Senyuman via Yeusongkhoe

Gw yakin hampir semua yang mengalami penyakit ini mengalami kronologi yang sama… Serangan pertama bell’s palsy yang gw alami terjadi saat gw awal memasuki SMA… dan serangan kedua terjadi tempo hari di tahun 2018 ini… episode berulang ini berjarak kurang lebih hampir 10 tahunan… Apakah serangan ini mendadak… sebenarnya enggak lho gan sis… sebelumnya ada tanda2 dan gejalanya….

Gw menyadari ada yang aneh pada wajah gw saat mengendarai sepeda motor disore hari saat hendak mengambil uang di ATM sekalian menunggu waktu berbuka puasa… rasanya wajah ini kebas atau merasa tebal pada sisi sebelah kanan… sesampainya di rumah… kebiasaan setelah keluar rumah langsung ke kamar mandi cuci muka… saat berkumur kumur air… what the hell… airnya tumpah gan sis atau mengucur dari sisi mulut sebelah kanan…

Bener ada yang salah nih pada wajah gw, lalu menuju cermin untuk berkaca… well, awalnya sih kalau diperhatikan tidak ada yang berubah pada wajah… cuma mata sebelah kanan merah banget dan saat mencoba tersenyum… lhoo… menceng ke kiri… Sial… gw langsung teringat penyakit ini sama seperti awal SMA dulu… gw terkena serangan Bells Palsy kembali… gw mencoba tidak panik di serangan kedua ini… gw langsung masak air untuk mengkompress hangat wajah sebelah kanan… bagi yang pertama mengalaminya dan awam tentang hal medis… sebagian besar pasti mengira terkena serangan stroke… tenang gan sis don’t panic, penyakit ini berbeda lho…

Wajah Bell's Palsy via Ayushologi

Gw jelaskan dengan bahasa awam, Bell’s palsy merupakan penyakit yang menyerang syaraf ke 7 ( syaraf facialis = syaraf pada wajah ) yang menyebabkan sebagian otot wajah lumpuh sementara. Hal ini karena terjadi gangguan dan pembengkakan pada syaraf ke 7 ini (Letaknya di belakang telinga), sehingga saat Otak mengirimkan impuls (perintah) ke otot wajah, bagian yang terkena serangan (kiri / kanan) tidak bisa meresponnya.

Pada kasus orang normal, secara fisiologis kedua otot pada wajah saling tarik menarik saat berekspresi… namun jika syaraf ke 7 ini mengalami gangguan (bells palsy), maka hanya 1 sisi yang merespon dan akibatnya.. wajah menceng atau merot kearah yang sehat… sudah jelas kan gan sis apa itu bell’s palsy… berbeda dengan stroke yang efeknya ke salah satu ekstrimitas tubuh atau sistem pergerakan tubuh…

Tanda Gejala bell's palsy via Longevity

Hari itu yaitu hari sabtu gw tidak pergi ke dokter, karena pas lagi liburan weekend di kampung dan saat weekend poli spesialis libur gan sist… gw memutuskan berobat ke dokter saat kembali lagi ke surabaya hari seninnya… karena gw pernah mengalami penyakit ini sebelumnya jadi tidak panik, tapi tetap ada rasa gelisah karena penyakit ini berhubungan dengan estetika di wajah… Bagaimanapun gw harus beraktivitas di kantor saat libur weekend telah usai dan diperparah berdekatan dengan lebaran yang otomatis keluarga besar berkumpul jadi satu… tengsin donk wajah gan sis yang sebelumnya ganteng dan cantik jadi merot saat berekspresi terutama saat tersenyum…

Sesuai dengan yang gw sampaikan sebelumnya, sebenarnya penyakit ini tidaklah mendadak lho gan sist… ada tanda2nya sebelumnya… tapi tidak terjadi di semua orang… Gw ingat sebelumnya memang di awali dengan sakit atau nyeri pada bagian tengkuk belakang telinga, gw kira saat itu karena salah posisi tidur… dan beberapa hari sebelumnya kondisi lagi drop… makan pun rasanya hambar… nafsu makan menurun… sempat mucul herpes simplek yang muncul di lengan sebelah kiri… tandanya sih emang umum seperti orang yang lagi kena infeksi salauran pernafasan atas…

Dan Gejala dari Bell’s palsy itu khas banget gan sist… Hari pertama waktu itu gejalanya masih ringan, Makan minum tidak terganggu, cuma wajah menceng saat kita senyum tapi gak parah… tetapi hari kedua gejalanya semakin khas gan sis untuk penyakit bell’s palsy ini… Minum jadi tidak bisa… tumpah gan sis jika mulut kita tidak di pegang… makan agak susah… dan saat berkaca mulai kelihatan wajah tidak simetris… Wajah yang sehat jadi kelihatan jatuh atau melorot… mata pada bagian wajah yang terkena serangan bell’s palsy tidak bisa tertutup sempurna… berikut gw rangkum gejalanya saat itu :

