Pada dasarnya ane suka sama semua karya novelis satu ini, Agatha Christie. Reputasi beliau sebagai penulis cerita thriller dengan subgenre misteri kriminal udah gak diragukan lagi karena beliau dijuluki “The Queen Of Crime” (Kingnya pada tau kan siapa? Sir Arthur Conan Doyle pencipta Sherlock Holmes).

(ini udah puluhan kali dibaca ulang, buluk banget covernya)

Dari sekian banyak novel karya Agatha Christie, judul yang satu ini paling berkesan buat ane dan mungkin buat semua fans beliau. Alasan ane suka sama And Then There Were None karena ini adalah novel detektif tanpa tokoh detektif di dalamnya (nah loh bingung kan?).
Jadi di novel ini Agatha membuat cerita mengenai sekelompok orang yang diundang oleh suami istri misterius ke sebuah pulau pribadi yang cuma bisa diakses lewat kapal kecil. Orang-orang yang diundang gak saling mengenal dan tanpa diketahui mereka punya “dosa” masing-masing. Tanpa diduga orang-orang ini malah jadi terjebak di pulau itu dan satu persatu mati dengan cara yang menurut ane artistik (haha, karena sesuai sama sebuah sajak gitu). Nah misterinya adalah apakah pelaku ada diantara undangan atau sebenernya ada orang lain di pulau itu?

Kalo penasaran baca aja sendiri gan hehe.

Btw saking bagusnya ini novel salah satu Film Raditya Dika bilangnya sih memparodikan novel ini, menurut agan bener memparodikan atau …. ah sudahlah gak boleh negative thinking.

Karena kalo ngomongin semua novelnya Agatha gak akan cukup satu thread, jadi ane beralih ke penulis lain. Ken Grimwood ini reputasinya juga gak bisa dianggap remeh gan. Beliau ini pemenang World Fantasy Award tahun 1988. Sejujurnya ane bingung novel Replay ini masuk ke genre thriller atau ngga, karena menurut ane sih sensasi thrillernya dapet banget, cuma emang lebih kental sama unsur fantasinya.

Replay ini menceritakan tentang kehidupan seseorang bernama Jeff Winston yang meninggal tiba-tiba pada usia 43 tahun (ini diceritain diawal banget gan, kalo gak baca sinopsisnya duluan pasti kaget si tokoh utamanya langsung mati haha). Nah si Jeff ini tiba-tiba terbangun tapi dia jadi muda lagi gan, jadi umur 18 tahun gitu. Nah pokonya garis besar cerita di novel ini adalah, si Jeff terus menerus mengulang hidupnya dimulai dari usianya 18 tahun. Terus berulang tiap dia mati di usia 43 tahun. Misterinya adalah sampe kapan doi ngulang-ngulang hidupnya? Dan ada maksud apa dibalik kehidupan berulangnya? Baca aja novelnya gan kalo kepo.

Kalo yang satu ini sejujurnya adalah novel thriller pertama ane dari orang asia (selain Indonesia juga maksudnya). Dari nama penulisnya pasti udah tau kan doi dari Jepang. Sejujurnya ane beli novel ini gak direncanakan, tadinya lagi hunting novel Agatha Christie, eh di rak buku sebelah ada novel yang sampulnya putih sendiri, simple tapi kok creepykarena kesannya ada darah yang netes. Karena tertarik sama covernya, ane pun memutuskan untuk beli novel satu ini.

(yang ini lumayan masih mulus covernya haha)

Kalo agan liat covernya, bisa tebak gak ini cerita tentang apa? (pastinya pembunuhan ya, soalnya judulnya “Murders” haha). tapi kalo agan jeli, di cover ada beberapa simbol perempuan yang bagian tubuhnya gak lengkap. Well ini ceritanya tentang pembunuhan beberapa cewe yang dimutilasi dan bagian tubuhnya hilang. Kerennya, bagian tubuh yang hilang melambangkan zodiac setiap cewe. Polisi mencurigai seorang seniman yang terobsesi untuk membuat karya seni bernama Azoth (Azoth ini mau diciptakan sebagai wanita yang sempurna). Tapi si tersangka malah mati di sebuah ruang tertutup. Karena kasusnya rumit, kasus ini gak terpecahkan sampe berpuluh-puluh tahun sampe akhirnya ada yang menyelidiki kasus ini lagi. Jadi sebenernya siapa yang melakukan mutilasi dan apakah benar bagian tubuh mayat yang hilang dijadikan Azoth? Jeng jeng ….

Karya Paula Hawkins yang satu ini jadi bestseller dimana-mana, saking lakunya sampe diangkat jadi film Hollywood dengan judul yang sama. Ceritanya terkesan simpel tentang seorang wanita yang naik kereta setiap hari dan selalu tertarik mengamati sebuah rumah yang keliatan di setiap perjalanannya. Tapi siapa sangka ceritanya ternyata jauh lebih rumit dari yang ane kira. Paula juga pake beberapa sudut pandang dari tokoh yang berbeda tiap babnya. Fix lumayan bikin pusing kalo baca novel ini gak konsentrasi, ditambah alurnya juga maju mundur. Beuh pokonya emosi dan logika pembaca bener-bener dibolak-baliklah sama penulisnya.

(The Girl On The Train ane, ini juga udah buluk covernya)

Ini novelis thriller asal Jepang kedua yang novelnya ane beli (haha). Sejujurnya ane bingung banget kalo disuruh ceritain sinopsis novel yang satu ini takut malah jadi spoiler. Pokoknya inti cerita novel ini sih pembunuhan yang korbannya anak kecil. Beda sama novel pembunuhan lain yang pembacanya harus nebak-nebak siapa pelakunya. Di novel ini pembunuhnya udah di kasih tau di awal dan pembaca dikasih gambaran juga gimana sadisnya si pembunuh mengeksekusi korbannya.

(Ini koleksian ane, foto waktu ikut lomba review hehe)

Pembaca pasti ngira udah tau semua jawabannya di awal dan kebanyakan pada negative thingking kalo endingnya bakal ketebak. Tapi ane saranin buat baca sampe abis karena jujur endingnya ngeselin banget. Percayalah semua imajinasi yang udah agan bangun diawal bakal hancur seketika pas mendekati bab akhir dan agan harus terima kalo agan salah berimajinasi (haha). Sumpah kampretos banget ini novel, tapi kampretos yang genius