• Beranda
  • ...
  • Pilkada
  • Menanti Peran Generasi Milenial dalam Pesta Demokrasi

khatami1998Avatar border
TS
khatami1998
Menanti Peran Generasi Milenial dalam Pesta Demokrasi
Oleh: Muhammad Iqbal Khatami
Pegiat Komunitas Independen Sadar Pemilu

Dewasa ini, media massa sedang dipenuhi oleh berita-berita terkait persiapan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2019, baik tentang penyelenggara maupun peserta Pemilu. Hal yang berbeda dari penyelenggaraan Pemilu 2019 adalah adanya penerapan Konstitusi Baru.
Pemilu 2019 dari sisi penyelenggaraan menerapkan sistem Pemilu ‘borongan’ dimana menyatukan Pemilihan Legislatif (DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota) dengan Pemilihan Presiden. Tentunya pemilu serentak ini harus mampu menjadi semangat baru bagi masyarakat Indonesia untuk turut memberikan partisipasi politik secara penuh baik pra hingga pasca pemilu guna mewujudkan Pemilu 2019 yang berintegritas.
Salah satu indikator keberhasilan dan kualitas pelakasanaan penyelenggaraan pemilu yang demokratis adalah partisipasi masyarakat dalam mengikuti tahapan-tahapan pemilu. Menurut data KPU Partisipasi pemilih pada Pemilu 2014 berjumlah 72 persen. tingkat partisipasi tertinggi terjadi di Papua yang mencapai 92 persen dan yang paling rendah adalah DKI Jakarta. Berikut data partisipasi pemilih anggota Anggota DPR pada Pileg 2014.

Sementara angka partisipasi Pilpres 2014, angka partisipasi tingkat nasional lebih rendah dari angka partisipasi Pileg 2014, sekitar 69,58 persen. Angka partisipasi ini juga meleset dari target KPU sebesar 75 persen. Berikut data partisipasi pemilih pada Pilpres 2014.

Data tersebut menunjukan bahwa jumlah partisipasi pemilih mengalami penurunan dari pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Berkaitan dengan hal tersebut, tentu diperlukan sigernitas seluruh pihak guna meningkatkan awareness dalam rangka peningkatan jumlah partisipasi Pemilu 2019 mendatang.

Partisipasi Generasi Milenial
Keberadaan Generasi Milenial tidak dapat ditampikkan keberadaannya di Indonesia. Generasi Milenial sering dikelompokan sebagai generasi yang lahir diantara tahun 1980 an sampai 2000 an. Jumlah populasi penduduk Indonesia yang berusia antara 15-34 tahun saat ini sangat besar, yaitu mencapai 40%.

Jika dihubungkan ke Pemilu 2019, maka Generasi Milenial yang didominasi oleh pemilih pemula memiliki peranan yang sangat penting dan akan mengambil andil sangat besar dalam Pemilu 2019 mendatang. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah; sudah siapkah Generasi Milenial kita menghadapi dan ikut berpartisipasi penuh mensukseskan Pemilu 2019?

Terkait dengan pertanyaan tersebut, penting juga melihat bagaimana pemuda melihat setiap proses politik kenegaraan yang terjadi di Indonesia, yaitu seberepa besar tingkat partisipasi pemuda dalam setiap proses politik di Indonesia. Survei yang dilakukan Alvara Research Center tahun 2014 menunjukkan pemilih muda Indonesia didominasi oleh swing voters/pemilih galau, dan apathetic voters/pemilih cuek.
Kemelekan informasi dan terkoneksi melalui jejaring media sosial digital yang terhubung melalui internet merupakan salah satu karakter mendasar yang membedakan generasi X (36 tahun-55 tahun) maupun generasi baby boomers (55 tahun ke atas) dengan generasi milenial (17 tahun-35 tahun). Media sosial yang kini menjadi salah satu 'mesin politik' efektif untuk melakukan propaganda politik maupun penetrasi isu yang dilakukan oleh pelaku politik kini sudah menjadi dunia yang sangat akrab dengan generasi milenial.

Pada titik inilah, menjadikan generasi milenial sejatinya tidak hanya strategis secara kuantitas, tetapi juga amat penting sebagai salah satu 'mesin' propaganda isu politik dalam memobilisasi dukungan suara elektoral.

Oleh karena itu, pada 2019 mendatang, Altruisme’ dan Inklusivitas Generasi Milenial dalam Pemilu 2019 sangat dinantikan dan menjadi salah satu faktor penentu dalam kesuksesan Pemilu mendatang. Altruisme di sini diartikan sebagai sikap perhatian kepada orang lain atau suatu objek dengan menampikan kepentingan diri sendiri. Altruisme perlu dibentuk pada Generasi Milenial guna menghilangkan sifat aphatetic terhadap Pemilu.

Banyak cara yang dapat dilakukan oleh generasi milenial, salah satunya melalui pemanfaatan media sosial. Dikarenakan saat ini media sosial tengah menjadi senjata utama pelaku politik dalam melancarkan pesan dan propaganda politiknya, maka di saat yang bersamaan diperlukan literasi media yang masif guna memberikan edukasi kepada masyarakat melalui cara-cara yang kreatif dan inovatif agar masyarakat bijak bersosial media dan terhindar dari hoax dan ujaran kebencian.

Selain itu, Milenial juga bisa berpartisipasi dengan terjun secara langsung ke masyarakat baik secara perseorangan maupun kelompok komunitas, dimulai dari hal terkecil seperti mengedukasi orang terdekat terkait Pemilu 2019 hingga hal-hal yang bersifat jangka panjang seperti penyelenggaraan pendidikan Pemilu yang masif dan efektif maupun menjadi relawan pengawasan pada setiap tahapan Pemilu.
0
2.5K
0
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilkada
Pilkada
icon
5.3KThread659Anggota
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.