecelakaan ketika menggunakan sepeda motor itu langsung imbasnya pada tubuh pengendara motor.
 
Data kepolisian membuktikan 72% kecelakaan itu ya sepeda motor. Sisanya diikuti oleh mobil barang, mobil penumpang, dan bus.

 
Risiko kecelakaan sepeda motor ini bukan masalah sepele. Pengendara bisa tewas langsung di tempat. Ngeri banget deh gan kalau pas kecelakaannya itu melibatkan emak-emak yang bawa anak pas nganter sekolah atau pulang dari pasar.

emoticon-Sorry

 
Fenomena tersebut yang memicu seorang ketua RW di Kelurahan Pandean Lamper, Kecamatan Gayamsari, Semarang untuk membangun sebuah kampung safety. Ketua RW-nya bernama Lukman Muhajir. Pak Lukman ini ternyata punya latar belakang sebagai seorang ahli hukum.
 
Usaha menyadarkan warga agar lebih peduli tentang keselamatan itu gak mudah lho gan. Pak Lukman aja yang latar belakangnya sebagai seorang ahli hukum aja butuh waktu sampai 3 tahun. Awal-awal Pak Lukman melakukan ajakan kampanye keselamatan berkendara aja sampai-sampai dianggap gila.
 
Tapi Pak Lukman terus konsisten memberikan penyuluhan dan ajakan kepada warganya untuk berkendara dengan aman. Langkah kecil tersebut dimulai dengan memasang rambu-rambu keselamatan di 45 titik.

emoticon-2 Jempol

 
Selain itu, Pak Lukman juga terus memberikan kesadaran tentang cara aman berkendara. Seperti selalu menggunakan helm meskipun jaraknya dekat, berboncengan tidak boleh lebih dari dua orang, memeriksa kondisi kendaraan, dan wajib membatasi kecepatan berkendara hanya 20 kpj di area kampung.
 
Bisa ditebak ya gan, imbauan-imbauan seperti ini pasti dianggap angin lalu sama warga. Ya, bercermin sama kita sendiri lah gan gimana malesnya pakai helm kalau cuma beli ketoprak doang di depan gang rumah pinggir jalan. Pasti banyak alasan lah kalau disuruh pakai helm.

 
Pak Lukman tidak kehabisan akal. Dia akhirnya mengajak beberapa orang yang sudah memiliki visi yang sama. Caranya adalah dengan membangun posko. Di posko itulah ditempatkan beberapa agen. Agen ini punya tugas memperingatkan warga dan memberikan anjuran pada warga tentang keselamatan berkendara.
 
Nah, kalau ada warga yang ngeyel, nanti agen ini akan mencatat namanya. Catatan “dosa” warga yang bandel ini bakal dilaporkan ke kelurahan. Jadi, warga yang bandel ini akan diberikan pengarahan ketika akan mengurus dokumen atau kepentingan lain di kelurahan. Cara seperti ini ternyata efektif gan, lambat laun meskipun awalnya dipaksa, akhirnya tumbuh kesadaran dari diri sendiri.
 
Yah, meskipun gak 100 persen diikuti warga, tapi kondisi Pandean Lamper sekarang jauh berbeda dengan kondisinya 8 tahun yang lalu. Tingkat kecelakaan di kampung pun jadi menurun. Apalagi dengan dukungan dari PT Astra International Tbk lewat Astra Motor yang memberikan servis gratis dan membangun pusat edukasi seperti taman lalu lintas dan pos baca semakin membuat warga menyadari betapa pentingnya keselamatan saat berkendara.
 
Atas inisiasi Pak Lukman tersebut, Pandean Lamper akhirnya mendapatkan Rekor MURI lho gan sebagai ‘Kampung Safety’ pertama di Indonesia. Kampung ini juga termasuk salah satu Kampung Berseri Astrayang punya banyak program mulai dari kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan juga kewirausahaan.

emoticon-Shakehand2

 
Untuk kesehatan kampung ini punya program posyandu, pemeriksaan untuk ibu hamil, dan pemeriksaan rutin bayi serta manula setiap sebulan sekali.

 
Gak nyangka juga kalau di kampung ini ada UKM yang memproduksi keripik tempe. Keripik tempenya enak lho gan dan murah pula.
 
Yang makin bikin kagum karena kampung di tengah kota ini punya program penghijauan dengan menanam tanaman herbal dan sayuran dengan menggunakan polybag. Tanaman hidroponik juga ada lho gan di sini. Udah lengkap deh pokoknya program Kampung Pandean Lamper ini.  


Nah, tanggal 22 September 2018 diperingati sebagai Hari Lalu Lintas Nasional. Melalui kehadiran Kampung Safety ini, diharapkan bukan hanya menjadi contoh sukses untuk Kota Semarang tapi juga bisa diikuti oleh kampung-kampung lainnya di tanah air.    

Spoiler for posko kampung safety riding:


Spoiler for Edukasi keselamatan berkendara pada anak-anak sejak dini:


Spoiler for Taman lalu lintas di Pandean Lamper:


Spoiler for Pos baca mengoleksi 200 buku:


Spoiler for Bengkel keliling supaya emak-emak rajin cek kondisi motor:


Spoiler for Siapapun bisa coba simulasi tes SIM C di sini:


Spoiler for Rekor MURI gan, kampung tematik keselamatan berkendara pertama di Indonesia:


Spoiler for Geliat wirausaha keripik tempe juga ada gan:


Spoiler for Meski di tengah kota, tidak membatasi mereka budidaya tanaman dan sayuran hidroponik:


Spoiler for Kenalin ketua RWnya gan:


Gimana gan, keren gak tuh. Kalo berkenan minta ijo-ijonya ya gan

emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)
Diubah oleh fiqr 27-09-2018 03:00
4
8.7K
56
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.