Sebut saja namanya Ijah,Ia adalah seorang asisten rumah tangga yang telah bekerja selama 2 tahun  di rumah kami. Kami menganggap Ijah sudah seperti keluarga sendiri, karena ia memang seorang wanita yang rajin dan jujur selama bekerja untuk kami. Ijah tidak punya suami lagi,karena ia ditinggalkan oleh suaminya yang memilih menikah lagi dengan wanita lain. Ijah pernah hamil,namun mengalami keguguran.Sempat beberapa kali, Aku menangkap basah Ijah menangis di kamarnya.Saat aku bertanya,Ia bercerita kalau masih teringat dengan mantan suaminya yang dulu dan bayinya yang telah meninggal. Di saat itulah aku menangkap kesan bahwa Ijah adalah sosok wanita yang tegar di balik sikapnya yang pendiam.

Pada suatu malam, setelah pulang bekerja,Aku melihat Ijah diam-diam bertemu dengan seorang laki-laki yang memakai motor.Mereka berbincang sebentar dan karena merasa sungkan melihatku,Ijah segera kembali masuk ke dalam rumah. Aku merasa curiga dengan lelaki itu.

Beberapa hari kemudian,Sepulang dari kantor aku melihat banyak orang yang berkerumunan di rumahku, garis polisi yang melarang melintas telah di pasang di sekeliling rumahku.Aku kaget bukan kepalang melihat kejadian itu. Setelah masuk ke dalam rumah,Aku di beritahu oleh salah satu tetanggaku bahwa Ijah tewas karena melakukan aksi bunuh diri di kamar mandi. Pembantuku itu memotong urat nadinya sendiri hingga tewas. Aku merasa tidak percaya Ijah nekad mengakhiri hidupnya dan Kami pun tidak mengetahui penyebab Ijah melakukan bunuh diri itu.

Setelah kematian Ijah yang tragis,Aku menelepon saudaranya di kampung untuk mengurus kepulangan jenazahnya ke kampungnya. Jenazah Ijah yang masih tersimpan di kamar mayat rumah sakit belum di ambil oleh saudaranya, karena letak kampung Ijah memang sangat jauh dari kotaku.

Kamar Ijah terkunci rapat dan beberapa waktu yang lalu polisi memang menyelidiki kamar itu.Aku belum berani memberanikan diri untuk masuk ke dalamnya,karena masih takut dengan kejadian itu.Aku memang ada niat untuk membereskan pakaian dan barang-barang Ijah. Rencanaya akan segera di ambil oleh saudara jauhnya.

Pukul 12 malam lewat,Aku terbangun dari tidur lelapku, Perasaan aku mendengar suara aneh yang berasal dari lantai atas,      Aku ingin memeriksanya,namun rasa takut menyelimutiku,Aku khawatir ada pencuri yang hendak merampok rumahku.

Tiba-tiba,suara desingan kembali terdengar,kali ini Aku memberanikan diri turun dari tempat tidurku untuk memeriksanya.Kubuka pintu kamarku yang berderit,memecah keheningan malam. Kulangkahkan kakinya menaiki anak tangga untuk menuju sumber suara itu. Hanya cahaya bulan yang menembus dari tirai jendela. Dan Ku lihat pintu kamar Ijah terbuka sedikit. Aku semakin penasaran.padahal kamar itu telah ku kunci rapat dan kuncinya masih kupegang.Tapi kenapa bisa terbuka?Apakah ada seseorang di sana?

Jantungku berdegup kencang,Aku benar-benar takut,ku hentikan saja langkah kakiku dan memutuskan berbalik menuju lantai bawah ke kamarku.