Sejak memasuki awal tahun 2018, kabar tentang video amatir anak kecil yang beradegan dengan wanita dewasa beredar di berbagai berita. Tak hanya berita online, kabar ini juga di muat pada beberapa media cetak juga sudah di siarkan pada beberapa stasiun televisi.

Sedikit berita yang melegakan seputar kasus video ini adalah berita sudah di amankannya sang sutradara pembuat video tersebut. Kasus ini sendiri terus di kembangkan dengan bekerja sama dengan pihak pihak terkait jaringan internasional, untuk mengungkap identitas para pemesan yang berada di luar negeri.

Dalam kehebohan kasus ini, kata kunci bocah viral, download video bocah vs cewek dewasa, bocah vs wanita dewasa, link full video bocah viral dan lain lain kata pencarian yang berhubungan dengan kasus ini sempat menjadi trending pada mesin pencarian google dengan angka pencarian puluhan hingga ratusan ribu orang yang mencari dalam waktu sehari.


Selang beberapa Minggu setelah berita tertangkapnya pembuat video bocah viral, di Instagram muncul video yang menampilkan seorang wanita sedang berbaring tanpa xxx xxx xxx. Wanita yang ada dalam video singkat tersebut di beritakan mirip salah satu kontestan acara ajang adu bakat, yaitu Indonesian idol. Menurut banyak cerita yang beredar, wanita tersebut terlihat tidur menghadap depan dalam keadaan tidak tertutup, dan seperti gempa bumi sedang melanda tempat dia berbaring.

Kata kunci seputar itupun menjadi trending topik juga dalam pencarian di google trend. Para pemburu link download bokep gratis dan video porno viral nampaknya banyak yang tidak berhasil menemukan video tersebut. Karena kemunculan video tersebut di Instagram langsung di sikat pihak Instagram. Nampaknya dalam hal serupa ini Instagram lebih ketat. Mungkin inilah yang membuat jaringan atau aplikasi sosial media ini menjadi terus meningkat peminatnya.


Setelah beberapa hari kemunculan video mirip artis Kontestan ajang adu bakat, muncul pula berita tentang video mesum anak SMP dan siswa SMK. Video mesum siswa SMP vs siswi SMK Berdurasi 3 Menit di beritakan beredar dan menghebohkan. Video tersebut di kabarkan di buat di Semarang. Kemunculan kabar viral tersebut ramai pula menjadi tema berita.

Selain itu di beritakan pula kesigapan polisi yang mengamankan video serta para pembuat nya dengan reaksi cepat. Pihak kepolisian juga di kabarkan langsung memburu para pelaku penyebaran video tersebut.


Ketiga kasus ini, pada awal tahun 2018, di bulan Januari masih bisa kita temukan beritanya yang berjibun jumlahnya. Selain ramai para pemburu link link download video nganu, pada ketiga kasus ini ramai pula di beritakan bahwa para pembuat, pemesan dan penyebarnya juga di buru polisi.

Mesin sensor konten porno serta materi berbahaya yang sudah di operasikan pada awal tahun memang lumayan efektif bekerja. Namun efektivitas ini nampaknya berlangsung sementara.
.
Jadi mungkin di perlukan pemaksaan kepada pihak Google untuk secara otomatis mematikan pencarian video , gambar dan situs yang berhubungan dengan kata kunci tersebut dan memuat konten relevan, pada wilayah operasi dalam negeri.

Apakah itu bisa di lakukan?. Jawabnya tentu saja itu bisa di lakukan. Google yang ada di Indonesia atau domain google secara total bisa mensetting hal tersebut. Dan jika langkah itu ternyata tak bisa di lakukan google, rasanya pemerintah mungkin perlu mengambil langkah ekstrim seperti halnya pemerintah cina dalam hal kontrol dunia internet alias dunia maya. Pemblokiran total rasanya tidak di perlukan bila penyedia layanan pencarian mau nurut dan pemerintah bisa tegas.

Setingan yang TS maksud bisa ambil contoh dalam pencarian di Instagram. Instagram lebih ketat soal seperti ini. Instagram tidak menampilkan konten dengan hastag tertentu. Walaupun terkadang kendor juga dan juga ada kalanya menampilkan yang seharusnya di sembunyikan.

Yang paling merisaukan adalah bila perangkat komunikasi yang bisa menjadi akses menuju konten negatif di pegang anak di bawah umur. Maka sangat berbahaya bila kita lupa mengaktifkan parental kontrol, mode terbatas atau pencarian aman. Bisa bisa anak anak kita mengaksesnya. Karena ada kalanya beberapa aplikasi yang terinstall dalam perangkat mobile yang dimiliki juga menampilkan iklan yang bermuatan materi dewasa.