Zaman sekarang ini banyak anak-anak yang kurang peduli terhadap tumbuh-tumbuhan dan hanya sebagian kecil saja yang perduli. Melihat hal ini sungguh sangat disayangkan, sebagai generasi berikutnya kecintaan akan tumbuh-tumbuhan adalah syarat yang harus dimiliki untuk dapat menjaga lingkungan kita. Sebagai orang tua sudah seharusnya kita mengajari anak-anak kita untuk mencintai tumbuh-tumbuhan dengan cara menanam dan menjaganya. Untuk dapat mengajarkan anak-anak untuk menyukai bertanam dibutuhkan langkah-langkah yang tepat. Nah, berikut adalah langkah-langkah mengajarkan anak-anak untuk menyukai menanam tumbuh-tumbuhan.
1. Pengenalan Tanaman Buah
Pengenalan jenis-jenis tumbuhan kepada si anak sebenernya sudah dimulai sejak usia si anak balita dalam kehidupan sehari-hari dan ditambah lagi pendidikan di PAUD. Dalam kehidupan sehari-hari saat kita memberikan suatu jenis buah kepada si anak maka dia akan selalu bertanya tentang buah tersebut. Disini lah peran kita sebagai orang tua dapat memberikan penjelasan yang benar kepada sianak, karena hal ini sangat penting sebagai awal untuk mengajari sianak. Misalkan, saat kita memberikan buah durian, sianak akan penasaran dengan buah itu dengan pertanyaan-pertanyaannya, seperti kok kulitnya berduri? Kok baunya enak? Gimana pohonnya?. Disitulah tugas kita sebagai orang tuan untuk menjawabnya dengan bener.
2. Lihat Tanaman Buah Apa Yang disukainya
Setelah si anak sudah mengenal beberapa jenis tanaman (terutama buah-buahan) maka si anak akan condong memakan buah tersebut lebih banyak/sering. Disini kita dapat melihat dan bertanya kepada si anak "bagaimana kalau kita menanam pohon buah yang kamu makan itu di belakang rumah biar kamu bisa ambil buahnya setiap musim?". Ini adalah pertanyaan ajakan sekaligus memotivas si anak untuk dapat menikmati kesukaanya tanpa beli lagi. Hal ini pernah diterapkan oleh ayah saya sewaktu saya SD, dan ini berhasil dengan menanam pohon durian dan rambutan.
3. Motivasi Dengan Tujuan Lain
Ajakan menanam tanaman dengan iming-iming dapat memakan buahnya setiap musim adalah motivasi awal untuk si anak. Untuk menambah semangat si anak dalam menanam tanaman ada baiknya memberikan motivasi lain. Misalnya, "nanti kalau pohon duriannya dah besar serta buahnya dah banyak, kamu bisa mendapatkan uang untuk beli sepeda, uang beli sepatu atau uang untuk tabungan". Hal ini pernah saya alami juga dari ayah saya, dimana kami pada saat itu menanam pohon cengkeh dan lada, ajakannya supaya punya uang jajan banyak dan bisa beli sepeda.
4. Mulai Menanam
Setelah berhasil pada ketiga tahap itu saatnya berangkat dan membawa peralatan terutama bibit tanaman yang telah kita list terlebih dahulu. Gunakanlah hari libur sekalian meluangkan waktu bersama dengan si anak, misalnya hari minggu. Dengan menerapkan hal ini, maka sianak akan merasa senang karena bisa bersama kita orang tuanya lebih lama dan melakukan hal-hal yang di sukainya.
5. Merawat
Pada tahap ini jangan luap mengajak si anak untuk merawat tanaman yang telah ditanamnya. Hal ini harus kita lakukan, untuk mencegah si anak merasa bosan akan rutinitas itu-itu saja. Misalnya, bawalah alat siram tanaman yang menarik, pakaikan pakaian yang lucu dsb tergantung kreatifitas kita sebagai orang tua.