PutriElizabeth
TS
PutriElizabeth 
5 Sosok Pahlawan di Balik Tragedi Bom di Indonesia



Hallooooo!

Tragedi bom di sejumlah daerah di Indonesia menyisakan banyak cerita pilu, tapi ane bukan mau membahas yang sedih-sedih.. Kita bahas sosok-sosok yang dianggap dianggap pahlawan aja ya gan. Ya jelas dianggap pahlawan, karena mereka telah menyeklamatkan nyawa banyak orang, dan aksinyapun kini menjadi viral di media di Tanah Air, baik cetak maupun online..

Sejauh ini ane telah mengumpulkan 5 sosok pahlawan dalam tragedi bom di Indonesia, siapa saja mereka?

Yuk cek di bawah sini ya..


Aloysius Bayu Rendra Wardhana (Bom Surabaya)



Aloysius Bayu Rendra Wardhana menghadang pengebom di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Surabaya pada hari Minggu, 13 Mei 2018lalu. Bayu yang sedang bertugas di area parkir gereja menghadang kedua pengebom yang mau masuk ke dalam gereja itu. Sebelum meledakkan diri, para pengebom itu sempat dihadang oleh almarhum Bayu agar tak memasuki area gereja. Selain petugas keamanan di gereja Santa Maria Tak Bercela, Bayu merupakan fotografer artis. Salah satu artis yang pernah menjadi model Bayu adalah Baby Margaretha.



AKBP Roni Faisal Saiful Faton


Seorang polisi di Polrestabes Surabaya menolong korban ledakan bom. Roni mengevakuasi seorang anak perempuan yang tergeletak di samping mobil warna hitam yang saat itu terbakar akibat ledakan bom. Bocah perempuan itu adalah anak dari sang pelaku pengeboman di Polrestabes Surabaya.


"Ini demi kemanusiaan, semuanya butuh pertolongan. Apalagi anak-anak,"

Kata-kata AKBP Roni sungguh membuat hati tergugah, walau korban adalah anak pelaku pengeboman, tapi Roni gak pandang bulu dan tetap memberikan pertolongan pada bocah perempuan ini.. emoticon-Matabelo


Ipda Auzar


source: ember

Ipda Auzar juga patut disebut pahlawan di balik tragedi bom di Mapolda Riau, pada hari Rabu, 16 Mei 2018 lalu. Ia ditabrak mini bus yang didalamnya diduga ditumpangi oleh teroris, yang menerobos masuk meski pagar ditutup. Dalam video yang viral di dunia maya, Ipda Auzar tampak sempoyongan berjalan mencari pertolongan, dengan badan penuh darah. Rekan polisi lainnya langsung membawa Ipda Auzar ke rumah sakit, namun sayang nyawanya tak bisa diselamatkan.

Sosok Auzar tak hanya dikenal di kawasan Mapolda Riau saja. Ipda Auzar juga rupanya dikenal oleh Ustad Abdul Somad. Maka saat mengetahui Ipda Auzar meninggal dunia karena serangan teroris, Ustad Somad merasakan duka mendalam.
”Itikaf bersama Dr. Musthafa Umar di Masjid An-Nuur Riau tahun 2009. Berkenalan dengan Pak Tri, kemudian Pak Tri membawa saya ke Masjid Nurul Islam. Disanalah pertama kenal dengan Pak Auzar. Selalu memakai jubah putih, senyumnya lepas, orangnya ramah. Setelah lama, baru saya tahu bahwa beliau Polisi. Pagi ini seorang Polisi memberitahu saya bahwa Pak Auzar sudah meninggal dunia. Semoga Allah membalas segala kebaikannya,” tulis Abdul Somad di Instagram-nya.


Riyanto



Nama Riyanto masih melepat di ingatakan publik, karena dia adalah pahlawan dalam tragedi bom di Gereja Eben Haezer, Mojokerto, tahun 2014. Ketika seorang jemaah mencurigai sebuah bingkisan hitam yang tergeletak di luar gereja, Riyanto datang memeriksa. Ia mendapati sebuah bahan peledak. Aparat kepolisian yang ikut memeriksa memerintahkan semua orang agar mundur dan tiarap.

Tapi tanpa berpikir panjang pemuda kelahiran Kediri itu kemudian membawanya lari buat dimasukkan ke dalam parit. Bom keburu meledak dalam dekapan Riyanto. Tubuhnya seketika hancur. Konon serpihan anggota tubuh Riyanto masih ditemukan dalam jarak 100 meter dari lokasi ledakan.
”Setelah Riyanto, Banser NU, yang meninggal saat tragedi Bom Natal di gereja Eben Haezer Mojokerto, Jawa Timur, 18 tahun Lalu, Kini Aloysius Bayu Rendra, meninggal saat tragedi Bom Surabaya. Keduanya sama-sama menjadi Martir. Sama-sama melindungi jemaat dari aksi teroris. Masihkah ada Bayu dan Riyanto lainnya di masa depan? Semoga ini yang terakhir. Tabik Salam untuk kedua Manusia pemberani,” tulis Hanung di Instagram.


Briptu Dimas Indra



Satu dari empat polisi yang menjadi korban bunuh diri di Polrestabes Surabaya bernama Briptu Dimas Indra. Namun polisi ganteng itu masih beruntung, karena ia hanya alami luka-luka akibat ledakan bom. Meski demikian, pengorbanannya patut dihargai, terlepas dari sosoknya yang ganteng.

"Anak q yg ganteng dan tegar, semoga selalu dalam lindungan NYA,” doa wanita bernama Mbak Sari Aziz yang adalah ibunda dari Dimas Indra.



Itulah kelima sosok pahlawan dibalik tragedi bom yang belakangan ini terjadi di Indonesia..

Semoga keluarga korban diberi ketabahan dan kesabaran yaaa..

Untuk Briptu Dimas semoga lekas sehat dan bisa bertugas kembali.


Mohon maaf jika ada salah kata dari TS, TS gak bermaksud menyinggung pihak manapun. 


emoticon-Maaf Aganwati

Thank you..

0
18.6K
149
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.