Syaraf VII via hearinghealthmatters

Point ini sangat penting bagi penderita maupun yang masih sehat supaya kedepannya dapat terhindar dari penyakit Bell’s Palsy ini… Menurut berbagai sumber dan informasi dokter yang gw kunjungi, penyebabnya belum di ketahu secara pasti… tapi umumnya bisa di sebabkan oleh :

Mari kita tela’ah satu persatu, mungkin gan sis yang lagi terkena bell’s palsy juga dapat merenunginya… saat gw terkena Bell’s Palsy… gw mencoba mengingat apa yang gw alami sebelum terkena penyakit ini…

Sebulan sebelum serangan, kondisi yang lagi drop membuat virus herpes yang gw idap sebelumnya muncul kembali… Alhamdulillah hanya herpes simplex… ( muncul benjolan nanah kecil di tangan ), di perparah dengan kondisi dikantor yang dibawah lubang AC Central sehingga paparan udara dingin AC langsung mengenai tubuh dan wajah gw… hal ini sudah berjalan berbulan bulan…

Pulang dari kantor kadang kala sering menggunakan kipas angin, nah karena surabaya panas kipas langsung dihadapkan ke arah gw saat tidur tanpa hidupkan mode berputar… lifestyle gw juga sering begadang sampai malam… makanan kurang sehat dan tidak teratur… sampai tibalah kondisi tubuh ngedrop diawali dengan demam… setelah pulih dari demam selang beberapa hari terasa nyeri di area telinga sampai akhirnya muncul lah penyakit bells palsy ini…

Intinya sih yang lagi kena serangan penyakit ini yang lagi apes saja ya gan sist… tapi yang lagi sehat mending dihindari faktor resiko penyebabnya…

Senam Wajah via Dictio

Fokus pengobatan penyakiti ini adalah meredakan pembengkakan pada syaraf ke 7 facialis… hal ini bisa diatasi dengan obat obatan kortikosteroid dengan dosis sesuai saran dari dokter… 3 hari pertama adalah waktu yang krusial atas proses kesembuhan yang lebih cepat… usahakan di awal awal jangan melakukan fisioterapi karena kondisi syaraf sedang masa pemulihan… Sebaiknya lakukan terapi kompres hangat sambil menjalani terapi obat obatan…

Berikut beberapa tips untuk sembuh dari penyakit ini :

Gw pribadi hanya datang ke dokter spesialis syaraf 1x, dokter rehab medik 1x dan melakukan fisioterapi 1x dan sisanya usaha dirumah berupa terapi obat (golongan kortikosteroid selama 2 minggu sampai tidak bengkak) bisa dirasakan dengan meraba area wajah dan vitamin B ( Neurobion & Mecobalamin ) setiap hari sesuai dosis serta terapi kompress hangat pakai botol, massage wajah dan senam wajah… Dan usahakan hindari pantangannya ya.. Hhaa…

Beberapa obat2an dan vitamin tadi efek kesembuhannya lebih cepat jika dengan pemberian secara Suntik lho… biasanya via Intramuskular atau suntik dibokong… tapi karena takut suntik gw hanya terapi secara oral atau minum obat… Hhaa…

Untuk biaya ini relatif, jika kalian punya BPJS penyakit ini masih di cover kok cuma ya gitu… tergantung dari pelayanan kesehatannya kadang ada yang memandang sebelah mata untuk pasien BPJS… obat obatan dan terapi yang di berikan setengah setengah atau ala kadarnya padahal pasien BPJS juga punya hati dan mereka juga selalu bayar premi serta mereka juga mengharapkan kesembuhan…

Untuk yang mendapat fasilitas Asuransi dari tempat kerjanya bersyukurlah karena pelayanan sedikit lebih baik dari pasien BPJS dan untuk yang mempunyai rejeki berlebih bisa menggunakan fasilitas pasien umum dan pasien jalur ini proses pelayanannya lebih cepat.. Hhaa…

#NB : Tidak semua pelayanan kesehatan…

Bagan Penyebaran syaraf VII Via Dictio

Banyak informasi di internet yang simpang siur, ada yang bilang 2 minggu sudah sembuh kembali normal dan ada yang berbulan bulan belum sembuh… gw yang mengalaminya akan bilang kesembuhan itu butuh proses tidak bisa instan… serangan pertama dulu gw sembuh kurang lebih 2 minggu dan untuk serangan kedua kali ini hampir sebulan baru bisa sembuh tetapi masih 90 % masih meninggalkan gejala sisa… Intinya kita sebagai manusia wajib berusaha terhadap cobaan yang di berikan Tuhan dan kita sebagai hambanya wajib memohon kesembuhan sembari terus berdo’a kepada-NYA yang memberikan sakit dan kesembuhan…

Karena penyakit ini menyerang estetika di wajah, gw yakin sebagian penderita pasti mengalami rendah diri atau sedikit takut bersosialisasi dengan rekan, teman dan keluarga… Tenang, solusinya pakailah masker dan bila ditanya bilang saja lagi terkena flu.. tapi untuk keluarga, teman ataupun rekan kalian yang relasinya dekat lebih baik jujur terhadap kondisi yang di derita… lantas mintalah doa juga karena siapa tau dengan banyak doa yang kita terima proses kesembuhan semakin cepat…