BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Yang dipenuhi dan diingkari Anies-Sandi

Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno usai menyampaikan keterangan pers usai hasil hitung cepat Pilkada DKI Jakarta Rabu (19/4/2017).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga S Uno telah melewati 100 hari masa kerjanya. Sejak dilantik pada 16 Oktober 2017 lalu, banyak harapan yang digantungkan ke pundak mereka.

Namun Sandi menyebut 100 hari terlalu dini untuk menilainya bekerja. Dia mempersilakan masyarakat untuk menilai sendiri hasil kerja mereka.

"Terlalu dinilah untuk mengevaluasi, tapi biar masyarakat yang menilai," ujar Sandi di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2018), seperti dikutip dari Kompas.com.

Terlepas apakah terlalu dini atau terlalu lambat menilai, tapi sudah ada 3 program yang mereka pampang di situs Jakarta Maju Bersama, pada Rabu (12/4/2017).

Sebelum terpilih, Anies-Sandi akan fokus pada tiga program dalam 100 hari masa kerjanya. Program ini, bisa bisa disebut janji.

Pertama, melakukan rekonsiliasi berbagai golongan warga DKI Jakarta selepas Pilkada 2017 untuk memastikan lingkungan sosial, ekonomi dan politik yang kondusif.

Antara lain dengan bersilaturahmi dan membentuk forum dengan seluruh mantan Gubernur dan Wakil Gubernur.

Tapi, langkah ini baru terealisasi dengan menjalin hubungan dengan mantan Gubernur Sutiyoso, dan mantan Wakil Gubernur Prijanto. Sutiyoso diangkat menjadi penasihat Anies-Sandi. Prijanto, bersama Anies-Sandi mendeklarasikan Rumah Kebangkitan Indonesia.

Sedangkan dengan mantan Gubernur Fauzi 'Foke' Wibowo, Basuki Tjahaja 'Ahok Purnama, dan mantan Wakil Gubernur Djarot Syaiful Hidayat, hingga kini sependek pengetahuan kami, mereka bertemu.

Janji lain adalah menjadikan Balai Kota sebagai rumah rembug warga dengan mengadakan kegiatan "Gubernur/Wakil Gubernur Mendengar".

Tapi Anies justru ingin warga cukup mengadu ke Kecamatan. Jika tak bisa diselesaikan, dibawa ke Wali Kota. Jika tak ada solusi, baru diadukan ke Balai Kota. Anehnya, Balai Kota justru ditutup korden. Alasannya, jika dipakai buat foto hasilnya backlight.

Anies juga berjanji memulai pertemuan kota (townhall meeting) per kecamatan sejak pekan pertama menjabat. Pertemuan pertama bersama warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kami belum mendapatkan apakah janji pertemuan kota ini dilaksanakan atau tidak. Tapi pertemuan dengan warga Kampung Akuarium dipenuhi bahkan dilanjutkan dengan rencana membangun kembali kampung akuarium.

Kedua, fokus dalam langkah-langkah memenuhi program kerja prioritas Anies-Sandi.

Dalam urusan lapangan kerja, mereka untuk menciptakan wirausahawan baru dan menciptakan lapangan kerja, dengan membentuk 44 pusat kewirausahaan.

Janji yang dikenal dengan OK OCE ini belum terpenuhi hingga 44 pusat kewirausahaan. Selain itu ada beberapa cela. Antara lain, diangkatnya kakak Sandi sebagai ketua OK OCE. Janji modal yang sempat disampaikan, kemudian juga dibantah.

Sandi menyatakan, hanya akan membantu akses warga agar bisa meminjam modal ke lembaga pembiayaan, seperti perbankan, lembaga keuangan mikro, hingga lembaga keuangan syariah.

Pendidikan, untuk mewujudkan pendidikan yang tuntas dan berkualitas untuk semua, Meluncurkan Kartu Jakarta Pintar Plus (KJP Plus). Mendistribusikan KJP Plus untuk anak putus sekolah.

Tapi janji ini belum juga tunai dalam 100 hari. Sebab, Dinas Pendidikan masih menunggu Peraturan Gubernur. Malah, pemerintah justru mengkaji mengurangi jumlah penerima KJP.

Janji lain adalah mewujudkan biaya hidup yang lebih terjangkau, meliputi program mengenai bahan pangan pokok, hunian, transportasi.

Janji ini dijalankan dengan meluncurkan Kartu Pangan Jakarta. Tak jelas apa yang dimaksud dengan Kartu Pangan. Yang muncul justru Kartu Pekerja untuk bantuan pangan dan transportasi.

Program ini tak murni dijalankan Anies Sandi. Sebab, Kartu Pekerja ini bagian dari proyek Jakarta One, yang diluncurkan Juni 2016.

Meluncurkan program hunian DP Nol, OK OTrip dan OK O-Care. Tiga program ini terlaksana.

Walau banyak kritik, rumah DP Nol berhasil diluncurkan, program OK OTrip mulai berjalan, dan OK O-Care meluncur

Ketiga, mengkonsolidasikan birokrasi pemerintah provinsi DKI Jakarta.

Janji-janji ini relatif banyak berkaitan dengan birokrasi pemerintah. Tapi ada dua hal yang jauh bertolak belakang.

Pertama, janjinya mengimplementasikan open government. Tapi untuk urusan ini, media mengkritiknya karena mereka lebih tertutup terhadap wartawan dibanding Ahok-Djarot. Keputusan Anies Sandi menghentikan unggahan video rapat pemerintah juga menandakan mereka tak siap dikontrol masyarakat.

Kedua, soal janji menerbitkan aturan yang jadi landasan program mengkonsolidasikan transportasi konvensional dengan transportasi online, sudah gugur pagi-pagi. Keputusan Anies Sandi menutup jalan untuk PKL menuai protes dan kritik dari warga, Ombudsman, Polri, Menteri Perhubungan. Bahkan, sopir angkot mendemo mereka.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...ri-anies-sandi

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Calon tunggal tanpa lawan tapi tetap ikut pemilihan

- 'Diplomasi girlband' di Semenanjung Korea

- Pemerintah bebaskan masyarakat berinvestasi Bitcoin

lieeAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan liee memberi reputasi
2
22.7K
166
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.id
icon
13.4KThread730Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.