Akan kuceritakan sebuah cerita tentang seorang pemuda bangsawan dari daratan yang disebut Io. Laki-laki tersebut bernama Louis, pemuda berumur 16 tahun, cakep, sedikit cerdas, kaya raya, dan juga berdarah biru.
Louis adalah seorang pangeran dari sebuah wilayah yang disebut Electorate Brunswic – Lindberg. Sementara itu, ayahnya, Raja William II merupukan penguasa Brunswic-Lindberg yang sebenarnya serta raja dari sebuah kerajaan bernama Royaume Uni.
Setelah kematian ayahnya, Louis kemudian diangkat menjadi raja dari Royaume Uni.
Kini, Louis menjadi Raja Royaume Uni dan Pangeran-Elector Brunswic – Lindberg dengan gelar Louis I. Karena masih muda dan belum memiliki anak, peran Pangeran-Elector diserahkan kepada pamannya, yaitu  Ferdinand, Adipati Aldenburg. Sementara di Royaume Uni, karena menganut sistem monarki konstitusi, kekuasaan Louis diserahkan kepada menteri serta parlemen.
Sebelum menceritakan tentang Louis, terlebih dulu kita menengok kembali asal-usul penggabungan tahta Royaume Uni dengan Brunswic-Lindberg.

Kita akan membahas tentang Royaume Uni terlebih dahulu. Negeri ini merupakan penggabungan dari beberapa kerajaan yang sebelumnya terpisah satu sama lain. Ada tiga faksi, yaitu Kerajaan Angles, Kerajaan Scotta, dan Kerajaan Eire.
Angles dan Scotta bersatu terlebih dahulu menjadi Grande Britannia. Hal ini terjadi karena mereka memiliki raja yang sama. Kemudian, Eire bergabung dengan Grande Britannia menjadi Royaume Uni. Penggabungan ini didasari oleh tuntutan penguasa lokal Eire yang ingin mengangkat kakeknya Louis, William II, menjadi raja mereka (Walaupun sebenarnya, secara teknis kedua negeri berada dalam Personal Unionalias memiliki penguasa yang sama tapi beda pemerintahan). Pihak Britannia memahami hal ini segera membentuk rencana penggabungan kedua kerajaan. Persatuan dua negeri ini akan memudahkan Britannia dalam melancarkan kampanye militer mereka karena adanya bantuan sumber daya  dari Eire. Meskipun sebelumnya Eire juga merupakan “bagian” dari Grande Britannia, mereka tidak bisa mengikat Eire seutuhnya karena wilayah tersebut secara hokum adalah kerajaan merdeka yang hubungan luar negerinya diatur oleh Grande Britannia.
Persatuan kerajaan tersebut terbukti ampuh dan membuat kekuatan mereka semakin luar biasa. Kini, negeri tersebut dikenal sebagai Royaume Uni, atau nama resmi dan panjangnya adalah ROYAUME UNI DE GRANDE BRITANNIA ET EIRE.
Royaume Uni kemudian berhasil menyelesaikan penaklukkan mereka di beberapa benua. Kekuasaan mereka yang di masa Grande Britannia sudah luas kini semakin luas. Lalu, dengan dukungan Angkatan Laut mereka, Royaume Uni dikenal sebagai Penguasa Ombak.

Oke, itu tentang Royaume Uni, pembahasannya sedikit melebar memang (maaf, J). 
Lanjut, ada Electorate Bruncwic-Lindberg.Wilayah ini bisa dikatakan adalah kerajaan di dalam kekaisaran (yang bahkan bukan kekaisaran). Beribukota di Hannova, negeri ini sering disingkat menjadi Electorate Hannova (yang selanjutnya kita sebut demikian). Hannova adalah salah satu Electorate di sebuah negeri konfederasi (sebenarnya sebutan resminya sendiri adalah kekaisaran) yang bernama Sankta Romana. Konfederasi ini sudah ada sejak zaman kegelapan. Akibat dari melemahnya sentralisasi kekuasaan kaisar, penguasa-penguasa daerah menjadi semakin kuat. Pada akhirnya, fraksi-fraksi kekaisaran memiliki pengaruh lebih besar dari kekaisaran itu sendiri. 
Oke, Louis berasal dari Hannova, ayahnya juga, beserta keluarga mereka. Pada awalnya, kakek buyutnya Louis, William I adalah Pangeran-Elector dari Hannova. Tugasnya selain menjadi penguasa Hannova adalah menjalin hubungan dengan wilayah “Kekaisaran” Sankta Romana yang lain dengan cara memilih kaisar yang baru ketika kaisar yang lama mati atau mengundurkan diri. Tentu saja, kaisar yang terpilih adalah penguasa dari Kadipaten Ostereich. Meskipun begitu, para penguasa daerah Sankta Romana memiliki otonomi lebih dalam mengatur wilayahnya sehingga mereka tidak mempermasalahkan kaisar terpilih dikuasai Dinasti Rudolph dari Ostereich.
Selanjutnya, berbeda dari sebagian besar wilayah Sankta Romana lainnya yang beraliran agama Masyah Universalic, Hannova memiliki aliran kepercayaan Masyah Potestatio sehingga memiliki kedekatan dengan Grande Britannia (pendahulu Royaume Uni).

Suatu waktu, Grande Britannia kebingungan mencari raja/ratu mereka. Ratu Anna wafat tanpa meninggalkan penerus. Kaum bangsawan sebenarnya memilik pilihan yang cukup banyak. Akan tetapi, para calon tersebut bukan dari golongan Potestatio. Hukum di Britannia melarang penguasa selain dari pengikut Potestatio. Akibat hal itu, pilihan terakhir jatuh kepada Elector Wilhelm I (kakek buyut dari Louis) dari Hannova. Meskipun berada diurutan sekian dalam suksesi tahta, William I adalah keponakan jauh dari Ratu Anna. Pada akhirnya, parlemen setuju dan Wilhelm I diangkat menjadi raja bergelar Raja William I dari Britannia. 
Disaat naik tahta, William I juga memegang gelar Pangeran-Elector dari Hannova. Karena hal inilah Royaume Uni dan Hannova menjadi aliansi karena terikat Persatuan Personal pada penguasa mereka. Berbeda dengan Eire dan Grande Britannia yang bersatu keseluruhan baik raja maupun pemerintah, Hannova bukanlah bagian dari Royaume Uni, melainkan hanya aliansi. Setelah William I wafat, kakeknya Louis, William II naik tahta dan menjelang akhir kekuasaannya berhasil membentuk Imperium Royaume Uni yang kuat.

Yap itulah kisah singkat tentang negeri yang dikuasai oleh Louis saat ini. Dia selanjutnya akan bertugas memerintah bersama pamannya di Hannova serta parlemennya di Britannia untuk melengkapi dominasi Imperium Royaume Uni di dunia.