Quote:
Jakarta, CNN Indonesia -- Satuan Tugas (satgas) terpadu kebakaran lahan membuat hujan buatan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat. Satgas terdiri dari BNPB, BNPT, TNI-Polri, BPBD Manggala Agni, Satpol PP, Damkar dan relawan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan modifikasi cuaca itu telah dilakukan sejak Senin (20/8). Namun karena jumlah titik api banyak dan kondisi lokasi kebakaran yang merupakan lahan gambut, maka api belum dapat langsung dipadamkan.
Kata Sutopo, selain membuat hujan buatan, Tim Satgas juga mengerahkan helikopter untuk memadamkan api dengan melakukan bom air.
"Jadi penanganannya dilakukan oleh tim Satgas terpadu. BNPB mengerahkan empat helikopter untuk water boombing. Setiap hari diterbangkan," kata Sutopo di kantor BNPB di Jakarta Timur, Selasa (21/8).
Menurut Sutopo, kebakaran di Kalbar telah menelan empat korban jiwa. Sutopo mengatakan korban meninggal karena terbakar saat kediamannya dilalap api.
Kalimantan Barat, kata Sutopo, merupakan wilayah yang memiliki jumlah titik api atau titik api terbanyak. Tercatat jumlah hotspot di Kalbar mencapai lebih dari 500 titik.
"Paling banyak di antara provinsi-provinsi yang lain karena memang terkait dengan kebiasaan warganya membakar kebunnya," kata Sutopo.
Titik-titik api di Kalbar mulai menganggu kehidupan masyarakat. Kata Sutopo, di Kota Pontianak sejumlah sekolah diliburkan karena index standar pencemaran udara sempat mencapai taraf tak sehat.
"Asap menyebabkan gangguan bahkan pada kemarin Bandara Internasional Supadio sempat close sehingga penerbangan menjadi delay," tuturnya.
SUMBER
jadi teringat zaman dulu, mau panggil hujan harus ada banyak sesajen
sampai ada ritual korbankan manusia untuk manggil hujan
puluhan bahkan jutaan tahun kemudian
kita kita ini menertawakan ritual bodoh ini
dan skrg sudah bisa menciptakan hujan buatan
semoga jutaan tahun mendatang
kepercayaan kita kita ini, tidak di tertawakan oleh cucu cicit kita kita ini