• Beranda
  • ...
  • Kumparan
  • Pengamat: Anggota ISIS di Rutan Mako Brimob Bodoh, Sumbu Pendek

kumparan
TS
MOD
kumparan
Pengamat: Anggota ISIS di Rutan Mako Brimob Bodoh, Sumbu Pendek


Kerusuhan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, masih berlangsung dan diduga menewaskan beberapa orang. Para pelakunya disebut adalah para napi terorisme, anak-anak buah Aman Abdurrahman, yang telah berbaiat kepada pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi.

Peristiwa ini terjadi sejak Selasa malam (8/5) dan berlangsung hingga Rabu (9/5). Drama penyanderaan, penembakan, dan kekerasan terjadi di dalamnya. Ketika berita ini diturunkan, upaya negosiasi tengah dilakukan antara polisi dan para simpatisan ISIS.

Pengamat terorisme dan penggiat media Islam, Muhammad Jibriel Abdul Rahman, membenarkan foto-foto dan vidao yang beredar di internet -menggambarkan baiat dan korban tewas bersimbah darah- adalah benar di Mako Brimob. 

Jibriel sendiri pernah dipenjara di Rutan Mako Brimob dan Lapas Cipinang atas tuduhan menyembunyikan informasi tentang terorisme pada 2009 silam. Dia divonis 5 tahun, dan bebas setelah 3,5 tahun atas pertimbangan kelakuan baik.

"Saya lihat itu di Mako Brimob. Blok A, B, C, mirip semua," kata Jibriel ketika dihubungi kumparan, Rabu (9/5).

Menanggapi kerusuhan tersebut, menurut Jibriel para pelakunya adalah "orang-orang ISIS yang bodoh". Jibriel mengatakan, para petinggi ISIS asal Indonesia di Suriah sudah banyak yang taubat, bahkan minta bantuan untuk pulang ke tanah air.

"ISIS yang di Indonesia adalah anak-anak sumbu pendek dan bodoh. Tidak tahu informasi selain dari sumber mereka. Orang-orang yang telah lebih dulu berbaiat ke ISIS dari pada mereka, sudah taubat," kata CEO media Arrahmah ini.

Menurut dia, kini banyak anggota ISIS asal Indonesia beserta istrinya ditahan oleh pasukan Kurdi di Irak dan Suriah. Keluarganya telah meminta bantuan untuk memulangkan mereka ke Indonesia.

Jibriel juga mengkritisi penggabungan napi terorisme di satu blok penjara di Rutan Mako Brimob. Pasalnya, pencucian otak dan propaganda bisa terjadi di antara mereka, membahayakan petugas keamanan penjara.

"Seharusnya mereka dipisahkan sehingga terputus rantainya. Bagi mereka, sebaik apapun sipir penjara, tetap mereka anggap thagut, boleh dibunuh. Napi teroris dulu tidak segila dan seekstrem ini," ujar Jibriel.

Tidak mudah meredikalisasi para napi terorisme ISIS. Jibriel mengatakan, polisi harus lebih dulu meyakinkan mereka bahwa para petinggi ISIS Indonesia telah taubat. Saat ini ada satu petinggi ISIS Indonesia yang jadi panutan mereka, yaitu Aman Abdurrahman.

Jibriel mengaku pernah bertemu dengan Aman Abdurrahman di lapas Cipinang.

"Saya pernah dekat dengan dia (Aman). Kesehariannya lembut, bicaranya soft. Tapi dia mengerikan," kata Jibriel.



Sumber : https://kumparan.com/@kumparannews/p...h-sumbu-pendek

---

Kumpulan Berita Terkait :

- JK Yakin Polisi Segera Selesaikan Rusuh di Rutan Mako Brimob

- Pengamat: Anggota ISIS di Rutan Mako Brimob Bodoh, Sumbu Pendek

- Cerita Warga Sekitar soal Rusuh di Mako Brimob Kelapa Dua Depok

dellesologytata604anasabila
anasabila dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.2K
3
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kumparan
Kumparan
icon
8.5KThread1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.